3

946 67 5
                                    

Warning⚠
Warning⚠
Warning⚠

Budayakan vote dulu sebelum membaca yah sayang, makasih















Setelah fina sampe sekolah dia melewati lorong sekolah sambil trus menunduk, mukanya yg cantik terhalang oleh rambut panjangnya yang ia biarkan terurai

Tetapi saat fina sedang berjalan ada 2 org yg menariknya menuju gudang sekolah, fina ingin teriak dan trus berontak tapi tidak bisa karna tangan dua org itu sangat kuat dan lg mulutnya di tutup sama tangan lagi

Fina di dorong sampe dia tersungkur jatuh, luka yang belum sepenuhnya sembuh pun kini berdarah lg karna terbentur dengan lantai cukup keras

"aww... " ringis fina merasakan sakit di lututnya

Seorang gadis menarik dagu fina agar mendongak, fina mendongak betapa terkejutnya dia melihat 4 gadis dan salah satu dari mereka fina mengenalnya

"haii gembel kita ketemu lg hahah" ucap salah satu org itu yg fina tau namanya citra

Citra menghempaskan wajah fina sampai wajah fina hampir membentur lantai itu

"lanjutkan guys" ucap gadis lain yg bernama devi dengan tegas

"air comberan yg pak sobar kasih mana oi bawa sini ci" ucap devi menyuruh citra

"dimane lupa naro gua dev" ucapnya citra yg akrab dipanggil ci itu sambil cengir tolol

refina menatap sisil dan pandangan merekapun bertemu, refina mengisyaratkan lewat tatapan itu agar ia dan teman²nya tidak melakukan hal macem² kepadanya

Sisil yg di tatap seperti itu memalingkan wajahnya, dan fina sudah pasrah saja di bully sama 4 org itu

Byurrrrrrrr.....

Fina basah kuyup sekarang dan tubuhnya sangat bau sekali, ke 3 org itu hanya tertawa saja melihat fina yg basah dan bau, hanya sisil yg tidak tertawa dia hanya memperlihatkan wajah datarnya saja

"najiss hahahahah" ucap lala

"ini masih rounde 1 oi belum yg lainnya masih banyak lg" ucap devi gadis cantik tapi hati iblis

"apaan lg tuchh" ucap lala yg berperilaku sama seperti devi yg mempunyai rupa cantik tapi hati iblis

Devi mengambil air es yg sudah mereka siapkan pake ember yg agak besar dan memberikannya ke sisil

"gantian bagian lu sekarang beb" ucap devi

"males gua, mood gua lg gk bagus mendingan udahan aja deh, bentar lg bagian istirahat gua laper" ucap sisil menatap datar kepada teman²nya

Dan teman²nya yg ditatap begitu langsung agak takut gitu tapi mereka aneh juga dengan sikap sisil yg tumben gk ikut ngebully mangsanya

"i-iya sil" ucap devi agak takut

Mereka ber 4 pergi meninggalkan fina sendirian yg sedang menangis, 10 menit fina menangis dan terdengar suara langkah kaki menghampirinya

Fina melihat org itu dan dia sangat ketakutan, takut dia disiksa lg sama org itu karna yg datang adalah sisil

"pliss maafin aku kak hikss... jangan siksa aku lg" ucap fina sambil menunduk sambil memohon kepada sisil

"nih lu pake seragam gua dulu sama ada dalemannya juga baru gua beli buat lu ganti, lu bau bgt cepet ganti, ada toilet di belakang gudang ini" ucap sisil masih dengan nada yg datar

"gapapa kak aku gini aj..."

"jangan bantah gua, cepet nih" ucap sisil sambil memberikan baju seragam miliknya dan daleman yg barusan ia beli baru di toko pakean yg ada di depan sekolah

"i-iya kak"

Fina hendak berdiri tapi kakinya yg terluka terasa sangat sakit jadi dia duduk kembali, sisil yg melihat fina meringis kesakitan pun jongkok di depan fina dan melihat luka di lutut fina yg berdarah cukup banyak

"astaga kaki lu berdarah oi" ucap sisil kaget

'fina di dorong kenceng bgt kli yah sama lala dan devi sampe lukanya tambah parah gini bodoh bgt dah' batin sisil

"gua bantu berdiri sini" ucap sisil agak tercetak kekhawatiran di wajahnya

"j-jangan kak, nanti kak kena baunya" ucap fina

"yaudah sini lu pegang tangan gua aja gua bantu ke toiletnya"

Fina ragu ingin menggenggam tangan sisil, karna nunggu fina lama menggenggam tangannya yaudah sisil ambil tangan fina aja dan menggenggamnya


Degg.....


Seperti ada setruman yg dirasakan oleh sisil saat menggenggam tangan fina dan fina yg di genggam kek gitu kaget karna org yg membullynya menjadi baik kepadanya

Fina sudah berganti baju dan sekarang dia sudah wangi karna mandi lg dan di belikan sabun dan sampo sama sisil

"ke rooftop yuk ada ruangan gua di situ biar lu istirahat, tenang gk ada temen² gua kok disitu, yg tau ruangan gua cuman gua sama abang kebun disini" ucap sisil menjelaskan karna terlihat ketakutan di raut wajahnya fina

"i-iya kak" ucap sisil pasrah saja

Sisil memapah fina agar fina tidak jatoh saat naik tangga menuju ruangan sisil itu

Mereka sudah sampe di ruangan sisil dan fina dibuat melongo karna ruangannya sangat nyaman karna kaya sebuah kamar gitu, ruangannya juga gede, ada toilet di dalem

"sini kakinya gua obatin dulu" ucap sisil tulus sambil meletakan kotak P3K

"ngga ah takut sakit kak" ucap fina sambil menunduk

"meskipun gua tukang bully, kasar, kejam, galak, klo gua lg obatin luka org ya gua pelan² atuh bego sih lu" ucap sisil agak cemberut

Fina yg melihat sisil cemberut gitu ada rasa geli sendiri karna dia baru tau klo sisil seperti anak kecil klo cemberut gini

"yaudah iya maaf" ucap fina

Sisil mulai membersihkan luka fina dengan kapas yg berisi air alkohol agar luka fina tidak infeksi

"aww... Shhh... " desis fina

Sisil yg mendengar fina agak mendesahpun dibuat panas dingin

"gigit bahu gua aja deh klo sakit gapapa beneran" ucap sisil agak grogi

"nanti kak saki.... Aww"

Kreppp....

'njirr beneran di gigit dong bahu gua tapi gapapa deh daripada dia desah guanya yg grogi' batin sisil



ig : @vittoky1104
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyaknya yah beb

Extra chapter bund

Lilin Kecilmu (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang