Lin yi

1 0 0
                                    

"Hm jeong jaehyun anak panitia sekaligus anak ekskul basket"

"Yakk apakah kau lupa dengan bocah itu??sungguh kau melupakannya???" ucap unnieku dengan penuh emosi namun ia melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

"Apa kau benar-benar melupakan dia??aigoo"

Setelah unnie ji mengatakan itu aku memikirkan lagi. Sejak kapan aku pernah berjumpa dengan kak jaehyun?. Ah sudahlah daripada merepotkan dan membuatku pusing lebih baik aku tidur karena ini sudah larut malam.

Dikamar Haechan

"Nuna kayaknya salah milih komik dah" monolog diri sendiri sambil liat komik.

Soalnya daritadi kulihat itu komiknya kayak beda alur dari biasanya yang kubaca.

"AKHHH NUNAAAA TUH KAN BENER SALAH AMBIL KOMIK NUNAAA" rengek ku kencang katanya sih sampai kedengaran dari luar.

𝑏𝑟𝑎𝑘𝑘....

Tuhkan nuna era sampai mendobrak pintu dengan kencang sama lempar bantalnya benar benar kayak avengers.

"LEE HAECHAN BERISIKK UDAH MALEM GAUSAH TERIAK YAKKK-!!"

"AKHH HAECHAN KESEL SAMA NUNAAA" rengekku masih duduk dilantai layaknya anak kecil tidak dibelikan mainan.

"KENAPA LAGI??NUNA UDAH AMBILIN KOMIK LANGGANANMU LOH??APA MASIH KURANG" ucap nuna era ga kalah ngeggas.

Aku pun langsung menunjukkan komik kepada dia biar tahu secara langsung. "Coba nuna liat ini komik apa eoh"

"Eh??pffttt bwahahaha" nuna era ketawa kencang karena komik yang aku tunjukkan itu bertuliskan tutorial make up natural. "Tapi nuna pikir cocok juga buat kau chan"

"NUNAAAA"

"Heyy kalian berdua tidur udah malem mau kalian dipukul tetangga sampai bunyi promo aplikasi online shop yang berwarna oranye" tiba-tiba nuna jihyo masuk yang membuatku sekaligus nuna era kaget.

"Iya unnie,haechan nih mulai duluan yang berisik bikin ganggu tidur era"

Hari mulai pagi saatnya kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Unnie jihyo yang pergi bekerja aku dan haechan pergi ke sekolah.

"Selamat pagii keluarga tercintanya lee haechan yang kalian cintai dan sayangi sebagai anak terakhir disini yow" sapa haechan kemudian ia duduk dikursi makan sebelah eomma.

"Gausah kebanyakan gaya chan pasti ada maunya katakan langsung eomma ga marah tapi kalau mahal baru eomma marah" ucap eomma sambil mengambil lauk pauk yang ada dimeja.

Aku dan unnie jihyo hanya tertawa melihat haechan yang dinistakan saat pagi hari.

"Yakk nunaa gausah ketawa kalian padahal haechan tidak ingin apa-apa" lirik haechan kearah kita berdua yang melihat nunanya ketawa kemudian ia memanyunkan bibirnya.

Sementara....

"Kau jangan lupa hari ini adalah hari awal pertama sekolah yang baru jangan sampai kau berulah lagi"

"Baik ayah" ucapku dengan dingin.

Kemudian aku pun berangkat ke sekolah baruku tentu saja dengan motor kesayanganku sejak smp. Aku melaju begitu kencang dengan termometer pada motorku menunjukkan jam yang melebihi batas minimal. Setelah sampainya ku kesekolah tiba-tiba ada seorang gadis maupun seorang laki-laki sehingga aku mengerem mendadak motorku.

"YAKK LAIN KALI JANGAN NGEBUT BERBAHAYA KURANGI KECEPATANMU" ucap seorang gadis itu.

"Hm mianhe" balasku lalu melanjutkan perjalanan menuju ke parkiran halaman sekolah.

"Aigoo cowok macam apa itu dinasehati malah langsung pergi bukannya mengucapkan terima kasih dahulu cuman minta maaf doang"

Aku mendengar celotehan perempuan yang hampir ku tabrak tadi tapi syukurlah dia selamat. Seperti biasa aku hanya mengabaikan celotehan apa yang perempuan itu bilang tadi.

Sesampainya diparkiran aku melepaskan helm yang aku gunakan lalu pergi menuju ke area sekolahan baru ini. Kemudian aku memasuki area sekolahan ini bisa dilihat para perempuan langsung terpesona melihat diriku. Aku hanya mengabaikan tatapan - tatapan mereka.

"NUNAAA AYOK NANTI PULANG SEKOLAH BELIIN ECHAN CIMOL NUNNAA"

"Chan diem dulu bisa lagi mau ke kelas juga ga boleh nanti echan radang lagi beli cimol entar tambah bulet kayak bakpao"

"Heung nunaa ihh kok jadi bakpao"

"Lah abis makan cimol melulu"

"Ihh nunaa mah nanti echan bilangin ke nuna ji kalo echan gabole beli cimol"

"Aduin aja palingan entar ditebas pake palu thor"

Aku mendengar suara rengekan dari sang bocah laki-laki yang kulewati saat ini sepertinya cewek itu nunanya dia. Seketika aku tersenyum melihat tingkah mereka yang tidak akur itu.

Setelah mencari-cari kelasnya aku pun duduk di paling belakang karena pikirku itu pasti kosong tidak ada yang menempati. Lalu bel berbunyi untuk menandakan awal mata pelajaran.

"Selamat pagi semua kali ini kita kedatangan murid baru yang berasal dari sekolah pindahan,ayo nak kenalkan dirimu silahkan berdiri" ucap pak guru itu.

Aku pun berdiri dan memasukkan kedua tanganku kedalam saku celanaku.

"Halo semua saya Lin yi sebagai murid baru disini" ucapku dengan nada dingin lalu aku pun duduk kembali.

"Kau???" Aku melihat perempuan yang memandangku setelah perkenalan tadi. Tapi anehnya aku juga terkejut masalahnya yang kulihat adalah perempuan yang hampir ku tabrak tadi pagi.

Simple LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang