[END]Kelahiran Kembali Setiap Hari di tahun 1980

1-5

Fiksi Pinellia

Bab Satu Kelahiran Kembali

Matikan lampu, kecil , sedang dan besar

Bab Berikutnya: Bab Dua Buah Liar

    Xie Wei bangun, dia biasanya bergerak ke kiri sebelum dia membuka matanya, mencoba bersarang ke pelukan yang akrab dan hangat.

    Setelah menggosok, dia merasa sedikit tidak puas jika dia tidak tidur dengan lengan panjang yang dia harapkan.

    Pagi-pagi sekali, mengapa Mu Qingrong pergi lagi? Saya telah mengatakan bahwa saya akan mengambil cuti hari ini, dan saya ingin mengajak anak saya bermain, Anda tidak akan dipanggil oleh asisten sementara untuk sesuatu, kan?

    Hati Xie Wei berkedut memikirkan wajah putranya yang telah dipanggil berkali-kali dan menjadi semakin acuh tak acuh.

    tidak! Kali ini, kita tidak boleh melanggar janji kita lagi, dan hal-hal besar tidak lebih penting daripada putranya!

    Anak laki-laki mereka masuk sekolah menengah pertama dengan nilai tertinggi di kota.Orang tua harus mengatakan apa yang mereka katakan, tidak ada waktu untuk bepergian, tetapi tidak apa-apa bagi seluruh keluarga untuk pergi ke museum sains dan teknologi bersama.

    Dia masih menutup matanya, tetapi memikirkannya dengan serius di dalam hatinya. Kali ini dia akan mengikat Mu Qingrong dan menyeretnya. Bagaimanapun, dia tidak bisa membuat anak baiknya sedih lagi. Anak-anak sangat baik, orang tua tidak bisa selalu menahan diri!

    Memikirkan hal ini, Xie Wei membuka matanya dengan cepat, mengasah pisaunya dan bersiap untuk bangun dari tempat tidur untuk mendapatkan suaminya kembali.

    Tepat ketika dia membuka matanya, dia terkejut.

    Adegan di mata bukanlah kamar tidur yang cerah dan luas dalam ingatan, dan tidak ada jendela dari lantai ke langit-langit yang indah dan karpet berbulu panjang yang mahal, Adegan di sini lusuh dan Xie Wei tidak tahu bagaimana menggambarkannya.

    Dia sedang duduk di tempat tidur, yang hampir tidak bisa dia sebut sebagai tempat tidur, karena hanya dibangun dengan papan utuh, dan sepertinya runtuh dengan hentakan yang lepas. Tidak ada kasur, hanya satu kasur, dan bagian putih kasur telah dicuci dan menjadi kuning, dan ada beberapa lingkaran kuning aneh di selimut merah besar di tengah ...

    Xie Wei melihatnya dengan hati-hati, tapi dia bertanya-tanya dalam hatinya.

    Dengan firasat buruk, dia dengan cepat menoleh. Di sebelah tempat tidur kayu mentah ada meja kayu tua yang tebal, dengan empat laci di tingkat atas, dan pintu dua arah di bawahnya. Kayunya berwarna primer, dan tampak polos dan tua seperti barang antik nostalgia.

    Meskipun gayanya lama, itu sendiri baru. Ada juga taplak meja putih yang dibentangkan dengan hati-hati. Keempat sudut terkulai dibordir dengan beberapa bunga kecil. Keunikan juga menunjukkan pentingnya pemiliknya pada meja.

    Mejanya sangat bersih. Di tengahnya ada jam kecil yang tidak pernah dilihat Xie Wei selama 20 tahun terakhir. Di atasnya ada patung plester kecil Ketua Mao. Patung besar Ketua Mao. Dan di kiri bawah potret gantung, ada foto ganda kecil, foto pernikahan pasangan muda...

    Melihat foto pernikahan ini, kepala Xie Wei mulai berdengung. Pasangan muda di foto itu adalah orang tuanya. Dia memperbarui dan memperbesar foto pernikahan lama ini sekitar lima atau enam tahun yang lalu dan menggantungnya di ruang tamu rumah barunya, jadi dia mengenalinya secara sekilas.