01

469 36 0
                                    

Jaemin sudah bangun dari jam 5, memang itu rutinitas nya setelah menikah dengan Jeno.

Bukan, bukan jaemin selalu bangun siang sebelum menikah jaemin selalu bangun jam 6 tepat atau lewat 5 menit, tetapi setelah menikah yuta selalu mengatakan bahwa jaemin sudah harus bisa bertanggung jawab atas keluarga barunya

Sarapan sudah siap 10 menit lalu, jaemin pergi ke arah kamar sang ayah

Melihat ayahnya masih tidur jaemin menjadi ragu untuk membangunkan nya. Tangannya terulur mengelus rambut sang ayah

Yuta yang merasa ada yang mengusik mimpinya lantas membuka mata, melihat putra manis nya tersenyum

Indah sekali, mirip buna nya.

"Pagi, my hero"

Yuta tersenyum lantas mencium balik pipi berisi milik jaemin "morning, sayang"

"Sarapan?" Tanya jaemin. Yuta mengangguk dan duduk lalu bersandar pada kepala ranjang

"Kau tau jaemin-"

Jaemin menoleh pada yuta selagi ia menyiapkan kursi roda nya

"-ayah bertemu Buna di mimpi. Ya Tuhan manis sekali"

Jaemin tersenyum, lalu duduk di tepi ranjang "ayah rindu Buna? Kita bisa menjeguk Buna setelah aku selesai mengurus Jeno" Tawar jaemin sambil menggenggam tangan yuta.

"Tidak, kita baru ke krematorium Minggu kemarin bukan?"

Yuta terkekeh pelan

"Mari bantu ayah mu yang tua ini untuk ke meja makan"

Jaemin tersenyum, dengan senang hati membantu sang ayah bergerak ke kursi roda, lalu membawanya ke meja makan

Jaemin hanya mempunyai yuta, Buna nya-  Na winwin meninggalkan mereka berdua karena tragedi kecelakaan tragis yang menimpa keluarga Na.

Jaemin dan yuta yang selamat walau yuta harus rela kaki nya mengalami kelumpuhan serta harus ikhlas bahwa winwin telah berpulang

Jaemin dengan senang hati merawat yuta, yang jaemin punya hanya yuta begitu sebaliknya

"Aku akan membangunkan Jeno ayah, ia ada meeting di kantornya"

Yuta hanya mengangguk seraya menyesap teh buatan jaemin

Cklekk

Jeno menoleh ke arah pintu yang mendapati jaemin selalu dengan senyum manis nya

"Ku kira belum bangun Jen"

Jaemin menghampiri Jeno yang mengulurkan dasi pada jaemin tidak lupa memberinya senyum tidak hanya di bibir tetapi juga pada matanya

"Mau ku buatkan apa untuk makan malam nanti?"

Jeno melingkar tangannya pada pinggang jaemin yang sedang memasangkannya dasi

"Dinner di luar?" Tawar Jeno

"Ayah bagaimana?"

Jeno paham, jaemin sangat sayang pada yuta dan tidak akan pernah meninggalkan nya

"Ikut bersama kita sayang kau ini bagaimana sih"

Selesai memasangkan dasi, jaemin menepuk dada Jeno pelan lalu mengalungkan tangan pada lehernya "tumben sekali, biasanya hanya ingin bersama ku"

Jeno tertawa gemas sekali jaeminnya ini

Jaeminnya. Hanya miliknya.

"Aku juga tak kan tega meninggalkan ayah mu sendiri"

Chup!

"Time to work babe!" Ucap jaemin mengecup bibir Jeno

"Ck, hanya mengecup"

Jeno memajukan badannya untuk meraih bibir jaemin lagi, tetapi jaemin menutup mulut Jeno dengan sebelah tangannya

"Sarapan nya nanti dingin, ayah sudah menunggu"

Jaemin pergi mendahului Jeno. Ya Tuhan mau meledak rasanya jantung jaemin

Jeno hanya tertawa melihat tingkah manis jaemin, mana tega Jeno meninggalkan jaemin.

Tidak akan pernah.

Sarapan sudah selesai, yuta istirahat di ruang tv mencari channel berita pagi ini

Jaemin mengantarkan Jeno yang akan berangkat kerja dengan membawa tas kerja Jeno berjalan beriringan menuju mobil

"Mommy ingin mampir katanya"

Mata jaemin berbinar, Taeyong akan kesini

"Ku buatkan apa ya? Puding buah? Bagaimana Jen?" Tanya jaemin antusias

Jeno terkekeh lalu mencium pipi jaemin

"Ish kau ini suka sekali mencium ku"

Jaemi mempoutkan bibir nya tak lupa pipi gembul nya ikut menggembung

"Jangan terlalu menggemaskan jaemin, sekarang rawan penculikan"

"Lee Jeno"

Jeno tertawa puas, tak sadar yuta menghampiri sepasang kekasih itu dengan kursi roda nya

"Jangan mengganggu istri mu terus Jen"

"Ayah, aku titip berlian ku ya jika nakal cubit saja pipinya" ucap Jeno yang membungkuk untuk mensejajarkan dirinya pada yuta

"Aku berangkat jaemin"

Jaemin mengangguk dan melambaikan tangan nya pada mobil Jeno yang perlahan menjauh

"Mari ayah kita buat puding buah, ayah mau kan?"

Ucap jaemin sambil mendorong yuta yang ada di kursi rodanya, yuta hanya mengangguk ia tau Taeyong akan kesini

Ia hanya berharap Taeyong tidak mengeluarkan kata - kata yang membuat jaemin sedih selagi Jeno belum pulang bekerja




































Hehe

Terimakasih
Jangan lupa bahagia 💚

MISTAKE [Nomin ft Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang