SILUET-1

17 10 7
                                    

-SILUET-

“Kok malah gue sih yang jadi ketua kelas, sialan!” gerutu Mila saat dirinya baru saja dilantik untuk menjadi ketua kelas 11 IPA 5.

“Yaelah, Mil! Jadi ketua kelas enak tau, dapet pengalaman baru, bisa nyuruh bawahan lagi. Bukannya bersyukur malah nggerutu gak jelas,” sahut Lemon.

“Lu enak ya ngomong kaya gitu, Mon! Iya sih gue enak bisa nyuruh bawahan gue, tapi kalo misal kelas ini ngebuat ulah, mesti gue yang disalahin. Tanggung jawab gue juga pasti gak setengah-setengah. Bodo ah...Hidup aja awur-awuran kaya gini malah disuruh jadi ketua kelas,” ucap Mila panjang lebar.

“Baru jadi ketua kelas aja lu kaya gini Mil. Lihat noh Pak Jokowi mimpin se-indonesia  aja gapapa. Lemah lu bestie,” ledek Lemon dan membuat Mila menatap sinis kearahnya.

“Coba lu aja deh yang jadi ketua kelas. Lu pinter, punya bakat jadi cocok jadi ketua!” saran Mila.

“Haha makasih Mila pujiannya. Gue emang pinter, berbakat ditambah lagi gue cantik dan goodloking, tapi maaf, gue nyaman jadi anggota aja!” tolak Lemon dengan membanggakan dirinya.

“Plis, Nyesel banget sumpah udah muji lu tadi, babi!” umpat Mila.

“Mila, lu disuruh keaula sama Pak Saento sekarang!” ucap salah satu teman sekelas Mila dan Lemon.

“Nah, ini nih yang gue gasuka jadi ketua kelas. Baru dilantik beberapa menit aja udah disuruh keaula. Nasib!” ucap Mila pasrah.

“Gak boleh cemberut, harus KIYOWO dong Mil!” ucap Lemon.

“Iya! Harus kiyowok buanget..nget..nget..nget!” teriak Mila.

...

“Jadi, tujuan bapak dan ibu guru tadi memilih kalian untuk menjadi ketua kelas itu karena sekolah kita ini akan mengadakan lomba kecil-kecilan untuk memperingati hari guru se-indonesia. Dan maksud bapak ibu guru menyuruh kalian semua untuk keaula pada kesempatan kali ini, supaya bapak dan ibu guru bisa memilih dan membentuk tim kelompok yang nantinya akan menjadi teman selama perlombaan,” ucap salah satu guru dan para siswa yang terpilih hanya mendengarkan.

Mulai dari pemilihan kelas 10, setelahnya lalu sekarang giliran kelas 11.

“Ketua kelas 11 MIPA 1 akan sekelompok dengan ketua kelas 11 MIPA 2. Lalu 11 MIPA 3 akan sekelompok dengan 11 MIPA 4 dan 11 MIPA 5 akan sekelompok dengan 11 MIPA 6. Baik, dimohon para ketua kelas yang dipanggil tadi segera bersampingan dengan yang sudah saya sebutkan tadi. Terima kasih.”

Semuanya sedang ribut mencari pasangan kelompok untuk perlombaan ini. Tak luput dari Mila. Matanya tak henti-hentinya mengamati kanan dan kiri, mencari siapa ketua kelas dari 11 IPA 6, yang nantinya akan menjadi temannya selama perlombaan.

“Sini.”

Tangan Mila langsung ditarik sama seseorang. 

“Eh, mas...mas!”

Lah, ini yang kemarin ngasih bukunya Bu Candra ke gue!” ucap Mila dalam hati.

“Maaf, tadi seret sama pegang tangan kamu.”

Mila ngangguk. 

“Baik, acara perlombaan akan dimulai besok! Persiapkan peralatan kalian, karena perlombaan bukan dilingkungan sekolah melainkan dipuncak!” ucap guru sekolah lagi.

“Hah! Kok mendadak banget,” gerutu Mila.

“Eh, kok lu tadi seret tangan gue?” tanya Mila saat dia baru menyadari bahwa laki-laki yang meyeretnya tadi masih berada disampingnya.

Laki-laki itu tersenyum simpul, “Disini setahuku nggak ada anak IPA 5 kecuali kamu. Jadi, daripada binggung, mending aku ajak kamu kesini, lagipula aku kamu ketua kan?” jelasnya.

“Iya gue ketua. Lu ketua juga?” tanya Mila.

“Iya, kenalin aku Bintang,” jawab Bintang.

“Mila,” ucap Mila.

Acara kelar. Semua murid yang ikut keaula diperintahkan untuk pulang lebih awal supaya bisa menyiapkan barang-barang yang dipersiapkan besok. Termasuk Mila dan Bintang.

DIMOHON BESOK SAMPAI SEKOLAHAN TEPAT PUKUL 6!

Pulang jalan kaki?” tanya Bintang.

“Gue bawa motor,” jawab Mila.

Keduanya sedang sama-sama berjalan kearah parkir-an sekolah.

Btw, Lombanya apa ya? Gue gak terlalu niat ikut,” keluh Mila.

“Ya, jangan tanya saya, tanya pihak sekolah,” bales bintang.

“Barang kali lu dapet informasi gitu!”

“Gausah dipikirin, besok juga tau,” ucap Bintang.

-SILUET-




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILUETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang