4. Sequel

162 3 1
                                    

Hay Hay Hay

Aku mau bikin sequel dari KawaBoru Love Story after mereka tamat kuliah.

Kehidupannya bukan lagi seputar sekolah dan teman. Tapi Perusahaan dan persaingan bisnis.

Aku kasih prolog disini oke?!

Prolog!

Boruto mematung didepan kediaman Keluarga Otsusuki saat hendak menekan bell. Tangannya gemetar dan matanya memanas mendengar percakapan Ayah-anak diruang tamu dimana pintunya terbuka.

"Pura-pura?" Gumamnya menarik perhatian 2 orang. Entah kapan air matanya telah mengalir tanpa izin, sial dia tidak mau terlihat lemah disini.

"Bolt, kapan kau datang?" Kawaki bertanya dengan suara bergetar berharap percakapan mereka tidak didengar oleh si kuning.

"Sejak kau bilang bahwa saham lebih penting daripada aku, sejak kau bilang aku terlalu lugu untuk mengetahui niatmu," Boruto mundur saat Kawaki hendak menggapainya. "Kenapa?"

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan, tolong dengarkan -"

"Kau berkata begitu lembut sampai aku mempercayaimu, tapi kau memanfaatkan itu. Apa aku bagimu 7 tahun ini? Batu pijakan untuk mencari harta!?" Boruto berteriak didepan wajah Kawaki. Beralih ke ayah Kawaki yang memasang wajah datar masih berdiri di tempatnya. "Anda tidak seberdaya itu sampai memperalat anakmu? Tergila-gila dengan harta sampai-"

"Jangan kurang ajar pada ayahku, Bolt!" Kawaki mencengkram lengan Boruto kuat. Boruto meringis tapi masih mempertahankan tatapan tajam.

"Ah, sial! Mengapa aku bisa bertahan dengan orang sepertimu? Mengapa kau membawaku terbang jika hanya ingin menjatuhkan bom dikeluarga ku!" Boruto menarik tangannya lalu menampar Kawaki sekuat tenaga. Bersiap jika saja Kawaki akan membalasnya, tapi lelaki jangkung itu hanya diam menatap kesamping.

"Maaf."

"Kita berakhir. Heh, atau hanya aku yang menganggap hubungan ini ada!" Boruto melepas cincin pemberian Kawaki saat mereka lulus Menengah atas. "Mengenalmu adalah penyesalan terbesar ku!"

Kawaki memandang nanar cincin yang dilempar padanya yang kini terengok dilantai. Seolah mentertawakan dirinya, dia tidak berhak membela diri sekarang. Mengaku salah.

"Bersaing dengan waras. Akan ku ladeni kalian di ruang rapat!" Boruto berbalik tanpa melihat kebelakang lagi.

Kata-kata Kawaki terngiang bak kaset rusak di kepalanya, membuat napasnya sesak dan Boruto bersandar di pagar luar mansion Kawaki. Air matanya kembali mengalir, ia limbung namun tegnan hangat seseorang merengkuhnya.

"Bolt?!"

...

Anjir prolog apaan panjang bener.

///'°=°^///

Ada yang nungguin?

Tbc

KawaBoru, Love Story~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang