chap 4

42 4 1
                                    

Sedih cug, bnyk yg baca tpi ngk voment gpp:)

*******

Pukul 21:00 terlihat jalan yang basah sehabis hujan, temari berjalan di trotoar dengan lesu karna kesal hinata tidak ada bersma nya untuk bekerja di supermarket. Jika saja temari tidak terlalu bnyk meminta izin kepada atasan nya mungkin dia akan ikut bersama ino, sakura,dan hinata.

Temari terlalu banyak meminta izin karna keseringan menemani ino untuk bertemu dengan pacar pacar nya itu, sebernarnya Temari tidak ingin menemani ino tapi karna ino mengatakan kalau dialah yg paling kakak di antara mereka, membuat Temari menjadi luluh dan dengan sifat nya yang galak itu membuat ia harus menemani ino "bagaimana kalau mereka melukai ku aku kan tidak seperti mu sakura dan tenten plis temani aku yah kau tidak mau aku menjadi mamud kan Temari nee" ucap ino dulu kepada temari.

Temari masih berjalan dengan lesu sesekali menghettakan kakinya ke genangan air membuat ia terciprat air sedikit. Walau jalan yg terlihat renggang tidak membuat Temari takut karna dia sudah terbiasa jalan di jalan itu, tapi kini terasa berbeda karna tidak ada hinata yang menemani Temari untuk berbicara,ohhh betapa rindu nya Temari kepada sahabat polos nya satu itu.

Tak terasa Temari telah sampai di depan gedung apartmen nya, Temari menaiki lift untuk mencapai pintu apartemen nya, saat keluar lift dpat di lihat lorong yg sepi itu memang biasa nya seperti itu tapi kini terlihat berbeda karna tidak adanya sahabat sahabat nya itu.

Temari memasuki apart nya, segara membersihkan diri dan beristirahat.
Membayang kan apakah esok hari nya akan mengenyangkan

**********
"Hinata kau tidak apa apa kan? "Sakura bertanya kepada hinata karna melihat hinata yg tidak begitu nyaman berada di tempat ini.

"Aa iya sakura chan aku tidak apa apa h-hanya saja ino kenapa dia tidak kembali" hinata mengwatirkan ino karna sejak tadi ino sudah menghilang dan pergi menggoda bertender pucat itu, entahlah ino seperti nya sangat terobsesi dengan objek satu itu.

"Huftt tenang saja hinata kau tidak perlu menghawatirkan ino dia akan baik baik saja" jawab sakura menenangkan hinata.

"A-ano sakura chan aku ingin ke toilet dulu sebentar" ucap hinata"kau mau ku temani?"kata sakura

"Hump iyha t-temani aku sakura chan aku seperti nya sedikit takut melewati orng orang itu" mengaggukan kepala menyetujui ucapan hinata, sakura juga tidak akan membiarkan hinata melewati sekumpulan pria pria hidung belang itu.

****
"Ahahaa sai kau sangat lucu kenapa kau mengatakan nya seolah olah tidak ad yg ingin bersama mu lucu sekali ahahahah" tawa ino menertawakan ucapan sai bahwa tidak ada yg ingin bersama nya karna suatu alsan yg tidak di katakan nya.

Sedangkan sai hanya memasang senyum palsu nya menanggapi ino yg setengah mabuk itu.

"Hmm aku mengatakan yg sebenarnya ino" jawab sai masih dengan memasang senyum palsu nya.

"Hah memangnya kenapa kau begitu yakin bahwa tidak ada yg ingin bersama mu" pancing ino yg masih sadar dari mabuk nya.

Yah mereka saat ini berada ruangan minum VVIP yah tentu saja sai yg memesan nya club ini kan miliknya, bukan tampa alasan di memesan nya dia rasa ino cukup menarik untuk nya sebelum nya sai tidak pernh tertarik pada siapa pun, terakhir kali dia tertarik dengan adik kelas nya dulu tapi sekarang mereka tidak pernh bertemu dan firasat nya mengatakan bahwa ino sangat mirip dengan adik kelas nya dulu, ok back.

Sai yg setengah mabuk itu tampak berpikir untuk menjawab pertanyaan ino, apakah dia tidak akan membocorkan nya jika ku beritahu pikir sai, tampak dia ragu ragu untuk mengatakan nya karna hanya dia dan sahabat nya yg tau.

Sai menaikan tangan nya dan seolah memanggil ino untuk mendekat. Ino yg mengerti ino segera mendekat kan telinga nya kepada sai, tidak berapa lama ino menjauhkan wajah nya dari sai dengan tubuh menegang dan wajah yg berubah pucat.

Sai yg melihat itu hanya berwajah datar dia tau pasti reaksi gadis di depan nya akan seperti itu

"K-kau sungguh sungguh mengatakan itu? " tanya ino masih dengan wajah yg terkejod.

"Hn" jawab sai"tapi saat aku melihat mu, seperti ada menggelitik tubuh ku, kurasa aku mulai tertarik pada mu sejak awal kita bertemu, dan dari itu mau kah kau membantu ku untuk menghilang kan penyakit atau apa lah itu? "Ucap sai dengan raut wajah serius.

"Hum sai kau tau kurasa kita tidak bertepuk sebalah tangan deh" ucap ino berbinar sekaligus terharu dengan ucapan sai ternyata perjuangan nya tidak sia sia selama ini.

"Kau serius, mau bersama ku yg impoten ini" ucap sai dengan raut wajah serius.

"Hum apa kah wajah ku terlihat sedang  bermain main?"ucap ino dengan sedikit cemberut karna sai menganggap nya sedang bermain main.

"Ya, ku tau kalo situasi saat ini sangat jauh dari kata romantis,aku tak tau apa kau menyukai hal berbau romantic atau tidak karna aku tidak peduli itu, yg terpenting saat ini kau sudah memberi
jawaban dari pertayaan ku" menghela nafas sebentar"jadi saat ini kau sudah resmi menjadi kekasih ku kan?".ino sedikit kesal dengan ucapan sai tapi jauh dari lubuk hati nya dia sangat bahagia untuk saat ini.

"Hum iyaa sai kuuuunn" ucap ino dengan sutflix kun di belakang nya membuat sai merona tipis mendengar nya.

"Oh iya di dua sahabt mu itu" tanya sai karna tak melihat 2 sahabt kekasih nya itu dari tadi, kekasih yah?.

"Humm oh iyaa biarkan saja, supaya mereka sedikit tau soal dunia malam" jawab ino sebenarnya ia sedikit khwatir tapi karna ad sakura bersma hinata jadi dia pikir mungkin akan baik baik saja.

****

Sakura bersandar di tembok toilet sembari bermain HP menunggu hinata

Bruk
Bruk

"Ck apa apaan kau ini apa kau tak melihat jalan hah baka dobe"ucap seorang pemuda bersurai reven yg terjatuh bersama teman pirang nya dengan errr posisi yg sangat ekstrim
Pemuda bersurai reven itu berada di atas pemuda pirang maksud posisi menindih, yg membuat orang orang ketika melihat nya akan salah paham

"Ya ampun kenapa mereka berdua seperti itu apa tidak ada yang ingin bersama nya hingga membuat mereka menjadi yaoi, padahal mereka sangat tampan loh , kyaaa apa apaan aku ini" Sakura membatin dengan pipi yg bersemu tipis melihat membayang kan kalau dia dan pemuda reven itu berada di posisi seperti ituu kyaaa apa yg kau pikirkan baka.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan hinata yg merona tipis melihat pemandangan itu

Ekhemm

Sakura berdehem untuk menyadarkan kedua pemuda itu yg berdebat mempermasalahkan sypa yg membuat nya terjatuh apa lagi dengan posisi yg masi saling menindih

"A-apa baka dobe kau membuat jiwa uciha ku hilang" maki pemuda uciha itu dengan pelan, karna merasa malu tercyduk dengan 2 gadis itu, pasti mereka memikir kan yg tidak tidak tentang aku dan baka satu ini huft kalau saja dia tidak mabuk akan ku buat bonyok sekarang juga.

"Hehhhh kenapa aku lagii TEME Aku kan tidak melakukan apa apa hek hek sudah ku bilng lantai nya yg salah hingga membuat kita jatuh seperti itu teme"ucap naruto kesal sesekali sesegukan, tampa menyadari bahwa ad dua gadis yg memandang nya aneh.

"S-sakura chan sebaiknya kita pergi saja dari sini" ucap hinata karna merasa situasi saat ini kurang mengenakkan.

"Huftt hinata tunggu sebentar lihat pemuda pantat ayam itu dia sangat tampan kyaaa" sakura menjerit pelan melihat lelaki uciha itu yang sedang berdebat dengan teman pirang nya.

"Hehh sakura chan k-kau menyukai pemuda s-satu itu, kurasa kau tidak boleh karna mereka terlihat memiliki hubungan lebih sebatas t-teman kau mau menjadi perebut di antara mereka" ucap hinata dengan polos membuat sakura dan kedua pemuda itu membolakan mata nya

Sial batin kedua pemuda itu


Gaje yahh  saya tau ini hasil pikiran saya sendiri dan pikiran saya lagi konslet jadi cerita nya gaje begini,
Gpp buat hibur diri sedikit

COOL PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang