4.

53 13 3
                                    

Chapter 4
...

Siang yang cerah.
Tampak langit biru bersih tak tersaput awan. Kegembiraan telah melingkupi kota sejak fajar merangkak dari kaki cakrawala. Gema iring-iringan musik tradisional bertalu-talu memenuhi jalanan dalam irama rupa-rupa.
Bukan hanya di jalanan, dan pasar kota, geliat kemeriahan merata hingga ke sudut-sudut desa.

Tak terkecuali di dalam lingkungan istana.

Tandu tandu berukir dan kereta kuda silih berganti merapat menurunkan para petinggi maupun pejabat beserta kerabatnya. Beberapa kasim dan pelayan hilir mudik mengurus urusanya. Membuat bangunan megah istana yang bagai tembok besar pelindung keluarga kerajaan nampak lebih cerah dari biasanya.

Hari yang begitu baik.

Di dalam paviliun pribadinya, Sang Raja pun tengah tersenyum sumringah menyambut kehadiran Menteri Keuangan, Lee Dong Hwan.

"Raut wajah Yang Mulia sangat bagus hari ini. Mungkin karena berkah surga selalu meliputi anda Yang Mulia." Menteri Lee Dong Hwan sedikit berbasa-basi setelah sebelumnya memberikan salam.

"Ha..Ha.. Kau selalu pandai berkata-kata manis Menteri Lee. Ini hari baik, tentu saja aku bahagia." Raja Wang tertawa begitu lepas.

Pun dengan Lee Dong Hwan, ia tersenyum mengangguk sembari meneguk secawan teh yang telah ditawarkan padanya. Ia tahu betul apa tujuan Sang Raja ingin menemuinya secara pribadi kali ini.

Malam sebelumnya

"Apabila Raja tahu jika gadis itu bukan putriku, maka kami akan berada dalam bahaya." ungkap Lee Dong Hwan pada seorang laki-laki berjubah di hadapannya.

"Jika memang begitu, aku yakin Park Chanyeol juga akan segera tahu."

"Gadis itu mengganggap dirinya sebagai Lee Shin Hui. Lagipula Junior General tidak pernah mengenal Hui sebelumnya. Kita hanya perlu mengelabuhi Raja."

Laki-laki berjubah itu menautkan jari jemarinya di atas meja. Nampak berpikir. "Kau harus memastikan rencana ini tidak akan gagal karena perbuatan putrimu."

"Selama ini kita telah berhasil menciptakan jurang diantara Raja dan kediaman Jenderal. Apa yang perlu kita khawatirkan."

"Bagaimanapun, gadis itu dapat memberikan masalah untukku kapan saja. Jangan remehkan hal sekecil apapun."
...

Lee Dong Hwan mengerjab, sesekali menyeruput tehnya, menantikan pertanyaan yang telah ia perkirakan akan keluar dari mulut Raja.

"Bagaimana kabar putrimu, Menteri Lee?"

Lee Dong Hwan berdehem, menelan air teh yang baru sampai di ujung tenggorokannya dengan tenang. "Yang Mulia tidak perlu cemas, meski terkadang gadis itu sangat manja, tapi dia cukup penurut. Hamba pastikan semua berjalan sesuai keinginan anda Yang Mulia."

"Baguslah, belakangan ini telingaku terasa gatal mendengar kabar burung dari luar. Tapi sepertinya semua baik-baik saja. Aku tahu kau tidak akan mengecewakanku."

gelak tawa kembali terdengar, cawan kembali diacungkan. Bersulang. "Tentu Yang Mulia, karena kita memang sudah sepaham. Anda tidak perlu risau."

Sementara itu di dalam taman istana, para pejabat dan tamu telah berkumpul. Mereka saling berbincang menjalin relasi. Taman istana yang indah semakin ramai hari ini, sebab utusan dari kerajaan seberang juga turut hadir.

Di samping Chanyeol, Shinhye begitu tertarik memperhatikan hiruk-pikuk itu. Tidak pernah terbayangkan olehnya, jika suatu hari ia akan menyaksikan pesta semacam ini. Bahkan kini ia terlibat di dalamnya, menjadi salah satu tamu dari acara perayaan istana kerajaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Conquer The World With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang