Liburan para pemuda yang seharusnya berkesan malah memakan banyak korban dari pembunuh yang katanya hanya mitos. Mampukah Keziah san kawan-kawan bertahan dari teror dan kekejian pembunuh legend itu?
Seorang pria berlari tergesa-gesa keluar dari gelapnya hutan. Salah satu tangannya menggenggam sebuah kayu untuk berjaga-jaga dari serangan sesuatu. Ada luka robek dan darah di samping kepalanya akibat hantaman benda keras.
Di lain sisi, pria bertubuh tinggi yang mengenakan pakaian serba hitam hingga menutupi wajah dengan sorot mata tajam berjalan menuju ke arah pria yang sedang mencari tumpangan sebuah mobil, sambil membawa kapak yang berlumuran darah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya, pria misterius itu baru saja membantai 5 orang yang sedang berlibur di kabin tersebut, pria yang sedang mempertaruhkan nyawanya itu adalah satu-satunya korban yang selamat dari pembantaian di penginapan Ambers Woods, Portland.
Krrakk...
Tap...tap... tap...
Samar-samar dia mendengar suara pijakan ranting dan langkah sepatu. Dirasa pembunuh itu masih tetap mengincarnya, pria malang yang bernama Chris itu berlari hingga menemukan sorotan lampu mobil dari kejauhan, dia terus berlari mendekati mobil itu hingga mobilnya terhenti.
"Tolong! Tolong saya, teman-teman saya dibunuh!"
"Apa?! Baiklah cepat naik!" suruh pengemudi mustang tersebut.
Saat mereka hendak melanjutkan perjalanan tiba-tiba pembunuh itu sudah berdiri di tengah-tengah jalan. Pengemudi itu lantas membelokan mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi, tiba-tiba kaca belakang mobil mereka pecah terkena lemparan kapak dari pembunuh itu. Beruntung keduanya selamat dan langsung menuju ke kantor polisi. Pengemudi tersebut menjadi saksi bahwa pembunuh yang katanya hanya sebatas "rumor" saja ternyata memang ada.
Portland Police station.
"Saat itu kami sedang berlibur merayakan pesta bujang salah seorang teman, hari pertama dan kedua berjalan lancar, tetapi di malam berikutnya pembunuh itu mulai muncul dan membunuh satu per satu dari kita termasuk teman saya yang akan menikah satu minggu lagi." Jawabnya dengan gemetar.
"Bagaimana ciri-ciri pembunuh itu?" tanya salah satu detektif yang bernama David Cole.
"Tingginya kurang lebih 180cm, bermata cokelat muda. Dia juga mengenakan pakaian serba hitam dan sarung tangan hitam."
Sementara itu detektif Ken memeriksa kapak yang terbawa oleh mobil mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini adalah kapak tua yang dibuat oleh pabrik hemlock tahun 1970an."
"Pabrik Hemlock? Apa kau bercanda? Pabrik itu sudah tutup sejak tahun 1980." Sahut Detektif David.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.