Di sebuah Restoran, Rangga, Senna dan teman-teman nya terlihat sedang makan. Mereka tengah menikamati hidangan tersebut, sampai-sampai senna dan Rangga, keduanya tidak berbicara.
"Sen, gue mau bayar ini dulu ya." seru Rangga.
Senna mengangguk, "Iya sana".
Rangga pun beranjak berdiri, Rangga pun menghampiri kasir untuk membayar makanan yang mereka makan.
"Semuanya jadi berapa mba? Saya yang di meja no 7 di ujung sana!" ujar Rangga.
" Semuanya jadi 500 ribu, dek." jawab si kasir.
Rangga mengangguk, lantas ia pun mengambil dompetnya dan mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah dan memberikannya pada kasir itu. "Ini, Mba. Saya bayar case ya,"
Kasir itu tersenyum dan menerima uang itu dengan sopan, "Terima kasih" ucap kasir itu.
"Iya sama-sama"
Selepas itu, Rangga menghampiri Senna yang kini masih makan. Rangga menepuk pundak Senna, "Yuu cabut" ucap Rangga
"Buru-buru amat, orang lagi enak-enaknya makan." elak Senna.
Rangga memutar bola matanya, tanpa sepatah kata pun Rangga cs pergi meninggalkan Senna cs terlebih dahulu. Senna yang merasa di kacangin, dengan buru-buru mengejar Rangga.
"ehh senna tunggu. Ayok sa cepet " ujar Rimar
Rimar dan Lisa menyusul senna yang terlebih dahulu keluar
Rangga cs dan senna sudah berada di luar restoran, pandangan Senna melihat seorang penjual tanaman hias. Senna menepuk-nepuk pundak Rangga, "Eh itu penjual tanaman hias kan,"
Rangga pun menoleh yang di maksud Senna, "Mana?" sahut Rangga
"Itu loh di depan sana!" tutur Senna sambil nunjuk.
"Oh, iya itu penjual tanaman nya" ucap Tio.
"Ya udah kita kesana" ujar Rangga.
Mereka pun segera menghampiri penjual tanaman hias itu, terlihat banyak sekali tanaman hias yang berjejer. Ada bunga mawar, ada kaktus dan masih banyak lagi.
"Permisi Pak" sapa Rimar.
Penjual itu menoleh, "Iya, ada yang bisa saya bantu?"
"Emm jadi gini Pak, saya dan teman saya mau cari tanaman hias yang bagus dan masih subur. Ada ga pak?" tanya Rimar.
"Iya pak ada ga?" sambung Adit.
"Oalah mesti ada atuh dek, di dalam sana!" ucap penjual itu.
"Eh maap pak, bisa di anterin ga? Takut kesasar hehe" tanya Senna.
Rimar mendelik, "Dih masuk tinggal masuk ribet amat segala mau di anterin, lo ga bakal ilang." cerocos Rimar.
"Terserah gue dong, kenapa lo sewot" elak Senna.
"Udah, mari saya antar" lerai Penjual itu.
Mereka pun memasuki ruangan yang penuh dengan tanaman hias, mereka di antar oleh penjual itu sembari menanyakan tumbuhan di sini.
"Ini dek, silahkan di pilih aja!" suruh penjual itu.
"Bagus-bagus banget yahh" ujar Rimar.
Lisa mengangguk, " Iya, Mar." sahut Lisa
"Dit, sini! Menurut lo yang bagus yang mana?" tanya Lisa.
"Eh ini aja bagus tu" tunjuk Adit.
Lisa mendegulkan kepalanya Adit, "Katarak mata lo, bunga jelek gini dibilang bagus." omel Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAKsultan (on-going)
Short StoryKARYA BY : SUYEGI X ANISA PEREVISI : ANISA IDE CERITA: SUYEGI JANGAN LUPA FOLLOW,BACA, VOTE , COMEN AND SHARE . @suyegi @rose_icha ANAKsultan👰(MENTAL HEALTH ) Anak sultan yang kena mental health karena kehilangan orang terdekat nya 18+ ✔️Ter...