Part 13

51.3K 2.2K 167
                                    

#Hamil_Anak_Ular

Part 13

Dengan risi dan menahan ketakutan, Endah mendekati kamar Anjani dan memutar knop pintu. Matanya sambil menoleh ke kanan dan kiri, juga belakang karena ia merasa tak aman berada dalam kebun ular Anjani. Didorongnya perlahan pintu, lalu menutupnya kembali saat melihat ekor Chiko yang melengkor di lantai.

“Ya ampun!” gumam Endah sambil memegangi dadanya.

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka, Lucky keluar dan kini berdiri di hadapan Endah.

“Mas, ngapain kamu di kamar Anjani?” tanya Endah.

Lucky terlihat salah tingkah, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu berkata, “Eh, aku main sama Chiko, Sayang. Kamu kapan datang?”

“Kamu ngomong sama siapa tadi, Mas?” tanya Endah sambil kembali mencoba mengintip ke dalam kamar dan bersamaan dengan itu kepala Chiko malah muncul di hadapannya.

“Agghhh!!!” jerit Endah histeris sambil berlari menuju anak tangga.

Lucky tersenyum sinis lalu mengejar istrinya yang kini sudah berlari menuruni anak tangga.

“Sayang, jarang lari-larian begitu nanti jatuh!” teriak Lucky sambil mengejar Endah.

Dengan wajah yang memucat, Endah langsung berlari menuju kamar. Lucky mengikutinya dari belakang.

“Sayang, kamu gak apa-apa ‘kan?” tanya Lucky sambil mengambil air putih di atas nakas lalu menghampiri sang istri yang kini berkeringat dingin karena ketakutan. “Minum dulu!” sambungnya sambil meminumkan air itu ke mulut wanita yang sudah tiga tahun ia nikahi itu.

Endah menenggak air putih itu separuh, lalu menggeleng dan mendorongnya. Lucky kembali meletakkan gelas itu ke atas nakas. Kemudian hendak menyentuh wajah sang istri tapi Endah segera menghindar.

“Cuci tangan kamu dulu, Mas! Pasti abis megang Chiko ‘kan? Aku geli .... “ ujar Endah sambil memundurkan tubuhnya ke belakang.

Lucky menahan tawa dan mengangkat tangannnya ke atas, lalu membalikkan badan dan berkata, “Oke, Sayang.”

“Mandi sekalian, Mas, kamu bau ular!” teriak Endah lagi saat Lucky sudah mendekati pintu kamar mandi.

Lucky tersenyum masam, lalu meraih handuk. Ia tahu, istrinya itu paling takut sama ular walau putrinya yang tomboy itu malah memiliki sifat yang berkebalikan.

***

“Sayang .... “ Lucky terlihat sudah segar saat menghampiri Endah yang kini masih terduduk di atas tempat tidur.

“Mas, duduk deh! Kita harus bicara serius,” ujar Endah sambil mengikat rambut panjang bergelombangnya dengan karet.

“Apa, Sayang?” Lucky mendekatkan wajahnya dan mencium pipi sang istri lalu mencumbunya.

“Mas, kita harus bicara serius!” Endah menarik wajahnya dari serangan tiba-tiba dari suaminya yang perkasa itu.

Lucky mengusap bibir sambil tersenyum, inilah keahliannya yang paling disukai sang istri, ia paling lihai dalam memuaskan wanita.

“Nanti saja bicaranya!” Lucky kembali menciumi bibir Endah dengan tangan bergerilya ke mana-mana.

Endah yang paling cepat terpancing tak dapat menguasai dirinya lagi, ia menerima serangan liar dari sang suami. Dengan jurus ular yang lapar, Lucky memuaskan istrinya hingga terkulai tak berdaya lagi.

Permainan usai, Endah langsung tertidur. Diciumnya punggung wanita yang kini usianya sudah mencapai 43 tahun itu, lalu meraih ponsel dan mengetik pesan untuk seseorang. Menikahi janda kaya dengan harta yang berlimpah membuat Lucky merasa dirinya paling beruntung sedunia.

Hamil Anak UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang