Part 2.

27 6 0
                                    

Lisa POV.

Aku tidak bermaksud untuk menyinggung mu loh. Ucap Jennie.
Aku tidak tersinggung sama sekali kok. Ucap ku.
Baguslah kalau begitu. Ucap Jennie.
Aku capek dan aku ingin tidur. Ucap ku.
Tidurlah, aku akan menemanimu di sini. Ucap Jennie.
Kalau kau di sini aku tidak akan fokus. Ucap ku.
Maksud mu? Tanya Jennie.
Aku malu dan aku tidak akan bisa tertidur jika kau di sini. Ucap ku.
Oke, baiklah. Ucap Jennie.
Kau mau ngapain? Tanya ku kepada Jennie.
Aku akan ganti baju, aku ingin keluar dan jaga diri kau baik². Ucap Jennie.
Oke, terimakasih. Ucap ku.

          ***

Bagaimana keadaanya(Lisa)? Tanya  Rosé.
Baik, dia sedang beristirahat sekarang. Ucap Jennie.
Baru latihan sekali saja dia sudah drop, apalagi nanti. Ucap Jisoo khawatir.
Mungkin dia belum terbiasa. Ucap Rosé.
Aku berpikir dia seperti mempunyai masalah dalam hidupnya. Ucap Jennie penasaran sekaligus khawatir.
Tau dari mana kau? Tanya Rosé.
Aku hanya mengira saja. Ucap Jennie.
Kalau dia punya masalah pasti di akan bercerita kepada kita. Ucap Jisoo.
Kota baru saja dekat dengannya, bagaimana bisa dia mempercayai kita sepenuhnya. Ucap Rosé.
Tapi aku yakin dia menyembunyikan sesuatu. Ucap Jennie.
Walaupun dia menyembunyikan sesuatu, kita tidak berhak menuntut agar dia menceritakan masalahnya, itu hak dia. Ucap Jisoo.
Kau benar Jisoo, Jennie mengapa kau begitu penasaran tentang Lisa. Ucap Rosé.
Aku yang lebih berpengalaman di sini, aku harus tau jika salah satu dari kalian sedang ada dalam masalah. Ucap Jennie.
Aku tidak mau itu semua menyebabkan latihan terhambat, apa kalian mengerti? Ucap Jennie.
Kenapa kau sewot? Kan Rosé cuman bertanya. Ucap Jisoo.
Tidak apa² Jisoo, kau harus menghormati nya(Jennie). Ucap Rosé.
Aku pergi dulu ke gedung agensi. Ucap Jennie.
Dia(Jennie) sombong sekali, aku kurang suka padanya. Ucap Jisoo.
Maklum lah dia itu kan senior, makanya dia bersikap seperti itu. Ucap Rosé.
Tapi posisi dia juga sama seperti kita sebagai trainee. Ucap Jisoo.
Kau sabar saja, dia itu sedang menguji mental kita, jangan terpancing oke? Ucap Rosé.
Dia bilang dia harus tau apa masalah dari tiap member, tapi dia hanya memperhatikan Lisa saja. Ucap Jisoo.
Ya ampun Jisoo, kau tau kan tadi sepucat apa wajah si Lisa, tentu saja dia sangat khawatir, aku pun sama khawatirnya seperti dia. Ucap Rosé.
Tapi dia beda Rosé. Ucap Jisoo.
Beda bagaimana sih? Ah kau ini, udah ya jangan marah² mulu. Ucap Rosé.

       ***

Besok kita akan latihan lagi. Ucap Jennie.
Bagaiman dengan Lisa? Ucap Rosé.
Aku akan bertanya padanya, apakah dia akan sanggup untuk latihan besok. Ucap Jennie.

Pada saat itu Jennie menghampiri Lisa. Lisa yang masih tidur pun terbangun. Karena dia merasakan ada orang yang jalan menghampirinya.

Oh kau ternyata. Ucap ku.
Kenapa kau terkejut? Tentu saja ini aku, aku kan teman sekamar mu. Ucap Jennie.

Aku merasa tadi aku sedang di rumah ku sendiri, aku selalu was² ketika aku tidur aku takut tiba² ayahku datang dan memukul ku seperti waktu itu.

Tidak, aku hanya mimpi buruk saja tadi. Ucap ku.
Besok kita harus latihan lagi, apa kau sanggup? Tanya Jennie.
Aku baik² saja tentu saja aku sanggup.
Ucap ku.
Apa kau yakin? Coba aku cek suhu tubuh mu. Ucap Jennie.

Saat itupun Jennie mendekatiku, dia meletakkan tangannya tepat di dahi ku. Aku sangat gugup, aku hanya seperti patung yang hanya diam saja pada saat itu.

Kau bilang baik² saja, tapi kenapa suhu tubuh mu sangat tinggi Lisa? apa aku harus memanggil dokter? Tanya Jennie.
Tidak usah Jennie, aku baik² saja dan besok aku akan pergi latihan. Ucap ku.
Kau mau keadaan mu semakin buruk? Masalah latihan nanti saja kau bisa nyusul, yang terpenting sekarang adalah keadaan mu. Ucap Jennie.
Tapi aku tidak mau ketinggalan jauh. Ucap ku.
Aku akan menemanimu, biarkan saja si Rosé dan Jisoo latihan terlebih dahulu, kita pasti bisa menyusulnya. Ucap Jennie.
Kau pergi latihan saja, aku tidak apa² sendirian disini. Ucap ku.
Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan mu? Ucap Jennie.
Jangan berlebihan, aku bisa menjaga diriku sendiri. Ucap ku.
Aku yang bertanggung jawab disini, jika ada apa² aku dulu yang di salahkan, kau juga jangan kepedean karena aku memperhatikan mu, itu semua hanya tugasku dan aku harus bertanggung jawab. Ucap Jennie.
Iya aku mengerti, itu tugas mu sebagai senior kan? Ucap ku.
Iya begitulah. Ucap Jennie.

Saat itu Jennie seperti orang yang gugup. Dia pergi keluar begitu saja tanpa mengatakan apapun. Aku tidak mengerti sifatnya yang terkadang berubah². Di seperti memiliki kepribadian ganda.

Gimana? Apa dia sanggup untuk latihan besok? Tanya Jisoo.
Dia tidak akan ikut latihan, suhu tubuh dia sangat panas. Ucap Jennie.
Lalu siapa yang akan menjaganya besok? Tanya Rosé.
Tentu saja aku, aku akan memberitahu CEO tentang hal ini. Ucap Jennie.
Kau tau apa bagusnya jika Jennie tidak ikut latihan? Ucap Jisoo kepada Rosé.
Apa? Tanya Rosé.
Ini kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita yang terbaik. Ucap Jisoo.
Eh astaga, betul juga. Ucap Rosé.

      ***

Hari esok pun tiba. Aku harus menuruti perkataan Jennie untuk tidak ikut latihan dulu karena itu juga demi kesehatan ku. Jennie juga tidak ikut latihan karena dia ingin menemani ku. Aku merasa tidak enak karena itu.

Kau sudah bangun? Tanya Jennie kepada ku.
Kau benar tidak akan ikut latihan? Tanya ku.
Tentu saja kan aku harus menemani mu, gimana keadaan mu sekarang? Apa sudah membaik? Apa aku harus memanggil dokter? Tanya Jennie.
Tidak usah. Ucap ku.
Kau ini. Ucap Jennie.

Jennie melangkah mendekati ku. Tangannya menyentuh leherku. Dia memeriksa kembali suhu tubuhku.

Syukurlah suhu badanmu sudah menurun, kau ingin makan apa? Ucap Jennie.
Aku tidak lapar. Ucapku.
Apa maksudmu tidak lapar? Kau tetap harus makan. Ucap Jennie.
Aku akan membuatkan mu sarapan. Ucap Jennie.

Jennie membuatkan sarapan untukku. Aku tidak bisa menolaknya karena aku takut dia marah.

Ayo kau harus makan. Ucap Jennie.
Tapi aku tidak lapar Jennie. Ucap ku.
Kau benar² keras kepala. Ucap Jennie.
Apa aku perlu menyuapi mu? Tanya Jennie bercanda.
Boleh jika kau tidak keberatan. Ucap ku.
Jangan manja cepat makan sendiri. Ucap Jennie.

Sudah ku bilang dia itu memiliki kepribadian ganda. Di satu sisi dia bisa perhatian, di sisi lain dia bisa jadi menyebalkan. Itu pun di waktu yang sama. Sangat aneh.

Jika sudah makan, minumlah vitamin yang sudah aku sediakan. Ucap Jennie.
Baik nyonya. Ucap ku.
Apa kau tidak akan memberitahu orang tua mu bahwa mah sedang sakit? Tanya Jennie.
Tidak, mereka akan khawatir. Ucap ku.

Sebenarnya aku sudah menghubungi orang tua ku. Tapi mereka tidak menjawab telepon ku dan tidak membalas pesan ku. Kalaupun aku mati mereka tidak akan peduli.

Aku ingin bercerita kepada mu. Ucap ku kepada Jennie.
Silahkan, cerita saja. Ucap Jennie.
Aku ini anak pungut, aku tidak tau siapa orang tua kandung ku. Ucap ku.
Kau bercanda kan? Ucap Jennie.
Apa aku terlihat bercanda? Ucap ku.
Bagaimana kau tau kalau kau bukan anak kandung dari orang tua mu? Tanya Jennie.
Mereka sendiri yang mengatakannya, mereka tidak menyayangi ku jenn. Ucap ku.
Kau jangan bicara seperti itu. Ucap Jennie.
Aku berbohong pada kalian, aku kesini berangkat sendirian, orang tua ku tidak mengantarkan ku sama sekali. Ucap ku.
Mungkin mereka sibuk makanya tidak bisa mengantar mu. Ucap Jennie.
Sibuk apa? Mereka tidak bekerja, justru aku yang bekerja untuk mereka. Ucap ku.
Maaf aku tidak tau dan tidak percaya bahwa itu terjadi kepadamu. Ucap Jennie.
Dari dulu aku memendamnya sendiri dan baru kali ini aku menceritakan tentang hidup ku hanya kepada mu, ini hanya secuil dari kisah hidup ku, aku tidak akan menceritakan semuanya kepada mu. Ucap ku.
Aku mengerti, kau pasti mengalami hal yang sangat sulit di hidupmu, aku sangat prihatin akan hal itu, kau tidak perlu sedih, kau punya keluarga baru di sini dan kau tidak akan kekurangan kasih sayang di sini. Ucap Jennie.
Aku iri pada semua orang. Ucap ku.
Kau wanita yang kuat, aku yakin kau pasti bisa melewati semua ini. Ucap Jennie.

Jennie mendekati ku dan langsung memelukku. Dia berbisik di telinga ku " tenang saja, ada aku di sini, kapan pun dan dimana pun kau butuh, aku akan ada, jadi jangan bersedih lagi". Aku merasa tenang, selama ini aku tidak pernah di peluk seperti ini.

Terimakasih Jennie. Ucap ku.

     ***

Kau sudah pulang? Bagaimana latihan hari ini? Tanya Jennie kepada Jisoo.
Baik, kau dan Lisa harus latihan berdua besok. Ucap Jisoo.
Tapi besok kan libur. Ucap Jennie.
Itu perintah dari CEO. Ucap Rosé.

Jangan jadi silent reader dongssss makasih bagi yang udah vote dan bacaa.



Life As A Trainee [Jenlisa].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang