Prolog

21 4 5
                                    

Matahari sudah terbit dari ufuk timur menandakan pagi telah tiba tapi aku masih berada di alam mimpi sampai aku terbangun karena mendengar teriakan ibuku.

"LISAA, INI SUDAH PAGI AYO BANGUN" Suaranya menggelegar ke seluruh penjuru rumah

"5 MENIT LAGI" Jawab ku dengan sedikit berteriak

" TIDAK, 5 MENIT NANTI BERUJUNG 5 JAM " Jawab ibuku, sepertinya dia kesal dengan sifat ku yang susah untuk di bangunkan

" HAH BAIKLAH " Balasku dengan sedikit berteriak, aku tidak ingin terkena pukulan benda keramat milik ibuku, iya keramat kalian tahu kan Sapu/ sendal itulah benda keramat milik ibuku

Aku bangun dan duduk di pinggir ranjang sambil mengucek ( apasih bahasa Indonesia nya:v ) mata ku sambil mengumpulkan nyawa ku, setelah nyawaku terkumpul sepenuhnya aku langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku

Setelah 20 menit aku di kamar mandi aku keluar dengan menggunakan celana pendek selutut dan kaos hijau oversize dan handuk kecil yang menempel di leher ku yang digunakan untuk mengeringkan rambut ku, setelah rambut ku kering aku langsung menyisirnya. Setelah selesai aku keluar kamar dan langsung turun ke lantai bawah ( kamarnya di lantai dua ) lebih tepatnya ke ruang keluarga dan disana ada Ayah, Ibu, dan Kakakku yang sedang bermain game mobile lagend, setelah berada di ruang keluarga aku langsung duduk di sebelah Ayah ku, di sana hanya ada suasana hening dan itu adalah suasana yang paling aku benci, keheningan ini terjadi selama 5 menit hingga pada akhirnya ayahku angkat bicara.

" Ekheeem, ayah ingin berbicara sesuatu " kata ayahku sambil membenarkan kacamata miliknya, sehingga membuat kami melihat ke arah nya

" Kita akan pindah " tiga kata itu keluar dari mulut ayahku dan itu membuat aku dan kakakku terkejut

" Hah! P-pindah tapi kenapa yah " tanyaku dengan suara yang bergetar

" Iya pindah "

_____________________________

" Yah ini beneran rumah baru kita? "  Tanyaku, mataku masih  setia melihat rumah yang ada di depan ku pasalnya rumah ini lebih besar dari rumah lamaku, rumah ku yang ini memiliki 3 lantai dan mempunyai halaman yang cukup luas

" Iya " jawab ayahku singkat

" Ayo kita masuk " kata ibuku sambil tersenyum dan langsung berjalan dengan membawa koper yang berwarna hitam

" Baiklah, ayoo!!" Jawab aku dan kakakku dengan semangat


TBC

Gimana?

Baru ngetik segini udah pegel aja ni jari awokawokawok

Saran nya kakak

PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang