21. Possessive

5.9K 662 17
                                    

Tiga hari sudah setelah Lisa mengalami kecelakaan dan Daniel yang di tetapkan sebagai tersangka. Kini Jennie semakin posesif dan tak ingin jauh barang sedetik pun pada Lisa. Sedangkan kondisi sang supir sudah jauh membaik walaupun kaki kanannya masih belum bisa di gunakan untuk berjalan.

"Mau kemana, hmm?" tanya Jennie pada Lisa yang mulai beranjak dari tempat tidur.

"Ke balkon cari angin" jawab Lisa lalu Jennie menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti Lisa dari belakang.

"Sebentar lagi lulus, cepet banget yah?" ujar Jennie sambil menoleh kearah Lisa yang sedang memandang jauh kearah depan.

"Hmmm, lo mau lanjut kuliah dimana?" tanya Lisa tanpa menoleh sedikit pun kearah Jennie.

"Paling di sekitar Korea. Lagipula kasian Mamah juga kalo aku kuliah di luar negeri" jelas Jennie dan Lisa hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Kalo kamu, mau kuliah dimana?" tanya Jennie setelah keduanya memilih untuk diam.

"Mungkin di London atau mungkin Belanda" ujar Lisa dengan memegang gips yang masih terpasang di tangan kirinya.

"Gak mau coba di Korea? Jujur, aku gak mau jauh dari kamu" lirih Jennie yang kini mulai menundukkan kepalanya.

Lisa kemudian menarik bahu Jennie untuk lebih dekat padanya. Ia juga belum tau ingin kemana setelah lulus nantinya. Pastinya ia juga tidak ingin jauh dari Jennie.

"Gue akan coba bilang ke Papah nanti. Kalau Papah izinin gue untuk melanjutkan kuliah disini, gue akan tetap disini" kata Lisa yang setelahnya mengecup mesra pucuk kepala Jennie.

"Yaudah aku mau minta nomor Papah kamu!" tegas Jennie membuat kening Lisa mengerut.

"Buat apa? Lo suka ya sama bokap gue?" canda Lisa tapi malah mendapat cubitan gemas dari Jennie.

"Ihhh, gak gitu. Aku mau izinlah ke Papah kamu. Biar kamu tetap kuliah disini, bareng aku" jelas Jennie membuat Lisa tersenyum mendengarnya.

"Tanpa lo minta izin ke Papah gue. Gue bakal tetap disini. Gue juga gak tega ninggalin lo sendiri disini" lembut Lisa dan Jennie seketika menoleh kearahnya.

"Papah bakal luluh kalo sama gue, lo tenang aja" tambah Lisa lalu Jennie mempererat pelukannya di pinggang Lisa.

"Sayang Lisa" ujar Jennie begitu saja.

"Too" singkat Lisa sukses membuat bibir Jennie mengerucut lucu.

"Kenapa cemberut gitu sih?" tanya Lisa sambil mencubit pelan bibir Jennie.

"Gak tau kesel pokoknya sama Lisa!!!" ucap Jennie dengan melepas pelukannya dari Lisa dan berjalan masuk ke kamar.

"Gimana mau ditinggal kalo tingkah lakunya aja bikin candu" gumam Lisa yang menatap kepergian Jennie.


🌼____🌼____🌼


Jennie menyenderkan punggungnya di headboard ranjang kamar Lisa. Ia sedang bersantairia sambil membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan milik Lisa.

The Fault in Our Stars, judul novel yang ia baca saat ini. Lembar demi lembar Jennie habiskan hanya dalam beberapa saat. Rasanya ia sudah hanyut dan menyatu dalam kisah tersebut.

"HUAAAAA~" jeritan Jennie mulai mengisi kosongnya ruang kamar Lisa.

"Kenapa?" lembut Lisa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Mata Jennie sudah berkaca-kaca bahkan hidungnya pun sudah memerah dan tak lama, suara isak tangis pun terdengar.

"Hikss, sayang" lirih Jennie sambil merentangkan kedua tangannya, meminta Lisa untuk memeluknya.

Perlahan Lisa mendekat kearah Jennie dan memeluk lembut bahu Jennie dengan tangan kanannya. Sedangkan Jennie memeluk erat kedua pinggang Lisa, karena Lisa dalam posisi berdiri saat ini.

"Padahal aku masih marah sama kamu, hikss!!" kesal Jennie yang melepas pelukannya dari Lisa begitu saja.

"Kenapa, hmm?" tanya Lisa lagi, lalu pandangannya tertuju pada novel yang tergeletak di samping Jennie.

"Gak mau ngomong sama kamu, sana pergi!!"

Nyatanya Jennie masih saja kesal padanya. Hanya karena jawabannya yang begitu singkat tadi.

"Ngusir ceritanya?" tanya Lisa tapi Jennie tak menjawabnya.

"Yaudah kalo itu mau lo" ujar Lisa sambil melangkah menuju pintu kamar.

"KAMU BUKA PINTU, AKU BAKAL MARAH SATU ABAD KE KAMU!!!!" teriak Jennie begitu lantang.

Lisa menyembunyikan tawanya yang rasanya ingin pecah sekarang juga. Ide jailnya pun muncul dan dengan perlahan ia membuka pintu kamar tanpa menoleh kearah Jennie.

"LILIIII~" rengek Jennie yang bahkan tangisnya kembali terdengar.

"AAAA JANGAN PERGI~"

"GAK BOLEH PERGI IHHHH~"

"HUAAA, MAMAH LISA TINGGALIN JENNIE DI MANSION, HIKSS~"

"LILI JAHAT SAMA J, HIKSS~"

"GAK TEMEN NIH, HUAAA LILI SINI SAYANG~"

Gemas sudah, Lisa yang tidak bisa lagi menahan tawanya pun berjalan kembali menghampiri Jennie. Mata kucing gadis tersebut sudah basah dan sembab oleh air mata.

Saat Lisa sudah berada tepat di hadapan Jennie. Entah kenapa gadis mungil itu melompat dari kasur dan segera berlari menuju pintu.


KLEK

KLEK



Jennie menguncinya, Jennie mengunci pintu kamar Lisa dan membuang kunci tersebut kesembarang arah.

"Gak boleh pergi dari J, hikss~"








🌼____🌼____🌼









POSESIF BANGET LHOO~





TBC🌼☁️

My Play Girl (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang