1.

223 20 3
                                    

Chapter 1
...

"Shinhye memang layak menyandang predikat ahli ramuan nomor 1 di negeri ini."

"Memang luar biasa! Hak paten untuk sebutir Pianzihuang adalah tiga puluh miliar!! Farmaku sudah menjual lebih dari selusin hak paten obat. Bahkan nilai transaksinya tidak sampai 10% dari yang Shinhye dapatkan sekarang."

Dari lantai dua, Ketua Farmaku menatap dingin Shinhye yang tengah duduk santai menikmati hari keberhasilannya. Pria paruh baya itu merasa harga dirinya telah dihancurkan oleh seorang gadis muda yang bahkan belum genap separuh dari umurnya. Entah sudah berapa kali ia menahan emosi mendengar komentar orang-orang di sekitarnya.

"Farmaku akan terus ditekan jika Shinhye tetap berada di sini." ujarnya dingin.

"Ketua tenang saja, sebentar lagi Shinhye akan pergi ke tempat yang sangat sangat jauh. Saya pastikan anda bisa memimpin Farmaku dengan damai." Seongjo, asisten kepercayaannya menanggapi. Matanya berkilat menatap sengit pada Shinhye.

"Heh! Bagus."

Seongjo tersenyum jahat ketika melihat Shinhye yang beranjak pergi. "Ketua lihatlah. Itu adalah langkah-langkah terakhirnya sebelum menuju pintu neraka."

"Dan mobil itu.. mobil itulah yang akan mengantarnya..."

Senyuman Seongjo kian melebar tatkala Shinhye masuk ke dalam mobilnya.

Pintu mobil berdebam tertutup.

"Sesaat setelah dia menjalankan mesin mobil itu, maka...."

Duar!!!

Sebuah ledakan menghancurkan mobil menjadi kepingan sampah yang masih menyala berbalut api.

"Dia TAMAT."
.
.
.

"Aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi!..."

"Ini... Apa yang terjadi? Tidak... mung-kin... "

"Hidup-ku... Berakhir sudah.."

"Berakhir sudah...."

Semua gelap.

Dalam gelap yang Shinhye rasakan, ada suara-suara yang menggaung.

"Minumlah obat ini, kau akan melupakan segalanya!"

Satu kalimat terdengar jelas, namun yang lain hanya seperti riuh bising yang membuat telinganya kebas. Suara-suara itu seakan beterbangan mengelilinginya.

Kemudian suara itu menghilang.

Shinhye tidak peduli. Ia hanya ingin keluar dari belenggu hitam yang mengungkungnya saat ini.

Segera.

Hingga saat ia mampu merasakan kembali tubuhnya, perlahan ia membuka mata.

"Uh.. Sakit." Shinhye berdehem pelan, sedikit menggerang. Salah satu tangannya menyentuh kepala yang berdenyut nyeri.

"Apa yang terjadi di sini? Bukankah seharusnya aku sudah mati?" batin Shinhye.

Pandangannya yang samar-samar mulai berkeliling. Semakin jelas, berbagai peralatan kuno dilihatnya mengisi setiap sudut ruangan. Lalu pakaian. Pakaian yang ia kenakan juga tampak sangat tradisional dengan gaya kuno.

 Pakaian yang ia kenakan juga tampak sangat tradisional dengan gaya kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Conquer The World With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang