1. Fallin in Love: Deeply

6 1 0
                                    


Bagian satu: Diandra.

"Hyunsik—tidak, dengarkan aku. Biarkan aku menjelaskan dulu!"

Aku refleks mencengkeram pergelangan tangannya, namun Ia menghindar. Tanganku berayun turun kembali ke sisi tubuhku. Ini sudah pertengkaran tak terhitung yang kulalui bersamanya, kekasihku, Im Hyunsik. Hubunganku berjalan selama empat tahun, namun semuanya kulalui dengan berbagai pertengkaran akibat kesalahpahaman yang terus berlanjut. Aku selalu mengalah, namun kurasa kali ini aku harus mengalah lagi. Beberapa tahun belakangan ini, kurasa kesabaranku sudah diambang batas. Pria ini sangat keras kepala dan selalu menghindar saat aku menaikan intonasi suaraku. Aku menyadari itu, semenjak dua tahun belakangan ini. Pacarku—tidak, kali ini aku akan menyebutnya dengan Hyunsik. Aku tidak tahu ada masalah apa antara dirinya dengan orang di sekitarnya, tetapi dua tahun belakangan ini terasa seperti neraka. Hubungan kami tidak sebaik yang orang lain lihat, terutama kedua orangtuanya yang tidak tahu bagaimana labilnya emosi Hyunsik belakangan ini. Dua tahun ini, Ia memang bekerja sebagai manager keuangan di salah satu perusahaan hiburan yang cukup besar, dan dia pernah mengatakan padaku bahwa banyak sekali tekanan di sana dan target waktu yang membuatnya sangat stress belakangan ini. Tapi itu bukan sebuah alasan bukan?

Im Hyunsik yang kukenal dulu ada seorang pribadi yang sangat hangat dan bijaksana. Aku mengaguminya karena itu, karena dia adalah sosok pria yang mampu menggiringku untuk berinvestasi demi masa depan—untuk berpikir lebih jauh ke depan. Aku bukan seseorang yang suka memikirkan masa depanku. Aku menikmati kehidupanku saat ini, dan memikirkan hari esok saat hari itu tiba. Itu membuatku tidak merasa stres seperti kebanyakan orang. Namun seorang Im Hyunsik yang kukenal mempunyai pandangan yang sangat jauh ke depan. Aku terpesona padanya saat itu—saat Ia membicarakan bagaimana pandangannya pada sebuah investasi dan bagaimana Ia mengatur pemasukan dan pengeluaran dalam kehidupannya. Aku tidak menyukai bisnis ataupun segala sesuatu tentang bagaimana cara berinvestasi dalam hal keuangan, tapi aku menyukai seseorang yang memahami bagaimana bisnis bisa berjalan dengan baik. Im Hyunsik yang kukenal memiliki pemahaman hidup yang sangat luar biasa yang membuatku dapat memandang tiap masalah dari berbagai sisi—singkatnya, Ia membuatku menjadi lebih bijaksana.

Rasanya sangat menyenangkan sekali saat memutar balikkan waktu untuk kembali ke sekolah menengah atas dan masa kuliahku. Banyak teman berada di sekelilingku membuat perasaanku sangat baik. Aku, Jovanka Diandra, dibesarkan di dalam sebuah keluarga harmonis yang bisa kalian sebut "konglomerat". Berbeda dengan Hyunsik yang harus berusaha untuk mencapai semua yang Ia inginkan, aku dibesarkan di keluarga yang mampu memberikan apapun yang aku inginkan. Mobil pertamaku adalah mini cooper berwarna kuning, Papa memberikan itu sebagai hadiah ulang tahunku yang ketujuh belas. Jika kalian beranggapan itu berlebihan untuk hadiah ulang tahun—tidak, lupakan saja, aku sedang tidak ingin berdebat karena menurutku itu adalah hal yang biasa saja. Kakak perempuanku mendapat setengah harga saham di sebuah perusahaan komunikasi terbesar di Seoul saat usianya baru lima belas tahun. Sebut saja keluargaku gila, tapi memang itulah kenyataannya. Jadi sebuah mini cooper adalah benar-benar hanya kejutan 'mini' dari Papa. Banyak orang berusaha mendekatiku saat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, dengan menawarkan segala kemewahan yang mereka miliki. Satu hal yang mereka tidak tahu, aku bukanlah gadis manja yang selalu terikat dengan Papa. Aku bukan wanita yang selalu menyandarkan bahuku pada seorang pria. Aku adalah Jovanka Diandra, aku adalah wanita yang bisa berdiri dengan kedua kakiku sendiri.

Hyunsik masuk ke dalam kehidupanku secara perlahan, namun memberikan kesan yang sangat mendalam untukku. Ia tidak menawarkan kemewahan seperti kebanyakan orang yang mendekatiku, Hyunsik dengan segala kesederhanaan namun berwibawa itu datang ke dalam hidupku. Ia sangat berwibawa dan mampu membuat banyak orang menyeganinya. Hyunsik tidak terlalu banyak berbicara, saat kita berkencan pun, aku yang memegang topik pembicaraan. Namun harus kuakui bahwa Ia adalah pendengar yang sangat baik. Ia akan memandangimu dengan tatapan mata teduh tanpa menyela tiap ocehan yang kamu lontarkan. Tidak peduli seberapa konyolnya ucapanku saat itu, Ia hanya akan mengangguk dan merespon dengan beberapa pertanyaan ringan, atau mengalihkan amarahku dengan es krim kesukaanku. Im Hyunsik benar-benar tahu bagaimana membuatku jatuh saat itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fallin in Love: BTOB SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang