[03] Fiancé

330 59 28
                                    


Eun Tak berlari ke arah kelas 12 IPA 1. Ia menunduk dengan raut wajah menyesal.

"Maaf kak, tidak sengaja". Katanya cepat. Ia tidak mau melihat Kim Tan.

Kim Tan mengambil bola yang jatuh di bawah kakinya. Ia menyentuh kepalanya. Tidak sakit tapi tetap saja membuatnya pusing.

Kim Tan menyerahkan bola itu kepada Eun Tak yang diterima gadis itu dengan baik.

"Sekarang kita impas". Ujar Kim Tan.

Eun Tak mengerutkan dahi lalu mendongak. Dahinya mengerut.

Kim Tan diam tanpa ekspresi, membalas tatapan Eun Tak dengan raut datarnya.

"Nggak jadi deh, saya sengaja". Ralat Eun Tak.

Nari yang mendengar pembicaraan mereka langsung melotot. Ia segera menghampiri Eun Tak dan berdiri di samping gadis itu.

Kali ini giliran Kim Tan yang mengerutkan dahinya.

"Sengaja?".

Eun Tak mengangguk. "Bola basket yang kemarin masih sakit".

Kim Tan berdehem. Tenggorokannya terasa kaku.

"Kamu mau saya minta maaf?". Tanya nya sedikit jengkel.

Eun Tak mengendikkan bahunya acuh. Namun, berbanding terbalik dengan sikap polos miliknya, tangan Eun Tak malah menyilang ke depan. Seakan-akan ia memang menunggu Kim Tan meminta maaf.

Kim Tan tidak pernah minta maaf pada siapapun. Ia tidak pernah salah pada siapapun.

"Jangan bercanda". Balas Kim Tan. Ia sedikit menekuk lututnya hingga garis pandang mereka berdua bertemu.

"Aku kemarin tidak sengaja sedangkan kamu sengaja. Beda konteks". Lanjutnya.

Eun Tak melongo. "Tapi-".

"Tak...". Nari menarik lengan baju Eun Tak. Eun Tak sepertinya tidak sadar jika satu gymnasium tengah memperhatikan mereka.

Eun Tak mendengus. Ia menginjak kaki Kim Tan karena kesal. Setelah itu ia langsung menarik Nari dan berlari menjauh.

Kim Tan melompat.

Teman-temannya tertawa puas. Menertawakan Kim Tan dan si anak kelas 10 yang berani melawan Kim Tan.

"Anak itu....". Geram Kim Tan.

"Udahlah". Young Do menepuk pundak Kim Tan cepat. "Jangan dipikirkan. Dia anak manja, wajar kalau begitu".

Kim Tan menghela napas. Apa yang Young Do bilang juga tidak salah. Gadis itu anak terakhir dari 4 bersaudara. Dia satu-satunya perempuan dan terlebih lagi kedua kakak tertuanya sukses besar.

Cabang perusahaan mereka dimana-mana. Tidak heran jika anak bungsu mereka mempunyai sikap seperti itu.

Tapi....

"Awas saja nanti".

.

.

.

"Lee Eun Tak?". Seorang pria dengan seragam yang tertutupi jaket tipis mencegat Eun Tak dan Nari.

Mereka berdua harus mendongak karena lelaki itu lumayan tinggi.

Eun Tak terdiam. Orang ini... tampan.

"Ah, kamu Lee Eun Tak kan?". Ulangnya.

Eun Tak mengangguk pelan. Bingung dan malu dirinya bisa dihampiri lelaki seperti ini.

Sangat tipenya.

"Ah aku, Jo Eun Sup.... dari kelas 11 IPA 2. Maaf kalau menganggu sebelumnya, aku hanya mau memberikan salep untuk kepalamu. Pasti sakit ya? Tolong maafkan Kim Tan ya, dia benar-benar orang yang baik". Lelaki yang diketahui bernama Jo Eun Sup itu menyodorkan sebuah bungkus plastik hitam.

How To Be A Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang