6.2K 511 41
                                    

Dinginnya AC kini tak lagi terasa, hilang ditelan hawa panas dari tubuh dua sejoli yang terus bergumul mencari kepuasan duniawi. Bergerak tak tentu arah keduanya hingga menimbulkan decitan kasur yang menjadi saksi bisu dua orang yang terbalut dalam nafsu.

Salah satunya terus menghentak dengan keras dan dalam kepemilikannya yang penuh urat, sedang yang lainnya terus bergerak berlawanan pinggangnya tuk memperdalam tautan. Racauannya serta desahannya memenuhi ruang kosong yang ada, membelai gendang telinga hingga menambah semangat si pria bersurai kecokelatan.

Lelehan liur yang menetes menuruni dagu si manis, dijilati dengan perlahan oleh sang dominan, terus diikuti jalurnya sampai ke ceruk leher yang kini tak lagi nampak bersih permukaannya. Penuh kissmark dan juga bitemark yang memerah pinggirannya. Si tinggi itu suka sekali meninggalkan begitu banyak tanda kepemilikan yang mungkin tak akan hilang esok hari, seolah sengaja menunjukkan pada dunia bahwa pria dalam kungkungannya ini adalah miliknya.

Milik Park Chanyeol seorang.

Menengadah wajah si mungil tatkala ia rasakan pelepasannya kian dekat, terpejam rapat kelopaknya hingga kemudian,

"Cu-cumm! So close... NGAH-AHH!"

Crot.

Cairannya tak terelakan tersebur kala untuk kesekian kali titik terdalamnya dihantam, dibuat menggelepar tubuhnya akan rasa nikmat yang menjalar. Mulutnya terbuka tuk meraup oksigen, mencoba mengisi paru-paru yang terasa mengosong. Dada kembang-kempis, sedang di bawah sana sisa-sisa spermanya masih menetes mengotori permukaan perutnya yang juga tak luput dari cumbuan si dominan.

Chanyeol tak diam begitu saja, ia meraih sisian pinggang Baekhyun untuk diangkat tinggi hingga kepala anak itu terkulai ke belakang, kemudian mempercepat tempo tusukan sampai suara peraduan kulit itu kian nyaring terdengar. Dia menggeram rendah, menempatkan penis dalam-dalam pada lubang yang menjepitnya erat. Kepala mulai mendongak penuh nikmat kala tak lama setelahnya ia berhasil mendapatkan pelepasannya.

Deras, dan itu membuat Baekhyun kelabakan menerimanya.

"... pen-penuh sekali, Chan-yeolh!" si kecil merengek, menyentuh bawah perutnya yang masih terus terisi. Kepalanya kembali menggeleng. "Sudah... mnhh humph!"

Belum sempat ia menyelesaikan rangkaian kata, Chanyeol sudah terlebih dahulu menggapai kedua pipi tembam Baekhyun tuk kemudian dia raup bibir kemerahan miliknya, disesap dan lumati dengan rakus seolah bibir itu adalah makanan favoritnya. Well, bibir memang bagian paling ia sukai. Terasa manis saat dikecap, juga terasa lembut saat ia coba lumat. Begitu mencandu hingga membuatnya ketagihan.

Lidah si kecil tanpa sadar terjulur keluar, bermaksud mencari udara namun dinilai berbeda oleh si tinggi yang menyambutnya dengan segera. Tak ada kesempatan, ia terus menyesap benda tak bertulang itu sesuka hatinya, dibiarkan semakin banyak menetes saliva dari mulutnya. Penis yang bersarang, perlahan Chanyeol keluarkan tanpa menyudahi tautan bibir keduanya. Justru, terasa semakin panas dan basah.

Yang lebih kecil tak sudahnya menjambaki rambut belakang si dominan tampan dengan gairah, terus mengacak-acak tatanannya tuk memberi stimulasi, ingin membuat prianya semakin bersemangat memberikannya kenikmatan.

"... masih mau haa.. ha...."

Baekhyun menatap bibir Chanyeol dengan mata yang sayu ketika tautan itu terlepas sebelum menjadi puas hatinya, terlihat masih ingin mengecap rasa menggelitik di perut tiap kali seluruh rongga mulutnya dijelahi. Baekhyun bahkan berulang kali mencoba menarik kepala si dominan, tak sabar ingin kembali meraup bibirnya yang tebal.

Chanyeol mengekeh kala melihatnya, gemas sendiri mendapati Baekhyunnya yang begitu menyukai bibirnya. Celah di antara dua belah bibirnya sengaja ditiup, spontan membuat si kecil membuka mulutnya. "Kau nakal sekali," bisiknya kemudian, menggoda dengan menjilat sesaat permukaan bibir tipisnya. "Apa yang tadi masih belum membuatmu puas hm?"

BRUSH BRUSH •CHANBAEK• (PWP🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang