Akhirnya berdebatan kecil diantara mereka telah selesaiGevan sangat malu karena perutnya tidak bisa di ajak kompor mie (kerja sama ) dengan baik
Tiba-tiba terdengar bunyi bel yang sangat keras dari arah luar
"Siapa, Pa?" tanya Zelva
"Papa juga ngga tau, Sayang," jawabnya sambil berjalan menuju pintu depan, untuk melihat siapa yang datang.
Akhirnya Parubaya itu berjalan menuju pintu Utama
Setelah tepat di depan pintu dan memegang pintu, tiba-tiba seorang parubaya yang masih kelihatan muda membuka pintu nya dengan perlahan"M-maa ... ini Mama, 'kan?" Pekik Zelva sambil berlari memeluk mamanya.
"Sayang ini kamu, 'kan?" ucap Lelaki parubaya yang tidak percaya melihat istri kesayangannya kembali dipelukannya
Gadis berambut pirang itu, masih melekat dalam pelukan perempuan parubaya tersebut, ya, dia adalah Mama Zelva
Mama yang ditunggu sekian tahun oleh Zelva, yang berharap dia akan pulang, ternyata, doa Zelva terkabul
"Mama ... Zelva kangen Mama!" ucapnya sambil menagis haru dipelukan mamanya
Akhirnya mereka ber-empat menghampiri Mamanya dan memeluknya dengan erat, dan seketika, Lelaki parubaya itu, ikut memeluknya istrinya
"M-ma, ngga bisa napas tau." ucapnya sambil melepaskan pelukan dari mereka
"Hehehe ... Maaf, Ma" ucap mereka dengan kompak, sambil melepaskan pelukannya satu persatu
Tidak dengan Zelva yang masih melekat dipelukan mamanya
"Udah, Va! Lepasin Mama, Mama pasti capek, 'kan?" ucap seorang laki-laki dengan nada berat yang
berasal dari tangga
Ya, dia adalah Devan, anak angkat dari keluarga Arnault
Devan tidak pernah dibeda-bedakan oleh keluarga Arnault, Devan merasa sangat beruntung karena mendapatkan kasih sayang dari mereka"Devan, Sini. nak!" Panggil mamanya
Devan terdiam dan mematung, Devan merasa sangat senang, karena panggilan itu, panggilan yang selalu ditunggunya, akhirnya keluar dari mulut mamanya, ya, walaupun Devan bukan anak kandungnya, Devan sangat bahagia, tanpa sadar Devan meneteskan air matanya
"MAMA ...." pekik Devan sambil berlari memeluk mamanya
"Mama kangen sama Devan," ucap parubaya itu sambil mengelus pucuk rambut Devan
"D-van ... juga k-ngen sama Mama" saut Devan yang masih memeluk erat tubuh mamanya
"Sudah, ini 'kan hari bahagia kelurga kita, sekian lama kita berpisah, baru kali ini kita bisa utuh kembali," sarkas papanya Zelva, sambil berjalan menuju loker meja dan mengambil benda putih didalamnya
Setelah mendengar itu, Devan reflek melepaskan pelukan hangatnya dari parubaya itu, saat mendengarkan kata yang diucap oleh papanya
Zelva dan semuanya sangat kebingungan, sesuatu apa yang dipegang oleh papanya sehingga membuat wajahnya itu tersenyum lebar
"Apa itu, Sayang?" ucap parubaya itu
"Jadi. gini, Ma! lembaran kertas putih ini tiket penerbangan kita, 'ke ...," jawabnya dengan terputus
"Kemana, sih, Pa? kalau ngomong jangan putus-putus, 'ih. zelva penasaran!" Sarkas Zelva pada papanya
"K-kita .... emm ... Mau, 'ke? ucap papanya dengan nada terputus
Mereka kebingungan melihat papanya yang sedari tadi berbicara dengan putus-putus seperti sinyal jaringan
"Ck ... mau ngomong apa sih, Pa? padahal disini banyak sinyal, tapi kalau ngomong putus-putus seperti kehilangan sinyal" gerutu Zelva
Akhirnya parubaya itu 'pun menyampaikan kabar gembiranya, ya, walaupun mereka sedikit kesal dengan papanya yang sedari tadi pembicaraannya di putus nyambung seperti hubungan
"Kalau besok kita bakalan pulang 'ke ... Jakarta," ucap papanya sambil memberikan tiket dan paspor kepada mereka satu per-satu
"Really? Kita pulang 'ke jakarta?" Kata Zelva dengan penuh semangat
"Beneran, Pa?" Sarkas Gevan
Parubaya itu kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang di katakan Anak kesayangannya
"Iya, sayang," jawab papanya kepada mereka berdua
"why are we going back to Jakarta? don't you still have cooperation here?" saut wanita parubaya, ya, dia adalah istri Arnault
"what do you think, will never happen," saut papanya kepada mereka berdua
Akhirnya, mereka 'pun masuk kedalam Kamar mereka Masing-masing untuk menyiapkan berbagai hal yang mau dibawa ke Jakarta
Saat ini keluarga Arnault berada di London, sebenernya mereka tinggal di Jakarta, namun, disaat papanya terikat janji kontrak perusahaan London, akhirnya Arnault memilih menetap di London untuk beberapa tahun, dan akhirnya Arnoult memilih untuk balik lagi ke jakarta
Hari mulai larut malam, mereka pun sudah tertidur pulas di kasur king kesayangan mereka masing-masing
Gimana, gais? Seru 'kan? Sebelum baca jangan lupa tekan bintang dan vote komen ya, yuk ikutin keseruan part selanjutnya siapkan mental dan tisu, ya, Gais, karena ceritanya bakalan buat kalian gereget, apalagi Authornya 🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Freznando
Random"Na-nan, awass!" teriak Zelva kepada Nando Nando tidak mendengar teriakan Zelva, Nando malah sebaliknya, tersenyum manis kepada Zelva kesayangannya. Akibat derasnya hujan, Nando tidak mendengar teriakan zelva, ya, Dia kesayangan Nando "Arghh ... Sa...