ada banyak yang harus diketahui dari dia; catat!
namanya lee donghyuck, untuk yang terdekat, ia disebut haechan. panggilan yang dijabatnya hingga sekarang itu bermakna matahari yang bersinar. sebutan itu diberikan oleh neneknya ketika saat pertama kali mendekam pada pelukannya; seusai sang ibu bercerita bahwa dirinya lahir saat matahari mengintip dari ufuk timur.
dan nama itu bergala dalam dirinya hingga besar. ia sosok yang bersinar, bahkan bisa jadi ialah tokoh utama dalam kisah orang lain.
ia memang tidak sempurna, tapi cukup sempurna. tidak tumbuh dengan perangai yang sepenuhnya lurus, tapi sifat konyolnya menutupi celah kekurangan itu. yang ia tahu ia tidak akan bisa selalu menjadi baik bagi orang lain, namun ia akan selalu memperbaiki dirinya seiring waktu.
di kota yang kecil ini, siapapun bakal kenal sama haechan. anaknya ga bisa diam, suka nongkrong sana sini dan acara apapun dia pasti muncul. pernah dia iseng dateng ke acara resepsi pernikahan orang yang gak dia kenal bareng kawan-kawannya, tujuannya buat makan siang gratisan. entah gimana ceritanya ternyata mempelai laki-lakinya kenal dia, terus dia disuruh jadi wedding singer dadakan.
sesuatu mengenai haechan yang terlalu iconic adalah dedikasinya untuk pekerjaan pengantar makanannya pada restoran keluarganya.
di tengah kota, pada rentetan ruko di dekat balai kota, sebuah restoran pizza milik keluarga lee terletak di sana. restoran ini pun tidaklah besar, tidak semegah restoran waralaba di luar sana dengan puluhan menu makanan dan tempat makan yang keren.
tempat ini bahkan tampak terlalu kuno untuk selera anak muda jaman sekarang. kursi yang belum juga diganti dari saat kakek haechan masih hidup (artinya sekitar 15 tahun yang lalu). lantai ubin mulai menguning, dengan etalase makanan ketinggalan jaman yang mungkin hanya dapat ditemukan di toko barang bekas.
hanya sesuatu mengenai l'antica pizza membuat rasa kangen muncul. rasanya seperti mengulang kembali ingatan masa kecil, yang terlupakan karena timbunan perkara orang dewasa yang memusingkan. kemudian bagi generasi berikutnya, ini akan menjadi akar kenangan yang baru. bagi anak-anak kecil yang dibawa ibunya kemari, atau remaja kere yang mau pizza murah.
sebetulnya ia tidak se-berdedikasi itu. ia suka uang tip, atau diberi pizza tambahan untuk menghabiskan stok harian.
dan kawan-kawannya sangat suportif mengenai pekerjaan tercintanya ini. kalau haechan lewat tempat nongkrong mereka dengan tas pizza di belakang motor, mereka akan segera menghadang lelaki itu dengan harap akan diberi pizza gratisan. biarpun sejauh ini semurah hatinya haechan akan memberi mereka saus yang tidak ada gunanya.
"ini. enak dimakan pake nasi,"
setiap hari rabu, kamis, dan sabtu—sore hari jam 4 sore—ia akan muncul dengan helm bogo kebanggaannya dan tas pizza. kamu pun bisa menyapanya di jalan kalau sedang mengantar pesanan, soalnya tidak ada pesanan pun ia akan tetap mengitari kota dengan aksesori deliverymannya.
ada sebuah jembatan besar, pantai dan laut membentang luas dapat dilihat dari sana. ketika petang, haechan akan berhenti sebentar untuk melihat langit perlahan menutup hari. teringat akan segala kenangan indah yang ia alami dan larut pada pertanyaan-pertanyaan mengenai semesta tempatnya hidup.
ia bahagia. hidup ini sudah cukup baginya. kadang ia merindukan ayah dan ibuya yang sudah pergi duluan bertemu dengan sang pencipta, namun ia yakin keduanya selalu menyertainya dan sang kakak dengan doa; kawan-kawannya yang aneh selalu hadir menjadi penghibur baginya' dan seorang kakak yang selalu mendukungnya.
entah apa lagi yang lebih baik dari kehidupan ini.
dering ponsel membangunkannya dari renungannya.
[Bang Johnny is calling...]
"halo?"
"chan? lo dimana? sini cepetan ada pesanan."
"okay!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Half ༉ hyuckren
Fanfictionkalau memang benar semuanya kebetulan, cerita kita sudah berakhir saat pertama bertemu.