Happy reading, jangan lupa tekan tombol bintang and have a nice day.
-----------------------------------------------------------
Hai perkenalkan namaku Zeanne Adara Stelson, sebelumnya kalian pasti belum tau tujuan ku menulis ini. Di tulisan ini aku ingin menceritakan sedikit tentang masa lalu ku. Kenangan yang pastinya tidak akan bisa terulang dan tidak dapat terlupakan.
Tulisan ini ku persembahkan untuk laki-laki penyuka senja, laki-laki yang selalu mengingatkan ku untuk lebih menghargai waktu.
Malam ini aku sedang duduk di balkon kamar ku, menikmati dinginnya hembusan angin malam di tengah kota. Aku menikmati setiap desiran udara dingin yang mengusap lembut kulitku sembari memejamkan mata ku sejenak. Entah kenapa tiba-tiba aku teringat masa-masa sma ku. Aku terpikirkan sosok laki-laki yang pernah mewarnai masa itu.
Aku bergegas masuk ke dalam kamar dan menuju laci di sebelah tempat tidur ku. Perlahan aku membuka laci berwarna hitam yang ada di hadapanku dan melihat sebuah buku kecil berwarna biru laut. Selepas mengambil buku kecil itu aku berjalan kembali ke arah balkon dan mendudukkan diri di kursi balkon.
Perlahan ku buka buku yang sudah di penuhi oleh debu itu, lembar demi lembar ku baca sembari sesekali tertawa melihat tulisan di dalamnya. Hingga pada lembar ke sekian aku menemukan sebuah nama yang tertulis di kertas itu.
Namanya masih tertulis dengan rapi dalam lembaran buku tua itu. Aku memejamkan mataku sembari membayangkan sosoknya yang senantiasa berdiri tegap menggandeng tanganku kala berjalan. Tanpa ku sadari seulas senyuman muncul dari bibirku.
Hingga aku teringat satu hal lagi tentang sosok laki-laki itu, aku berjalan menuju meja belajar di dalam kamar. Perlahan ku buka sebuah komputer yang terletak di atas meja lalu mencari sebuah file tentang sosok laki-laki itu.
Sepersekian menit kemudian aku mendapatkan file yang tengah ku cari. Dengan sedikit keraguan aku membuka sebuah video yang menampakkan seorang laki-laki yang sedang duduk di hadapan piano.
Mataku terpejam saat mendengarkan alunan suara piano yang mulai berbunyi, tanpa ku sadari setetes air mata lolos dari kelopak mata ku. Satu kata yang sangat ingin ku ucapkan kepada sosok laki-laki itu adalah Rindu.
-----------------------------------------------------------
13-Januari-2015
brakkk....
Semua pandangan orang-orang yang tengah duduk di kursi kantin tertuju ke arah dua orang gadis yang sedang duduk di pojok kantin.
Gadis dengan mata coklat terang itu menggeram, "Ceyyyy."
Gadis yang di panggil Cey itu hanya menampilkan cengiran di bibirnya dan mengatakan, "Sorry Ze, gua terlalu semangat."
"Pokoknya lo harus banget daftar jadi ketos, karena menurut gua lo orang yang cocok banget buat mimpin osis di sekolah kita," sambung Ceyra.
Gadis dengan nama lengkap Zeanne Adara Stelson itu membalas ucapan Ceyra dengan deheman dan sedikit berpikir.
"Gue sih mau-mau aja tapi kan...," ucap Zea terpotong.
"Udah lah Ze coba aja dulu biar masa sma lo ngga flat banget. Lo sadar ngga? selama ini lo cuma terpaku di pelajaran, gini Ze sekolah ngga harus tentang pelajaran terus sekali-kali lah ikut organisasi," jelas ceyra yang berusaha meyakinkan Zea untuk ikut pendaftaran ketua osis.
"Lagi pada ngomongin apa nih? ngomongin gua ya?" celetuk salah satu cowok yang entah datang dari arah mana dan langsung menyeruput es teh milik Zea.
"Daruu es teh gue," teriak Zea kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
R : Before Meet You
Teen FictionTernyata benar, titik tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskannya bersama orang lain. Namun, semesta selalu punya kejutan bukan? Semesta selalu punya cara untuk membuat tersenyum sekalipun dalam tangis.