Sesaat yang Abadi

Prolog

Hidup ini sesungguhnya fana. Benar, 'kan?

Akan tetapi, ambisi dan kesombongan manusia membuat hidup seolah abadi. Jika hanya oleh dan untuk dirinya sendiri, tidak masalah. Namun, ada banyak manusia yang menegakkan ambisi dan kesombongannya pada orang lain sehingga menjadi beban untuk orang-orang yang ditekannya.

Aku sangat membenci beban yang diberikan padaku ini.

Akan tetapi, keadaanku yang tampak sejahtera dari luar membuat aku tidak diberi hak untuk mengeluh, apalagi mengubah seseorang.

Cercaan dalam lingkungan sosial lebih kejam dari yang dibayangkan.

Tidak ada yang menerima kenyataan bahwa dalam diriku tidak bahagia meski hidup berkecukupan.

Seandainya aku tidak dilimpahi kekayaan, akankah aku bisa bahagia—tidak.

Seandainya aku tidak dilahirkan, aku tidak akan mengalami semua ini, 'kan?