"Heh! Bocah!"
Pagi hari ini diawali dengan pertengkaran antara Rain dengan Haekal.
Haekal yang jahil, Rain yang mudah marah. Haekal sengaja memukul tangan Rain, berusaha menjahili Rain yang tengah terduduk tenang di sebelahnya. Tentu, Rain kesal, lalu ingin membalas perbuatan Haekal. Haekal tentu tidak bodoh, ia sudah tahu apa yang akan dilakukan kakak nya itu selanjutnya, sehingga, ia cepat-cepat mengambil posisi untuk berlari.
Yap! Dugaan Haekal betul. Rain mencoba mencubit Haekal, Haekal berusaha berlari sekencang mungkin di tempat yang tak cukup luas untuk berlari.
Duag!
Rain tertawa terbahak-bahak, "Rasain lo, Bocah!"
Haekal terjatuh tadi, terpeleset karena lantai yang baru beberapa menit lalu dipel oleh sang kakak —Raya. Akhirnya juga Rain mencubit abis-abis an Haekal, membalas perbuatan Haekal tadi.
Raya yang sedang di dapur langsung segera datang setelah mendengar ada suara yang jatuh. Raya panik, ia melihat Haekal yang berada di lantai, menandakan bahwa Haekal yang terjatuh ke lantai tadi. "Kal, lo masih nafas kan?" tanya Raya diselingi candaan-candaan yang biasa mereka ucapkan.
"Yang bener atuh, Teh!" Haekal kesal atas pertanyaan Raya. Ia kira, Raya akan bertanya dengan lembut apa yang sedang terjadi, nyatanya ia sama saja dengan Rain.
Raya dan Rain tertawa melihat adik nya yang wajah nya terlihat sangat kesal. Terlebih lagi Rain yang merasa puas karena adik nya terjatuh tadi. Raya mengacak-ngacak rambut Haekal, merasa gemas, sembari tetap tertawa kecil, "Iya atuh yang ini mah bener. Kenapa ini teh? Ada apa? Berantem lagi kalian? Kenapa Haekal bisa jatuh?" tanya Raya bertubi-tubi.
"Kalem atuh, Teh. Tadi teh Haekal mukul Rain, Teh, terus pas mau Rain cubit balik dia nya malah lari. Udah tau itu lantai belum kering, malah lari-lari an dia," jawab Rain sembari menunjukkan wajah menantang adik nya. Haekal mendengus kesal, "Teteh juga lari-lari an ya, Teh!"
Haekal berdiri, mencoba untuk membersihkan baju nya yang mungkin saja kotor. Raya dan Rain ikut berdiri juga. Haekal yang sudah selesai membersihkan baju dan celana nya memilih untuk pergi. Namun, Raya menahan Haekal, "Eits, jangan pergi dulu. Jangan marah atuh, kan fakta nya emang begitu. Ekal gak apa-apa? Tadi sakit gak?" tanya Raya memastikan adik nya tidak ada luka sedikit pun.
Haekal menggeleng pasti, "Gak."
Haekal ini orangnya memang gampang marah, padahal dia sendiri yang menjahili kakak nya duluan. Tapi, akhirnya ia memikirkan juga kesalahannya. Berniat untuk berminta maaf kepada kakak nya, "Ekal minta maaf, ya."
Rain tersenyum, ia mengangguk-ngangguk an kepala nya tanda bahwa ia menerima maaf dari Haekal.
Haekal jahil - Rain marah - Kejar-kejaran - Maaf-maaf an. Rain Haekal adalah orang yang paling sering bertengkar, setiap hari mereka bertengkar, Raya pun sudah lelah dengan sikap mereka berdua.
-
Pagi ini, semua mulai melakukan kegiatan nya masing-masing setelah pertengkaran Rain dan Haekal tadi. Haekal yang sekolah, Raya yang memiliki jadwal, dan Rain yang hari ini ada kelas siang.
Rain sekarang masih di kost an. Jam masih menunjukkan pukul 8 pagi, sedangkan Rain memiliki kelas pukul 1 siang. Ia memilih memanfaatkan waktu itu untuk berjalan-jalan.
Sebelum berangkat, ia mencoba untuk chat kakak laki-laki nya. Berharap kakak laki-laki nya itu memiliki waktu luang. Rain kangen berat dengan Jeffry. Padahal, 2 minggu yang lalu Jeffry baru saja mendatangi kost an mereka.
Rain merogoh-rogoh saku nya, lalu mengambil hp nya yang sedari tadi ia simpan di saku. Sehabis itu ia memencet satu room chat, yang tak lain dan tak bukan itu adalah room chat Jeffry. Mencoba untuk mengetik sesuatu.
A Jeffry 💞
OnlineRaina
A JeffA Jeffry 💞
?Raina
Aa kerja?A Jeffry 💞
Kenapa?Raina
| Hehe :D
| Mau ngajak jalan-jalan, AA Jeffry 💞
Gak ada kelas? |Raina
| Siang, A. Jam 1
| Mau ya, A? :(A Jeffry 💞
Yaudah |Raina
| Yaudah apa?A Jeffry 💞
Ayo |
Lo jangan kemana-mana. |Raina
| Siapp atuh, A
ReadRain mematikan hp nya dengan perasaan senang. Mana ada orang yang tidak senang kalau diajak jalan-jalan? Apalagi kali ini Jeffry benar-benar menyetujui permintaan Rain untuk berjalan-jalan dengan nya.
Rain dengan cepat bersiap, takut jika Jeffry datang dengan cepat. Jarak kost mereka dengan kost Jeffry ini cukup dekat, tidak terlalu jauh seperti dulu. Raya sempat pindah kost ke tempat yang lebih luas dan bagus.
Benar saja, tidak lama Jeffry segera sampai disana. Ia mengenakan jaket jeans dengan kaus putih, yang menambahkan aura kegantengan nya —kata Rain. "Aa padahal kita baru ketemu 2 minggu yang lalu, tapi naha Aa lebih ganteng euy sekarang mah," ucap Rain dengan mata berbinar-binar.
"Gak usah lebay," tentu Jeffry membalas perkataan Rain dengan ketus. Ia tidak suka banyak bicara.
Mereka mulai jalan, Rain tentunya dibonceng Jeffry. Jeffry sudah memiliki motor sendiri, tentunya. Sering ia pakai untuk pergi ke tempat kerja nya. Sekarang mungkin ia sedang libur kerja? Pikir Rain begitu.
Rain menikmati angin-angin yang sangat sejuk, lalu berpikir, akan dibawa kemana ia ini? Sedari tadi Jeffry hanya diam, tidak memberi tahu Rain mereka akan kemana. Tidak mungkin kan kalau Jeffry akan menculik Rain?
Akhirnya Rain mencoba memberanikan diri untuk bertanya, ia menaikkan kaca helm nya, "A kita teh mau kemana?"
"Kemana aja. Jalan-jalan, kan?"
"Ya.. Iya sih, tapi kita teh bakal kemana?" tanya Rain bingung.
"Ribet. Lo tadi mau kemana coba?"
"Hah?" Rain bingung, karena angin yang cukup kencang dan helm yang menutupi telinga nya, sehingga pendengaran nya agak tertutupi, ia tidak mengerti apa yang diucapkan kakak nya. Kurang terdengar. Jeffry menghela nafas, "Lo mau kemana?" Jeffry bertanya sekali lagi dengan nada yang agak dinaikkan.
Rain mengangguk senang, lalu berkata, "Ke sungai yang sana ya, A. Dari kemarin pengen banget kesana," kata Rain sembari menunjukkan tempat yang ia maksud. Jeffry segera mengarahkan motornya ke tempat yang Rain maksud tadi.
Disana, mereka berbicara tentang segala hal —walaupun hanya Rain yang berbicara dan Jeffry hanya menanggapi. Mulai dari masa kecil mereka, masa-masa ketika mereka dekat, sampai masa-masa sekarang. Dari cerita sedih sampai cerita senang mereka bicarakan. Bahkan mereka saling bercerita tentang kehidupan mereka yang sekarang. Tentang pekerjaan Jeffry, pekerjaan Rain, kuliah Rain, teman-teman Jeffry, semua nya mereka bicarakan.
Mereka berdua cukup bahagia, menghabiskan waktu itu untuk saling bercerita dan mendekatkan diri agar mereka berdua lebih akrab.
Mereka pulang setelah jam menunjukkan pukul setengah 12, dimana Rain harus segera bersiap-siap untuk pergi ke kampus nya.
Jeffry dan Rain, mulai akrab sekarang.
___
Bantu vote yukk 😍💞
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
Teen Fiction"Kenapa Rain harus dilahirin kalau akhirnya disakitin juga sama kalian?" [ NCT Fanfiction ]