ITMHfour-bestfriend

17 7 7
                                    

Tinggal menunggu 1 hari lagi pernikahan Fiki dan Rara akan berlangsung.Semua persiapannya sudah hampir selesai mulai dari acara,dan gaun pun sudah siap.Acara pernikahan mereka tidak lah sangat besar hanya pesta biasa,karena semua permintaan Rara,ia tidak mau kalo nantinya dia ketemu teman masa SMA nya dan mengetahui bahwa ia nikah muda.Begitu juga Fiki,Fiki hanya menuruti kemauan dari calon istrinya itu,dan Fiki hanya mengundang beberapa kerabat serta sahabatnya saja.

Kini Rara sedang menyendiri di kamar,ia sedang merenungkan nasib kedepannya ia sudah tidak mungkin bisa menggagalkan acaranya,krna semua sudah dipikirkan matang-matang oleh ayah bundanya.

"Arghh gue harus apa!?"jerit Rara pada diri sendiri.Lalu Rara menggapai ponsel miliknya yang berada didekatnya.

"Halo apa?"suara dari sebrang sana setelah tersambung.

"Fikk,hari nikahan gue tinggal 1 hari lagi,besok fikaa gue udah jadi bini orang aaa"adu Rara ke sahabat satu satunya.

"Ya gimana lagi,tinggal besok acaranya,lu gak bisa tiba-tiba ngebatalinya,kasian ayah bunda lu,jalanin aja kali,ikutin alurnya,siapa tau itu yang terbaik buat lu"nasihat Fika,seperti seorang kakak menasihati adiknya.

"Kok gitu sih fik lu,bukannya belain gue,gue ini sahabat lu kan?lu tega gue terkekang nantinya abis nikah,?"sendu Rara.

"Ya bukan gitu Ra,ayah bunda lu tuh cuma mau yang terbaik buat lu,siapa tau abis nikah lu gak terlalu dikekang sama suami lu nanti"ucap Fika.

"Udah sih ikutin aja kemauan ayah bunda lu,lu gak usah mikir yang macem-macem dan ngebuat lu tambah terbebani,lu cukup nurut aja,gue yakin pasti lu bahagia sama suami lu nanti"semua nasihat dikeluarkan oleh Fika,untuk membuat sahabatnya lebih tenang dan tidak berfikir negatif.

"Ahh lu sama aja,gue sebel gak ada yang ngertiin gue,gak ada yang mau belain gue"rengek Rara ngegas,lalu ia mematikan sambungannya sepihak.Rara bangkit dari duduknya dan menganti pakaian dan mengambil tasnya ia ingin pergi jalan-jalan untuk menghilangkan kesal kepada sahabatnya.Setelah siap lalu Rara keluar dari kamar dan turun.Sesampainya di tangga paling bawah Rara celingak-celinguk ke kanan kirinya.

"Aman,emang enak sore-sore gini jjs ke taman"bisiknya pada diri sendiri dan melangkahkan kakinya perlahan-lahan.Kurang sedikit lagi ia bisa melangkah keluar tiba-tiba ada suara yang ia kenali.

"Heh, mau kamana kamu,mindik-mindik kayak maling aja,mau pergi ke club kan pasti kamu"tegur ayahnya yang sudah berdiri tegak di belakangnya dengan berkacak pinggang dan terilhat garang bagi Rara.Rara sontak membalikan badannya kaget.

"Eh ayah heheh,gak kok yah,Rara cuma mau keluar cari angin ditaman,ngapain jam segini ke club,cogan biasanya malem yah adanya hihih"canda Rara cengengesan.

"Gak gak ada cari-cari angin keluar,dikamar kan udah ada Ac,berdiri aja depan Ac kalo kurang angin,apa perlu ayah pesennin kipas angin hah?"marah Irfan yang terlihat halus walaupun bagi Rara marahnya Irfan itu sangat mengerikan.

"Ihh yah bentar aja setengah jam aja deh,plis gak kemana-mana cuma ditaman deket sini loh yah,,bolehin Rara ya yahh"rengek Rara,dan tidak mendapatkan respon dari ayahnya.

Lalu irfan menggelengkan kepalanya dan berlalu pergi meninggalkan Rara yang berada di depan pintu.Rara kesal dan menghentakkan kaki nya kasar seperti anak kecil yang meminta mainan tapi tidak di belikan,Rara jalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya dengan sangat lesu dan malas.

"Apaan sih,cuma mau ketaman aja gak boleh,emang ya kalo udah di cap anak nakal,mau keluar dikirannya ke club hiss sebel banget"sumpah serapan Rara ia keluarkan dengan kesal,sambil bersedakep dada,dengan kakinya yang bertumpu.

ICE TEACHER MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang