Pertama mengenalmu, aku tidak berpikir akan menjalani hidup denganmu. Aku percaya kamu laki-laki baik dan berkualitas, tapi memikirkanmu akan bertahan denganku dan semua badai yang ku punya, aku tak sepercaya diri itu.
Ternyata benar kata orang, saat sudah terbiasa diberi pisau, seseorang tidak bisa percaya saat ia mendapat bunga.
Seseorang yang terbiasa bertemu dengan orang tidak baik, akan terkejut saat bertemu dengan orang baik. Apa ini benar? Atau aku sedang dibohongi?
Kalaupun ini benar, seberapa lama keberuntungan ini akan bertahan?
Begitulah pemikiran konyol saat seseorang sudah berpikir bahwa ia tak layak bahagia. Semua pertanyaan yang terus datang dan membuatku tidak mampu melihat, bagaimana kau ada selama ini.
Ini tulisan pertamaku tentang seseorang yang benar nyata hadir dalam hidupku. Aku yang selama ini banyak membuat tulisan fiktif, dengan harapan akan menjadi doa bahwa suatu hari nanti akan ada yang melakukan hal-hal hebat untukku. Sampai aku lupa bahwa Allah sudah menghadirkanmu dalam hidupku.
Aku sibuk dengan ketakutanku dan terus meminta petunjuk dariNya, dan aku tidak menyadari satu tanda yang sudah jelas, sebelum kamu aku tak pernah berani melangkah. Kehadiranmu membuatku mampu menjalani banyak hal yang ku pikir hanya akan terjadi di dalam mimpi.
Melihat bagaimana keluargaku bahagia dengan hadirmu, adalah sebuah rasa yang tak bisa ku jelaskan dengan kata. Harusnya aku sadar dengan itu semua, tidak sibuk dengan semua ketakutanku.
Ini sebuah catatan dari seseorang yang kalau bicara saja, perlu usaha luar biasa. Manusia yang paling tidak suka menulis karena keterbatasannya. Ya, aku dengan disleksiaku. Tapi kini, hanya dengan tulisan ini aku bisa menuangkan semuanya.
Sebuah catatan dari seseorang yang terlatih pergi untuk menyelamatkan hati. Terlatih pergi tanpa konfirmasi bahkan saat orang itu masih ada, saking aku tidak pernah percaya diri.
Bertahan dan menyatakan rasa bukan hal yang mudah untuk orang sepertiku, dan aku melakukannya untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Diri Sendiri
RandomMemeluk diri sendiri adalah sebuah usaha untuk meredakan luka yang lama tersimpan dalam jiwa, sehingga menjelma menjadi sebuah trauma. Sebuah usaha untuk menenangkan diri sendiri saat sudah tidak tahu harus berbuat apa. Orang-orang yang selalu per...