Follow dulu yuk,
caseyathayaSelamat membaca
-hati sama jempol kadang tidak sinkron, apa yang mau di ketik sama yang ada di otak terkadang berbeda, jadi jangan mudah baper kalau main aplikasi Biru. Nanti nggak jadi loving tapi salting-
***
"Ren.." sapaku pagi itu saat sarapan bersama, kali ini aku nggak kesiangan karena tadi malam hanya sampai jam dua belas malam.
"Apa?" sahut Rena.
"Nanti malam ikutan ya nonton basket," kataku sambil memasukkan sendok ke mulut.
"Uhuk..uhuk.. keselek aku, nggak salah denger kan aku?" kata Rena dengan mengambil air minum.
"Duh, malah jadi keselek," kataku
"Ya wes, nanti malam mereka main jam delapan malam, sama anak luar Muka Kuning. Kenapa gitu kamu jadi mau lihat mas Bumi?" tanya Rena.
"Nggak, bukan karena mas Bumi, tapi karena PT." kataku dengan sedikit berbohong.
Aku bergegas berganti seragam dan berlalu ke PT, baru kali ini aku menanggapi permintaan dari teman virtual, ya karena dia juga teman se PT. Aku bertemu dengan Bumi di PT juga nggak bilang apa-apa tentang ketikannya di akhir chat, akupun juga cuek bahkan tidak ingin memikirkanya tapi bisa membuatku baper.
*Duh, Sekar.. ada apa denganmu?* gumamku dalam hati.
Ting.. ting.. ting...
Ponselku berbunyi notif dari aplikasi ungu.[Sekar, nanti aku mau ke Muka Kuning, boleh mampir? Kamu di blok apa?] Pesan dari Samudra.
[Eh, maaf aku nggak bisa. Aku ada acara.]
[Oh, ya wes next time.]
Siapa sebenarnya Samudra? Kenapa dia ingin sekali bertemu denganku? Tidak mungkin dia hanya tau aku di sosialmedia. Aku mengingat ingat semua tentang pertemuan ku dengan laki-laki di Batam ini, tapi semua buntu. Aku tak mengingat apapun tentang Samudra, bolak balik kulihat profilnya tapi tak ada info yang kudapatkan. Aku pun juga tak tau apakah foto profilnya yang sebenarnya atau hanya imajinasi. Ah.. sudahlah.
"Sudah siap?" ucap Rena yang sudah menungguku.
"Hm, wait."
"Nggak usah cantik cantik, ngapain juga cantik lha suka nya sama cowok halu, " ucap Rena bercanda.
"Hah, siapa juga yang dandan. Aku hanya merapikan bajuku saja. Yo wes let's go.." kataku dan kugandeng Rena keluar kamar.
Inilah malam minggu pertamaku keluar dari Dormitori, biasanya cuma dikamar atau hanya nongkrong dipojokan bersama dengan HP, tapi sudah membuatku bahagia dan lupa akan kanan-kiri yang sedang bersama pacar masing-masing.
Aku dan Rena menuju CC dengan transkib, aku berangkat lima belas menit sebelum pertandingan dimulai. Kulangkahkan kaki ku turun dari transkib dan rasanya kenapa deg deg an begini, ada apa ini? Apa karena sudah lama aku tidak keluar kandang, hanya karena akan melihat pertandingan basket perasaanku jadi aneh.
*Tenang Sekar, Tenang... Bumi just a friend in virtual zone, di dunia nyata kalian mah hanya sebatas teman satu PT, bahkan bicara dan ketemu saja jarang. Suka mojok di Inbox jangan membuat kamu deg deg an. Tenang.. tenang.. kamu Sekar. Jangan suka Baper.* batinku dalam hati dan terus melangkah ke lapangan basket.
"Duduk sini saja ya Sekar, sambil aku tunggu pacarku." kata Rena.
"Lah, masmu ikut kesini juga? Duh obat nyamuk nanti." kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE
RomanceSekar Kemuning, gadis yang trauma jatuh cinta karena latar belakang orang tuanya yang bercerai, Ia tak mau lagi jatuh cinta. Hingga ia terbuai dengan dunia maya, menjalin hubungan melalui virtual zone. Namun, semua itu berubah ketika bertemu dengan...