01

657 92 45
                                    

[Warn! Spoiler Alert!]

Semilir angin berhembus meniup helaian rambut merah senja milik Cale Henituse. Dia terus melangkah kaki bersama Naga hitam yang terbang di sisinya, begitu tenang dan nyaman. Ini yang Cale Henituse inginkan, tiada yang menghalangi dirinya untuk bermalas-malasan lagi.

Perang sudah berlalu setengah tahun yang lalu, seluruh negara mulai kembali membangun pertahanan dan segi militer. Ya, Cale tidak peduli apa yang mereka lakukan asal tidak menggangu kehidupan bermalas-malasan miliknya.

"Manusia, apa Aerith sudah berada di ruangan milik putera Mahkota?"

Cale mengangguk sebagai balasan, tentu saja. Adiknya sudah berada di sini, Aerith Mathis tinggal sementara di Ibukota untuk beberapa saat agar bisa mengerjakan tugas pembangunan jembatan antar wilayah County milik kediaman Mathis dengan Kerajaan Norland.

Ah, aku kasihan dengan Ae-ie. ' Cale memikirkan adiknya, dia berharap Aerith tidak menunda makan agar untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

"Wah! Manusia! Lihat!"

Cale menoleh dengan malas ke arah Raon tunjukkan, iris merah kecokelatan miliknya memandangi taman dari istana milik putera mahkota ini. Bunga dandelion berhembus dengan kelopak Mawar Bourbon, aroma harum yang lembut ikut tertiup bersama.

Pemuda ini melihat banyak pemandangan saat mereka sedang melakukan perjalanan ke seluruh benua, namun pemandangan ini yang membuat Cale ingin melihatnya berulang kali.

"Hm?"

Manik red brick itu melihat gadis yang sedang mengangkat ujung white gown tersebut, berjalan ke sisi berlawan dari posisi Cale --- berjalan menyusuri taman dengan hembusan angin yang meniupkan surai mahkota sewarna langit malam. Tidak, mempedulikan angin itu mengacak rambut yang sudah tertata rapih.

Terlebih saat kelopak bunga yang menyentuh pipi dari gadis tersebut, kurva bibir gadis ini membentuk senyuman kecil saat merasakan sentuhan tersebut.

Apa mereka pernah bertemu? Entah, mengapa dia merasa pernah bertemu. Namun, Cale tidak mengingatkan tersebut.

Lagipula, kenapa orang bisa memasuki Taman milik putera mahkota? Sudahlah, itu bukan urusan Cale. Dia kembali berjalan meninggalkan area taman, dirinya harus menemui adik perempuannya dan putera mahkota.

"... tetapi, aku yakin. Aku pernah melihat iris mata sewarna dengan bellflower."

Berbeda di sisi lain, Aerith sedang duduk ini melihat kertas laporan di ruangan kerja milik Putera Mahkota, Alberu Crossman yang juga sama sedang sibuk dengan tumpukan kertas yang mengisi seluruh atas meja.

Hening?

Tidak, Alberu mendengarkan senandung kecil dari Aerith yang membaca. Risih? Tidak juga, Alberu melihat sisi lain dari gadis tersebut. Sedikit senang mengetahui bahwa Aerith berkerja dengan bibir yang bersenandung.

"Aku berterimakasih dengan Nona Celeste memberikan laporan berisi informasi seperti ini," kata Aerith masih membaca laporan yang dibuatkan oleh anak pertama dari keluarga Viscount Celeste.

Kemudian, Aerith menoleh ke arah Alberu dengan bibir yang masih mengulas senyum cerah. "Yang Mulia, tolong berikan dia hadiah sebagai tanda terimakasih dariku." Ujarnya membuat Alberu mengulas senyum cerah.

Aigoo, kenapa dirinya harus memberikan hadiah kepada Nona Celeste? Terlebih dia tidak ingin mendapatkan berita tidak enak karena hadiah yang dia kirim.

"Bagaimana kau saja mengirimkan hadiah kepada Nona Celeste? Dia adalah tu---"

Ucapan Alberu terpotong mendengarkan ketukan pintu, lalu pintu terbuka menampilkan Cale dan Raon yang terbang ke arah Aerith. Cake menyapa Alberu, lalu duduk di sisi Aerith dengan mengambil potongan biskuit yang telah disediakan.

Epiphany [ Trash Of The Count's Family ]Where stories live. Discover now