𝙍𝙤𝙩𝙞, 𝙆𝙚𝙙𝙖𝙞, 𝙙𝙖𝙣 𝙍𝙪𝙢𝙖𝙝
Bel istirahat berbunyi, Yuji segera pergi menuju perpustakaan untuk menemui gadisnya. Bibirnya melengkung ke atas ketika menemukan seseorang yang ia cari.
Kaki jenjangnya ia gunakan untuk menghampiri [Name] yang sedang menaruh buku-buku ke dalam rak.
"Ku bantu." Yuji mengambil buku yang sedang [Name] pegang kemudian menatanya hingga buku yang [Name] bawa didalam keranjang habis.
"Terima kasih," ucap [Name] dengan senyum yang hampir tidak terlihat.
Yuji lantas membalas senyuman itu. Laki-laki itu menyatukan tangannya dengan tangan kecil [Name] kemudian menariknya keluar dari perpustakaan.
"Waktunya istirahat, ayo ke kantin"
[Name] mengangguk, kemudian berjalan disebelah Yuji yang masih memegang tangannya. [Name] memperhatikan tangan Yuji lalu sedikit mengelusnya.
Untuk pemain voli, tangannya cukup lembut, ucap [Name] dalam hatinya.
Sepanjang jalan menuju kantin, banyak pasang mata terus memperhatikan keduanya. Bagaimana tidak, [Name] si gadis pendiam berpegangan tangan dengan Terushima Yuji si buaya sekolah yang suka membuat para perempuan baper.
Tak jarang beberapa anggota volley yang sedang lewat menatap tajam Yuji, seakan mengatakan 'jika kau membuatnya baper, kau akan dikeluarkan dari klub'.
Yuji tak memperdulikan semua itu, ia tetap berjalan hingga akhirnya mereka sampai di kantin.
Keduanya membagi tugas karena kantin cukup ramai saat itu, Yuji membeli makanan sementara [Name] mencari tempat duduk.
"Aku membelikan kesukaanmu"
Yuji meletakkan dua roti isi daging dihadapan [Name] kemudian duduk berhadapan dengan gadis itu. Laki-laki itu sedang memakan roti melon miliknya dengan tenang, sementara [Name] sedikit terkejut karena Yuji mengetahui makanan kesukaannya.
"Kau tahu kesukaanku?"
"Tentu saja, aku juga tahu rumah dan kedai eskrim yang sering kau kunjungi," kata Yuji sembari mengunyah.
Mendengar hal itu mata [Name] terbelalak, ia mengira laki-laki dihadapannya ini adalah stalker. Yuji kelabakan kala [Name] menatapnya dengan aneh.
"I-itu rumahku searah dengan mu, makanya aku tahu rumahmu. Kalau kedai eskrim itu, itu milik kakakku"
[Name] mengangguk paham, kemudian terkekeh. "Maaf, karena sudah menuduh mu," Yuji hanya tersenyum kemudian melanjutkan makannya yang tertunda.
Hening, tak ada yang berbicara. Keduanya menikmati roti mereka masing-masing. Sesekali Yuji melirik [Name] yang pipinya terlihat tembam saat makan.
"Bagaimana jika kita pulang bersama?" ucap Yuji yang sudah selesai memakan rotinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Days - Terushima Yuji
FanfictionBerawal dari Yuji yang menyatakan cintanya pada [Name] si gadis pendiam. Yuji mengira dirinya akan ditolak, siapa sangka gadis itu malah memberikan waktu selama dua minggu untuknya agar membuatnya jatuh cinta kepadanya. Akankah Yuji si buaya darat m...