Pagi hari senin tanggal 26 Juli, hari pertama aku sekolah di SMP baru ku. Aku beranjak dari kasur untuk bersiap-siap. Setelah selesai bersiap, aku menyalakan komputer ku dan join zoom kelasku. Kelas 7A, kelasku. Setelah join zoom, aku makan sarapan. Jam masuk kelasku jam 08.00 tidak seperti saat aku SD. Aku selesai sarapan jam 07.45, jadi aku masih ada waktu untuk membaca novel.
Jam 08.00, kelasku dimulai. Pertama-tama kita harus membaca ikrar dan tadarus. Biasanya yang memimpin ikrar, dipilih lewat urutan absen. Karena ini hari pertama jadi, absen pertama yang memimpin, yaitu Abel. Tapi karena dia datang terlambat, yang memimpin ikrar digantikan oleh Alyaa. Setelah ikrar dan tadarus, kita mengobrol bersama wali kelas kami, Bu Riani, sampai jam 08.30. Setelah itu kami belajar sesuai jadwal dengan guru yang berbeda-beda.
Guru-guru yang mengajar berbeda-beda setiap pelajaran seperti, Pak Yudi yang mengajar Biologi, Bu Riani yang mengajar PKN, Pak Syarif guru tahfidz, Pak Andit guru Matematika, Bu Lina Guru Bahasa Inggris, Pak Dudi yang mengajar IPS, dan lainnya. Guru-gurunya juga memiliki ciri khas masing-masing, seperti, Pak Dudi yang sukanya bercanda sama murid-muridnya (walau rata-rata semua guru suka bercanda tapi Pak Dudi yang paling suka ngajak bercanda muridnya), Bu Riani yang sabar tapi selalu semangat dengan murid-muridnya, Pak Arya yang suka menganggap kalau berasal dari Denmark dan berbicara menggunakan Bahasa Inggris yang ada logat Jawanya, dan lainnya.
Ya, setiap hari akusekolah online lewat zoom. Aku jadi teringat saat aku kelas 5, yaitu terakhirkali saat aku sekolah offline alias tatap muka. Itu sangat menyenangkan karena,bisa bertemu teman sekelas, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan gurunyalangsung, jalan-jalan, kegiatan-kegiatan yang menyenangkan lainnya. Sampai akukelas 6 aku mulai sekolah online karena pandemi. Tapi aku lebih suka sekolahSMP daripada SD yang hanya sekedar memberi tugas dan belajar lewat youtube tanpa dijelaskan caranya.
Guru-guru juga terlihat sangat sabar dan tetap semangat dalam mengajar walaupun di tengah pandemic. Kami juga tetap menikmati pembelajaran walaupun di tengah pandemic seperti ini. Guru-guru yang mengajar sangat aktif dan seru sehingga kami juga menikmati pembelajaran yang diadakan.
Beberapa bulan berlalu sampai kami melewati PTS, info mengenai sekolah tatap muka mulai diadakan, dengan syarat, orang tua harus mengizinkan, sudah vaksin, dan menjaga protokol kesehatan. Kami sekolah tatap muka secara bergantian dan berkelompok. Kami dibagikan menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 dan kelompok 2, yang setiap masuknya dilakukan secara bergantian dan di rolling.
Aku masuk di kelompok 2 dan pertama kali offline pada hari Senin dan Rabu. Saat aku datang ke sekolah rasanya sedikit berbeda dari pada saat belajar online, mungkin karena terbiasa belajar online. Guru-guru yang mengajar tampaknya lebih semangat saat pembelajaran tatap muka. Kami juga senang karena akhirnya bisa sekolah tatap muka. Ya, walaupun masih beberapa dari kita yang tidak mau offline saat ulangan.
Aku merasa senang bersekolah disini. Tidak hanya karena teman-teman,dan fasilitas yang bagus. Tapi, juga karena guru-guru yang tetap sabar dan semangat dan selalu ada cara untuk membuat kami semangat pada saat pembelajaran. Guru-guru yang telah mengajar di kelas kami, terima kasih karena selalu sabar dalam mengajar kami. Terkadang kami nakalnya bagaimanapun kalian tetap sabar menghadapi kami. Terima kasih atas hasil kerja keras kalian.
"Guru adalah ujung tombak generasi tunas bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini."
Happy Teacher's Day!!

KAMU SEDANG MEMBACA
🤍 Guru Tangguh di Saat Pandemi 🤍//by: Jasmine A. D.\\
Historia Cortacerita tentang perjuangan guru yang mengajar disaat pandemi. Cerita untuk menyemangati guru special Teacher's Day 2021. Ini berdasarkan pengalamanku sendiri... dan ini cuma ada 1 chapter.