Senin, 27 January 20**
07.00 AM''Ohayou minna!,'' Pemuda bersurai kuning dengan wajah cerianya, memasuki kelas yang sudah riuh sejak tadi.
''Ohaayou moo. Bolt, dimana Shikadai?'' Salah satu murid bersurai Hitam dengan warna mata senada, balik menyapa sekaligus bertanya tentang teman-sekaligus bodyguard-yang selalu bersamanya.
''Shikadai pergi ke kantin tadi. Sarada, ugh, itu tentang PR... hehe, kau mengertilah?'' Bolt a.k.a Uzumaki Boruto, berbicara seraya memasang wajah melas, kok repot tinggal bilang nyontek apa susahnya.
Sudah jadi rutinitas paginya kelas X IPA 4 atau sering di sebut Neko, berkumpul di meja satu untuk menyalin PR dari beberapa orang pintar di kelas, tentu saja Boruto termasuk sumbernya tapi dia sepertinya lupa.
Setelah selesai dengan urusan PR, Boruto mengambil sapu di ujung kelas lalu piket, Shikadai datang membawa plastik besar berisi cemilan yang kemudian di bagikan ke seluruh teman sekelas, jangan tanya kenapa, ini karena kucingnya sedang ulang tahun.
Teng-teng.
''Ohayou Boruto!'' Seseorang penghuni Neko bertambah satu lagi, dia bersurai kuning dilapisi Hitam menambah kesan keren di mata orang yang melihatnya.
''Ohayou Kawaki, terlambat lagi?'' Boruto bertanya setengah mengejek teman dekatnya yang satu ini.
''Tidak untuk kali ini, aku sampai depan gerbang tepat bel berbunyi,'' Kawaki menjawab masih dengan senyum lebarnya.
Datang-datang sudah merangkul Boruto seenaknya tidak menimbulkan keterkejutan apapun bagi penghuni Neko, karena bukan rahasia umum--satu sekolahan tahu malah, jika Kawaki menyukai Uzumaki muda bertampang tampan nan manis ini sejak kelas 1 SMP. Kebetulan SMA yang dia dan Boruto masuki rata-rata dari SMP yang sama.
Entah polos atau bodoh, tapi Boruto yang notabenenya seperti anak kecil sehingga peka sedikit saja tidak. Yang satu tidak mau bicara yang satu lagi tidak peka, ini menimbulkan kegeraman tersendiri bagi para saksi hubungan dua anak Adam ini.
...
09.08 AM
''Aku mau ke toilet sebentar,'' meja panjang berisi 6 orang itu langsung melihat si empu yang berbicara barusan.
''Mau kutemani?'' Pertanyaan yang di lontarkan Shikadai dan Kawaki entah kenapa bisa kompak, membuat Boruto memicingkan matanya kesal.
''Lelucon kalian menjengkelkan, aku bukan anak kecil!'' Murka Boruto seraya pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal. Bukan anak kecil katanya? Heh.
''Aku mau ketoilet.''
...
Bsss (Suara air dari wastafel gimana sih?:)
Cklek
Boruto membasuh wajahnya dengan air wastafel demi menghilangkan penat di siang bolong begini.
''Fyuh. Segar- haa!''
Puk
Boruto terlonjak kaget karena tepukan tiba-tiba di bahu kanannya. Dia ingin mencaci maki orang tersebut tapi tidak jadi karena yang di lihatnya Kawaki dengan tampang melasnya.
''Ahaha maaf aku mengejutkanmu ya?''
''Sangat, kau hampir membuat jantungku pindah ke perut,'' diam sebentar. ''Ok itu menggelikan, aku duluan-''
''Boruto kau itu bodoh atau apa?''
Kawaki PoV on~
Menyukai Boruto, itu yang aku rasakan sejak aku kelas 1 SMP semester 2. Dia menarik, di mulai saat tidak sengaja bertemu di perpustakaan, ah itu seperti film-film saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
KawaBoru, Love Story~
FanfictionHanya sepenggal cerita tentang bagaimana kisah Kawaki menembak Boruto hingga... Di terima atau tidak? Fanfic pertama.'-'