Seperti biasanya, Aizel datang kesekolah pukul 06.45. Hal ini Ia lakukan bukan tanpa alasan, Ia hanya ingin melihat Kekasihnya lebih awal. Kali ini, Ijel melewati koridor belakang. Walupun terlihat sepi, Ijel menikmati kesendirian nya. - hitung hitung untuk menenangkan diri sebelum KBM dimulai.
Suara dentum menyaring di sudut ruang gudang, diiringi beberapa suara Pria yang saling sahut menyaut.
Aizel membuka gudang yang sudah dipenuhi debu itu, Ia fokus melihat 1 korban yang sudah terjatuh dilantai diikuti dengan para pelaku yang bersiap untuk menghajar Pria yang tak berdaya itu.
Aizel mendekati ketiga Pria yang berpakaian kumal itu, seragam mereka terbuka hanya memperlihatkan pakaian dalam berwarna hitam, Aizel merasakan aroma rokok di ruangan ini. Ciri-ciri pembuat onar.
Aizel menatap Niko. Pria yang berdiri paling depan diantara kedua pria lainnya.
"Apapun masalahnya, perlakuin manusia selayaknya manusia. Lo jauh lebih keren kalo bisa ngasih piala ke sekolah. sebagai bentuk kalo lo orang hebat. bukan bully begini."
Aizel menatap mata sang kapten, menjelaskan kepada Niko diikuti dengan nada bicara yang santai. Lelaki itu terdiam.
Ada istilah di sekolah ini yang melebar luas, yaitu:"Jika ditegur Aizel dengan nada santai lebih baik mundur saja."
Aizel pernah mengguncang satu sekolah ketika melawan Laki-laki yang tega menampar salah satu wanita di kelasnya.
Ia sudah memperingatkan, namun Si pembuat onar tidak menggubrisnya.Aizel bangun, lalu mematahkan sapu sehingga berbentuk runcing. Aizel sedikit melukai bagian teliga dari lelaki itu. Ia tidak bisa melawan karena tubuh nya yang sudah terlebih dahulu diinjak oleh Aizel.
Aizel memperingatkan Lelaki itu,
"Jangan sampe kuping lo gue bolongin. Gue gasuka kalo gak didengerin."
lelaki itu berteriak. meminta bantuan penonton yang melihat adegan itu.
"Argghhh! Lepasin gua bangsat. "
Aizel tersenyum, jiwa psychopath nya mulai menguasai tubuhnya.
"Seharusnya ketika gue peringatin baik-baik, laksanain. Gue kira kuping lo udah mati rasa. Gue iseng ngelukain gini, ternyata masih sakit ya?"
Pria itu menyeringai, lalu melepaskan si korban dengan keadaan telinga nya yang sudah memerah.
"Gih, minta maaf." Aizel menunjuk wanita yang menjadi korban kekerasan pria ini. Dengan sigap, Ia berlutut seraya meminta maaf. Seakan menuruti perintah Aizel.
Kejadian itu yang membuat satu sekolah kagum serta segan terhadap Aizel. Ketika orang lain memulai kekerasan, Ia akan menegurnya. Namun jika perkataannya tidak digubris, Ia akan bertindak keras juga.
Bukannya sok jagoan, tetapi Ia tidak ingin sekolahnya menjadi ajang kekerasan seperti yang dilakukan oleh sekolah lain. Ia benci hal-hal negatif disekitarnya.
Sudah cukup dirumah saja. Ia hanya ingin merasakan kesenangan di sekolahnya ini. Oleh sebab itu, Aizel sangat menginginkan suasana tenang. Begitulah alasan kenapa Ia selalu menegur pihak-pihak yang melakukan hal negatif. Terutama kekerasan.
Kembali ke laptop.
Niko terdiam, dan melirik korban yang sudah merintih kesakitan karena dipukul berkali-kali olehnya.
Niko memilih mundur, Ia mengajak teman- temannya untuk meninggalkan gudang.Aizel mendekati Bagas, membawa tas dan membantunya untuk berdiri. Mereka menuju toilet belakang sekolah yang berjarak 7 meter dari posisi mereka. Aizel tidak ingin kejadian ini membuat satu sekolah tau. Ia memikirkan nasib Bagas, tentunya akan banyak orang yang menganggap nya Laki-laki lemah. Dan Ijel tidak menginginkan hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ayp 09:02
RomanceDulu, aku selalu doa ke Tuhan gimana caranya biar kamu balik lagi ke aku. sekarang doanya aku ganti, gimana caranya biar aku bisa ikhlasin kamu. -Aizel