"GAES GAES ADA BERITA BARU NIH"
"DIJAMIN MASIH ANGET"
"SEHANGAT TAI AYAM YANG BARU CROT!"
"IHH SI ANJIR JOROK LUH!"
"HEHEHE CANDA SAYANG!"
Semua siswa di kelas hanya bisa terkekeh mendengar ocehan Doyeon dan juga sahabat karibnya sedari embrio, Hoyeon. Jika tak ada mereka berdua sudah dapat dipastikan betapa sepi sunyinya kelas mereka.
Apalagi kelas ini adalah kelas Ipa yang konon katanya sih di dalamnya banyak anak pintar. Tapi kenapa ada Doyeon dan juga Hoyeon di kelas Ipa yang dipenuhi orang-orang pintar ini?
"EH MAAF JEN LO LAGI BACA YA?"
PLAK
"Sakit nying!"
"Udah tau Jennie lagi baca, kenapa lo teriak sih?!"
"Hehehe kagak liat gue kalo dia lagi baca"
Hoyeon menghela nafasnya lelah. Berteman dengan Doyeon itu memang ada anjing-anjingnya gitu. Mau kesal tapi gak bisa, karena muka Doyeon yang melas dan minta dikasihani.
"Katanya ada kabar baru, apa tuh?" tanya Jisoo, sang ketua kelas.
"Ihh kamu kepo yahh” canda Doyeon.
"Ihh kimi bicit yiii” julid Jisoo yang dibalas tawa oleh Doyeon.
"Ada murid baru pindahan dari Swiss" kata Hoyeon sambil berjalan kearah kursinya.
"Cewek apa cowok nih?" tanya Rose dengan roti dan selai ditanganya.
"Cewek tsayy dan gue yakin dia bakal jadi target Jennie berikutnya” ujar Doyeon sambil melirik kearah Jennie.
"Gue takutnya nanti dikemudian hari si Jennie dapet karmanya. Dia udah
berkali-kali patahin hati cewek-cewek atau bahkan cowok sekalipun. Bahkan dalam sehari dia bisa pacaran dengan 4 orang sekaligus”"Diem-diem gitu ternyata suhu njirr"
"Kita kan sahabatnya nih pasti mau yang terbaik dong buat Jennie kedepannya
nanti. Tapi, masalahnya nih anak kepalanya keras banget kek batu. Mau berkali-kali di bilangin juga gak akan didengerin sama dia, gue capek njirr""Nah, bahkan gue sampe gak tau lagi mau diapain si Jennie biar dia sadar. Iya
kan Jeh?""Hah? Oh iya iya” kaget Rose karena ia terlalu focus dengan makanannya.
"Gue udah sadar" ucap Jennie tanpa menolehkan kepalanya.
Doyeon, Hoyeon, Jisoo dan Rose seketika menatap kearah Jennie dengan
tatapan yang sangat sulit untuk dijelaskan."Kalo lo udah sadar kenapa masih diterusin sih Jen?" kesal Jisoo.
"Hiburan" singkat Jennie.
"Gila lo Jen! Kalo nanti lo yang digituin gimana?!"
"Maka dari itu gue kayak gini!" bentak Jennie.
Jisoo mengelus lembut kedua bahu Jennie. Ia tersadar, Jennie hanya ingin membalaskan rasa sakitnya dan membiarkan orang lain merasakan apa yang ia rasakan selama ini.
"Tapi, cara lo salah Jen" bisik Jisoo.
"Terus gue harus kayak gimana Jis? Rasanya begitu sakit disini. Apalagi saat dia
memilih orang lain dibandingkan gue kekasihnya!""Kalau gi—"
TOK
TOK
TOKMasuklah seorang wanita yang bisa dibilang belum terlalu tua ini ke dalam kelas. Dengan seorang gadis asing dibelakangnya dan beberapa siswa bisa menebak jika gadis itu adalah siswa baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Play Girl (End)
Fanfiction"Lo mau merubahnya? Dan lo harus merasakan rasa sakitnya Li? Lebih baik jangan, gue tau maksud lo baik. Tapi, gue gak yakin Jennie bisa berubah" "Semua orang bisa berubah, gue yakin akan itu" ______ Cus dibaca kalo kalian pinisirin xixixi