Bagian II • Ibu dengan 3 Anak Kembar

Chapter 292

Meskipun dia adalah tuan muda dari keluarga terkaya di Liang Utara, pada kenyataannya, dia menjaga jarak dengan orang-orang dari lingkaran ini. Semua orang tahu siapa dia, tetapi tidak ada yang mengenalnya.

Secara alami, tidak ada yang akan melakukan aksi absurd seperti itu untuknya.

Selain itu orang-orang sudah terlambat ke pesta bahkan untuk menertawakannya sekarang, jadi bagaimana mungkin seseorang datang untuk membelanya?

Qi Qingyao meletakkan jahitan di tangannya dan duduk di meja bundar kecil di satu sisi.

Dia memberi isyarat kepada Lu Yan untuk duduk di sisi yang berlawanan. “Duduklah, Yan Kecil. Aku punya sesuatu untuk ditanyakan padamu.”

Lu Yan tidak menolak dan menyeret bangku, duduk di seberangnya. Qi Qingyao menuangkan secangkir teh untuk mereka, lalu mengambil ketel dari anglo di sebelahnya dan mengisi teko dengan air.

Lu Yan melihat cangkir teh yang bersih, dan Maojian (T/N: sejenis daun teh) berputar-putar di cangkir teh)

Setelah berpikir sebentar, dia mengambil cangkir teh yang sedikit panas. "Apa yang ingin kamu tanyakan?"

Qi Qingyao berbicara tanpa tergesa-gesa, "Sudah berapa lama kamu tinggal di Ibu Kota?"

“Saya sudah tinggal di Ibu Kota sejak saya berusia tiga belas tahun. Saya berumur dua puluh satu tahun ini, Anda bisa menghitungnya sendiri.” Lu Yan tidak mengerti maksudnya menanyakan pertanyaan ini tiba-tiba.

Qi Qingyao melanjutkan, "Kalau begitu, kamu pasti akrab dengan pejabat di Ibu Kota."

Lu Yan terdiam sesaat sebelum dia menjawab, “Apakah kamu ingin menjadi selir para pejabat? Apakah itu sebabnya Anda datang kepada saya lebih dulu untuk bertanya tentang memiliki koneksi? ”

Qi Qingyao tidak membantah; dia hanya bertanya dengan nada acuh tak acuh, "Apakah menurutmu aku terlihat seperti seseorang yang bisa menjadi selir orang lain?"

Lu Yan, "..."

Memang, dia tidak terlihat seperti itu.

"Tentu saja aku punya alasan untuk bertanya padamu tentang masalah ini."

Qi Qingyao berpikir sejenak. Dia mengatur kata-kata di kepalanya sebelum bertanya dengan tenang, "Apakah ada pejabat tampan di Ibu Kota?"

“Banyak pejabat yang terlihat baik-baik saja. Karena istri dan selir mereka memiliki penampilan yang luar biasa, anak-anak mereka secara alami tidak akan jelek, ”jawab Lu Yan.

Qi Qingyao melambaikan tangannya dan sedikit memeras otaknya.

“Tidak…bagaimana—bagaimana aku harus mengatakannya?”

Lu Yan tidak berbicara, dia hanya menatapnya. Dia juga berpikir, 'Wanita ini sepertinya ingin menanyakan sesuatu padaku, tetapi sepertinya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya dengan kata-kata.'

Qi Qingyao merenung sejenak lebih lama, lalu bertanya dengan serius, "Apakah ada pejabat peringkat delapan atau sembilan?"

Lu Yan menjawab, "Tidak."

Qi Qingyao terkejut. "Tidak?"

Lu Yan berkata dengan serius, “Selain Guru Negara Li Ruoxuan, pejabat tinggi lainnya, pejabat tinggi, atau playboy kaya tidak memiliki tingkat keterampilan yang tinggi. Pengajar Negara harus memiliki kekuatan peringkat sembilan”

di chapter lainnya disebut juga penasihat negara tapi kadang ada yang guru negara - pengajar negara dll pokonya nama nya sama hehe
itu sama aja ya :)

Adapun Lu Yan sendiri, dia hanya memiliki kemampuan peringkat enam.

Mengapa putra pejabat pemerintah biasa berlatih seni bela diri dengan begitu rajin?! Bukannya mereka pergi untuk melindungi perbatasan. Itu cukup baik bagi mereka untuk bisa membela diri.

Qi Qingyao memberi 'hm' lalu berkata dengan santai, "Apakah Guru Negara memiliki musuh bebuyutan? Mereka yang tinggal di Ibu Kota?”

Lu Yan menjawab dengan putus asa, “Tentu saja Pengajar Negara memiliki banyak musuh bebuyutan. Mereka ada di mana-mana di Ibu Kota. Siapa yang Anda bahkan bertanya tentang? "

'Pertanyaan macam apa ini? Apa sebenarnya yang dia pikirkan, dan apa yang ingin dia lakukan?’

Qi Qingyao tahu bahwa dia telah membingungkannya dengan pertanyaannya.

Dia mencubit alisnya dan berkata dengan agak tak berdaya, "Saya tidak tahu siapa yang saya tanyakan. Saya tidak bertanya tentang sembarang orang"

"Aku hanya...Ada beberapa hal yang perlu aku pikirkan, jadi aku hanya menanyakan beberapa pertanyaan acak, itu saja"

Lu Yan tiba-tiba mengangkat alisnya. Dengan malas, mata setengah tertutup, dia bertanya dengan dingin, "Apakah kamu mencurigai identitas pria bertopeng kepala lembu di sisimu?"

Qi Qingyao tertegun sejenak. “Kamu—kamu tahu?”

Don't forget click ⭐ and comment
Thank you 💙

26 November 2021