Chapter 6 : Happy Birthday

8.1K 627 88
                                    

Seperti biasa Chapter Panas. Bocil silahkan mundur!!! Sama please baca note bawah author nanti d bagian paling akhir. Yauda gitu aja. Met Baca!
.

.

.

.

Sinar mentari menelusup memasuki jendela besar dari sebuah kamar bergaya aristokrat. Sinarnya jatuh menyentuh ujung karpet bulu beruang putih. Secara perlahan naik dan semakin naik. Hingga membelai wajah cantik yang masih tertidur di atas tempat tidur...

Bulu mata lentik itu perlahan bergerak. Hingga akhirnya mata itu terbuka, menampilkan iris mata yang indah.

Kheel duduk di ranjangnya. Di sebelahnya, Sebastian masih tertidur pulas. Nafasnya naik turun dengan teratur. Kheel melihat ke samping nakas tempat tidur. Ada kalender meja diatasnya. Dengan tak bersuara diambilnya kalender itu.

"Happy Birthday Kheel..." Cicitnya hampir berbisik...

Sebastian membuka matanya sedikit. Hanya sebentar. Karena kemudian ia kembali untuk pura-pura tidur.

.

.

.

.

Di lantai tertinggi tempat ruangannya berada. Sebastian sedang memandang gedung-gedung pencakar langit dari balik jendela besar kantor miliknya. Pikirannya sedang menerawang jauh. Dirinya tak menyangka bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Kheel, istri 'laki-laki'-nya.

Awal mula memilih Kheel untuk dijadikan istri, Sebastian sama sekali tak ada rencana untuk beberapa hal yang merepotkan seperti acara ulang tahun. Dia hanya berpikir Kheel bisa memenuhi kebutuhannya and it's enough. Nothing more. Toh, orang tua Kheel sudah cukup ia beri uang.

Tapi semakin kesini, sensasi aneh yang selalu menggerogoti hatinya semakin menguat. Entahlah, Sebastian tidak mau tahu apa itu, tapi orang-orang menyebutkan bahwa itu adalah Cinta. He mean, like a serious??? Sebastian and Love???Sebastian hanya mendesah pelan.

Tak berapa lama seseorang mengetuk pintu kerjanya. Itu adalah Carloss, asisten pribadinya di kantor.

"Sir, do you calling me?"

"Yess,. I wanna ask u. What u gonna do of ur wife is on birthday?"

"Uhmm.... I still not married yet sir.. "

"...."

"Ehem, I mean.. Bring some vancy gifts or bringing her to someplace she likes maybe?"

"Just that? It's so mainstream.."

"But Sir,. Hal yang seperti itu yang disukai para wanita.."

'But my wife is male!!!' ujarnya dalam hati...

"Alright,. Handle those documents. I wanna go home..."

Carloss melihat 2 tumpukan dokumen yang menumpuk di meja Sebastian.

'Oh Shit! I should say if a wife likes a husband who works hard!'
.

.

.

.

Sebastian memasuki rumah mewah bergaya aristokrat miliknya. Sambil melonggarkan dasi, dirinya mencari keberadaan Kheel. Dicarinya Kheel di seluruh penjuru ruangan, mulai dari kamar tidur, kamar mandi hingga dapur. Namun ia tak menemukan dimana keberadaan istrinya itu.

Kemudian gelak tawa seseorang di taman belakang menarik perhatiannya. Tawa itu renyah namun lembut secara bersamaan. Tawa yang tak pernah ia dengar di rumah mewah itu jika ibunya tak berada disana. Tawa itu, milik Kheel.

My KheelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang