Part 1.

95 9 0
                                    

Moga kalian suka ceritanya
Selamat membaca. :)

Halo aku adalah Lalisa Manoban.

Lisa POV.

Sebenarnya aku sudah tak tahan hidup dengan keluarga yang tidak harmonis ini. Aku punya cita² ingin menjadi penyanyi dan dancer profesional. Aku memutuskan untuk mengikuti audisi di Seoul. Ini satu² nya kesempatan ku untuk menunjukkan bakat ku. Orang tuaku tidak peduli aku mau pergi kemanapun itu. Mungkin karena aku beban bagi mereka. Aku pergi dengan rasa percaya diri yang tinggi.

              ***

Aku tiba di tempat audisi dan aku merasa sangat gugup. Sekarang saatnya giliran aku untuk menunjukkan bakat ku.
   
              ***

Aku sangat bahagia karena aku lolos audisi. Ini akan menjadi perjalanan hidup baruku. Aku akan menetap disini sebagai trainee. Aku harus tinggal di asrama dengan orang² baru. 
Ada Kim Jisoo, Kim Jennie dan Park Chaeyoung a.k.a Rosé. Mereka adalah teman baruku di asrama.

            ***

Susana di asrama sangat canggung karena kami belum mengenal satu sama lain.

            ***

Kenapa kalian semua diam saja? Tanya Rosé.
Ayolah guys jangan gugup seperti itu anggap saja kita ini keluarga. Ucap Jisoo.
Kalian harys bisa menyesuaikan diri disini, aku sudah menjadi trainee dari 5 bulan yang lalu. Ucap Jennie.
Oh ya? Kau serius? Tanya Rosé.
Baca saja data dari komputer itu. Ucap Jennie.
Berarti dia(Jennie) itu senior kita. Ucap Jisoo.

Aku cukup kaget saat mengetahui bahwa Jennie adalah senior kami. Sejujurnya aku merasa canggung kepadanya. Dia terlihat dingin. Tapi aku pasti bisa menyesuaikan diri dengan nya. Ucap ku dalam hati.

Kenapa orang disebelah mu itu tidak berbicara sepatah katapun? Tanya Jennie kepada Jisoo.
Maksud mu itu si Lisa? Ucap Jisoo.
Emmm.... Aku masih sangat canggung, aku akan berusaha sebaik mungkin. Ucap ku.
Haruslah. Ucap Jennie

               ***

Apa kita berempat harus sekamar? Tanya Jisoo.
Sepertinya kita harus membagi dua kamar. Ucap Jennie.
Ya, tentu saja itu lebih bagus. Ucap Rosé.
Aku akan sekamar dengan Lisa. Ucap Jennie.

Sepertinya Jennie sengaja memilih sekamar denganku. Dia pasti ingin menguji ku. Ucap Lisa di dalam hatinya.

Itu bagus kan? Ku lihat Lisa sangat canggung, aku akan membantunya beradaptasi disini. Ucap Jennie.
Oh tentu, itu sangat bagus. Ucap Rosé.
Sepertinya kau begitu keberatan sekamar denganku. Ucap Jennie kepada ku.
Oh tentu saja tidak, aku tidak keberatan jika harus sekamar dengan mu. Ucap ku kepada Jennie.

Aku benar² canggung terhadap Jennie. Entah mengapa dia memiliki aura yang berbeda dengan Jisoo dan Rosé. Waktu terasa singkat dan malam pun tiba.

Kau ini kenapa? Tanya Jennie kepada ku.
Maksudmu? Emm.. aku.. Ucap ku.
Sepertinya kau tidak menyukai ku. Ucap Jennie.
Mana mungkin aku tak menyukaimu, maksudku.... aku hanya segan kepadamu. Ucap ku dengan gugup.
Apa maksudmu segan? Apa aku terlihat menakutkan? Tanya Jennie.
Bukan.., a-aku sangat menghargai mu karena kau senior disini. Ucap ku dengan gugup.
Oh karena itu, kau harusnya tidak usah berlebihan. Ucap Jennie.
Aku tidak mudah bergaul dengan orang lain, maafkan aku. Ucap ku.
It's okay, aku paham kok, ini tidak mudah. Ucap Jennie.

Aku lega Jennie bisa memahami ku. Ku pikir dia tidak akan banyak bertanya karena dia terlihat cuek. Aku merasa tidak enak karena dia senior ku. Ucap Lisa di dalam hatinya.

         ***

(Kami semua berada di kamar yang sama).

Apa kalian audisi datang sendiri atau di temani ortu kalian? Tanya ku.
Tentu saja dengan orang tua, mereka mendukungku. Ucap Jisoo.
Tentu saja, aku pun sama. Ucap Jennie.

Aku terdiam ketika Rosé menanyakan hal itu. Tapi dia sama sekali tidak tau tentang kehidupan ku. Aku iri dengan mereka.

Bagaimana denganmu Lisa? Tanya Jennie kepada ku.
Ada apa denganmu Lisa? Kenapa kau terlihat murung? Tanya Rosé kepada ku.
Sepertinya dia merindukan orang tuanya, iya kan sa? Ucap Jisoo.
Oh kau benar sekali, aku sedang merindukan orang tau ku. Ucap ku.

Aku tidak akan menceritakan apapun ke mereka.

Aku melihat kau seorang diri di audisi. Apa orang tuamu tidak ikut? Ucap Rosé kepada ku.
Apa kau datang kesini sendirian? Tanya Jisoo kepada ku.
Mereka hanya mengantarku sampai ke bandara saja. Ucap ku.
Kau sangat berani, itu luar biasa. Ucap Rosé.
Kita harus segera pergi ke tempat latihan, siapkan mental yang kuat. Ucap Jennie.

Sebelum pergi ke tempat latihan, Jennie sempat berbisik kepada ku. Dia mengatakan " aku tau kesedihan kau ". Aku tidak mengerti apa yang dia maksud.

          ***

Kami melakukan latihan dengan baik.
Aku sangat letih. Mungkin aku belum terbiasa latihan seperti ini.

Kenapa wajah kau terlihat pucat? Tanya Jennie kepada ku.
Iya, dia terlihat sangat pucat. Ucap Rosé.
Apa kau sakit Lisa? Tanya Jisoo.
Aku hanya kecapean, kalian tidak perlu khawatir. Jawab ku.
Rosé, ajak dia untuk beristirahat di kamar. Ucap Jisoo kepada Rosé.
Biar aku saja yang mengantarnya. Ucap Jennie.
Jangan khawatirkan aku, aku baik² saja. Ucap ku.
Kau jangan ngeyel ya, kau harus istirahat. Ucap Rosé.
Cepat masuk kamar. Ucap Jennie.
Baiklah. Ucap ku.
Dia langsung nurut kalau Jennie yang suruh. Ucap Rosé kepada Jisoo.
Dia kan senior, jadi Lisa akan nurut. Ucap Jisoo.

Jennie mengantarku untuk ke kamar. Dia sangat tegas, tapi juga sangat perhatian dan pengertian.

Kalau butuh sesuatu bilang saja kepada ku. Ucap Jennie kepada ku.
Aku sudah bilang, aku tidak apa². Ucap ku.
Dari wajah mu pun sudah keliatan. Ucap Jennie kepada ku.
Memang begini saat aku letih. Ucap ku.
Kau ini terlalu banyak alasan ya. Ucap Jennie tegas.
Kau harus jaga kesehatan jika kau sakit. Orang lain yang akan latihan juga bisa terhambat. Ucap Jennie kepada ku.
Jangan khawatirkan aku, kalau pun aku sakit, aku bisa merawat diriku sendiri. Ucap ku.
Apa kau tersinggung dengan ucapan ku? Kau jangan salah mengartikan ya. Ucap Jennie kepada ku.
Tidak masalah kok, ucapan mu itu benar. Ucap ku.
Aku akan merawat diriku sendiri, jangan khawatir. Ucap ku.

Jangan jadi silent readers dongg ..

















Life As A Trainee [Jenlisa].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang