22. Kelulusan

33 6 0
                                    

Antara tasbihku & rosariomu || Kelulusan.

redaksisalam_ped

Jan lupa pencet bintang ☆ votenya dan ramein komen di setiap paragrafnya!!😡💗

Happy reading💚

Akhirnya setelah kurun waktu 1 bulan berlalu dan ujian pun telah selesai dilaksanakan,tak terasa kini Lyara dan teman-teman sudah dinyatakan lulus dari bangku SMA. Dan untuk merayakan hari kelulusan itu,tentunya pihak sekolah menggelar acara pelepasan murid-muridnya.

Pihak sekolah sengaja tak menyewa tempat untuk acara ini di hotel-hotel,karena mereka memilih untuk tetap mengelar acara di area sekolah tepatnya di aula sekolah agar suasananya lebih terasa.

"Aciaaa udah lulus nih!" goda Naya sembari berlarian kecil menghampiri Lyara yang sudah berada di area aula sejak beberapa menit lalu.

Mendengarnya Lyara pun menoleh kebelakang,ia dapat melihat sahabatnya itu kini tampil dengan cantik menggunakan pakaian kebaya modern berwarna hijau matcha dan juga polesan polesan make up-nya yang menambah kesan cantik dan anggun.

"Eh? Lo baru dateng?" tanya Lyara tak menghiraukan godaan Naya tadi.

Lalu Naya pun menjawabnya sembari menganggandeng lengan Lyara untuk berjalan masuk ke dalam ruang aula yang sudah ramai terisi oleh beberapa murid-murid lain. "Hooh,biasa kelamaan ngaca gue hehe ..." jawabnya sambil diiringi cengiran.

Saat keduanya baru saja duduk di salah satu kursi yang telah di sediakan,wajah Naya tak sengaja menoleh kearah pintu masuk,lalu kedua matanya mendapatkan empat teman laki lakinya yang sedang berjalan memasuki ruang aula dengan stelan jas hitam putih kasualnya,Aah! Sungguh! Mereka JJINJA NEOMU HANDSOME!! Nah kan,sampe acak-acakan gitu bahasanya. Hehe mian.

Masih terus menatap empat lelaki tampan yang sedang berjalan dengan gagahnya dari pintu masuk,tangan kanan Naya tak berhenti hentinya menepuk bahu Lyara dengan rusuh. "LY! LY! YA AMPUN LIAT DEH!"

"LIAT ITU!!" desak Naya menyuruh Lyara untuk segera memalingkan wajahnya dan menatap empat pangeran tampan yang ia lihat.

Karena merasa risih juga kesal,Lyara pun langsung saja menolehkan wajahnya kearah yang ditunjukkan oleh Naya.

Dan ....

WUSH!

Pandangan Lyara langsung terkunci begitu kedua matanya melihat keempat teman dekat lelakinya itu mengenakan jas hitam putih dan juga sepatu hitamnya yang menambah kesan sempurna!

--⛪🕌--

Acara demi acara pun berlalu,dan waktu pun sudah semakin siang. Diacara pembukaan pertama itu diisi dengan sambutan oleh pihak kepala sekolah SMA Jaya Bangsa,lalu pemberian medali serta piagam pernyataan kelulusan seluruh siswa siswi kelas 12 SMA Jaya Bangsa,lalu di lanjut dengan berbagai penampilan dari siswa siswi yang berbakat seperti penampilan menyanyi lagu perpisahan yang di tampilkan oleh kelas 12 IPS 2,dan puisi yang di bawakan oleh Jihan.

Saat mendengar bait demi bait puisi yang Jihan bacakan,bulir-bulir air mata yang mati-matian di bendung pun akhirnya tumpah ketika Jihan dengan bibir gemetarnya membacakan bait puisi di bagian tengah yang mana bait tersebut memaknai sebuah arti suka duka siswa siswi SMA dari awal Masa MPLS,lalu beranjak duduk di kelas 10,11,dan tak terasa bahkan kini mereka sudah dinyatakan lulus dari bangku SMA.

Namun saat Jihan telah selesai membacakan puisi yang ia bawakan,gadis itu masih terdiam berdiri diatas panggung dengan mikrofon yang ia pegang. "S-sebelumnya saya mewakili seluruh siswa siswi kelas 12 untuk mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada para bapak-ibu guru yang telah mengajar kami dengan ikhlas walaupun kalau kalian sedang mengadakan rapat,tugas dengan bergelimang soal tetap kalian berikan membuat kami tak jarang berkeluh kesah hingga akhirnya kami sekelas memutuskan untuk bekerja sama demi mengringankan beban pikiran ..."

Di sela ucapan Jihan tadi yang cukup haru,ternyata malah mengundang gelak tawa dari seisi aula karena perkataan Jihan tadi seolah membuka kartu mereka secara tidak langsung,walaupun wajah para siswa siswi itu terbasahi oleh air mata bahkan ada seorang siswi yang saking terharu birunya,membuat maskara yang ia oleskan di kedua matanya rusak,ikut mengalir dengan air matanya membuat beberapa orang terkejut kaget saat melihat kedua mata siswi itu yang menghitam hingga tak ada bedanya dengan kuntilanak yang selalu nangkel di atas pohon rambutan pinggir gedung sekolah.

Dengan isak tangis yang coba ia kontrol,Jihan pun kembali melanjutkan ucapannya setelah menarik napas terlebih dahulu untuk mengahalau jatuhnya bulir air mata. "Dan juga untuk pak Selamet selaku penjaga sekolah,saya ucapkan banyak terima kasih karena atas kebaikan dan kemurahan hati bapak,Jihan dan Haidar yang suka datang terlambat selalu bapak buka gerbangnya untuk kami,yaa walauapun Jihan dan Haidar harus udunan dulu buat beli seblak bu Ratih untuk nyogok bapak biar mau buka gerbang hehe .."

"Sumpah ini maksud si Jihan mau bikin terharu apa mau ngelawak sih?! Capek nih gue,mata gue pipis terus,tapi mulut gue ketawa ngakak terus!" protes Haidar,yang bahkan lelaki itu sudah duduk terjatuh di lantai karena tak kuasa menahan tawa dari ucapan nyeleneh yang disampaikan oleh Jihan.

Sementara Jevan yang duduk di sebelah Haidar ikut menimpali dengan kondisi kedua matanya yang memerah akibat menertawakan  ucapan nyeleneh yang kembarannya sampaikan di atas panggung. "Tau dah! Heran gue juga ma tuh curut,bisa-bisanya bikin bengek gini pas orang lagi mewek!"

"Buat hiburan kali Jev,biar gak terlarut haru." celetuk Rendra.

--🕌⛪--

Sementara itu di lain tempat,seorang mahasiswa tengah berlari tergesa-gesa memasuki gerbang area sekolah SMA Jaya Bangsa sembari membawa sebuket bunga mawar putih.

Hari memang sudah sore,namun lelaki itu tetap menyempatkan dirinya untuk menghadiri acara perpisahan ini,berniat untuk menyampaikan ucapan selamat pada seseorang.

Hingga saat kedua kakinya hendak melangkah memasuki ruang aula,tepat saat itu juga di hadapannya ada seorang gadis cantik yang mengenakan stelan kebaya modern berwarna ungu pastel.

Keduanya pun sama-sama langsung menghentikan langkahnya,dan mengangkat wajahnya untuk melihat siapa orang yang berdiri di hadapannya itu.

Ternyata ...

"Loh kak Devan?!" pekik Lyara.

Merasa tak asing dengan suara gadis yang ia kenali,Devan pun segera mengangkat wajahnya,dan dia sendiri pun tak kalah terkejutnya apalagi kini ia melihat seorang gadis yang ia sukai itu berdandan sangat sangat cantik. Kebaya modern berwarna ungu pastel yang di lengkapi dengan kain kerudung berwarna senada yang menutupi kepalanya dan make up-nya yang natural tidak terlalu menor,membuat Devan seolah terhipnotis seketika.

"A-a-ara?" gagapnya.

Senyum pun terbit di bibir gadis cantik itu begitu ia melihat sosok lelaki yang akhir akhir ini mengisi hatinya. "Iya kak,hehe sore!" sapanya dengan cengiran.

Kedua mata Devan pun mengerjap,mencoba untuk menarik kembali kesadarannya. "Cantik banget ..." gumamnya tak sadar,yang bahkan masih terdengar oleh telinga Lyara. Membuat gadis itu merasa seperti ada banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya.

"Eeh iya,nih buat kamu,selamat ya!" ucap Devan sembari menyodorkan sebuket bunga mawar putih yang ia bawa untuk Lyara.

-- Aku mengucap syukur pada Allah-ku,setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku. Filemon 1:4 --

--🕌⛪--

Antara Tasbihku & Rosariomu [ SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang