Take It Back - Part 4 Meet

67 0 0
                                    

Happy reading

Setelah menyelesaikan acara memasaknya, Anne memanggil Karen dengan berteriak. Karen turun dengan penampilan yang sedikit lebih fresh dan langsung duduk di meja makan.

Anne memakan makanannya tapi tidak dengan Karen, dia hanya mengaduk-aduk isi piringnya. Melihat suasana yang hanya terdengar suara sendok yang berbentur dengan piring, Anne pun membuka suaranya. Anne menceritakan kalau ia di panggil untuk interview di tempat kerja Karen, berharap mendapatkan jawaban yang antusias dari Karen, Anne hanya mendapatkan kalimat "Ooo" dari bibir Karen, biasanya kalau mendengar kabar yang menyenangkan seperti ini Karen akan se-excited seperti Anne tapi untuk saat ini mood Karen sedang buruk jadi tidak usah di ganggu dulu.

Sedang asik menikmati makanannya, Anne di kejutkan oleh suara bantingan sendok dan pelakunya adalah Karen. Karen mendorong kursinya dan berdiri lalu langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Anne dengan ekspresi bingung yang sangat jelas di wajahnya.

"Dia kenapa lagi."

***

Saat ini Anne berdiri di depan kamar Karen, ia ragu.. apa harus mengetuk pintu kamar Karen atau langsung masuk? Tapi kalau langsung masuk tidak mungkin karena Karen mengunci kamarnya dari dalam, tidak biasanya Karen seperti ini. Sedang sibuk dengan pikirannya, Anne mendengar suara tangisan dari dalam kamar Karen.

"Apa dia menangis lagi? Ren-" Anne menggantung kalimatnya. "Biarkan saja, Karen butuh waktu untuk sendiri sekarang," Anne beranjak dan pergi ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Karen.

^^^

"Anne bangun!! Kau bisa terlambat nanti. Hey!! Ayo bangun," Karen menggedor-gedor pintu kamar Anne.

Terdengar kunci yang di putar dan bunyi ceklek, pintu pun terbuka dan muncul-lah Anne dengan mata yang setengah terbuka.

"Anne kau lama sekali bangunnya! Bisa-bisa nanti kau-"

"Berisik!!" potong Anne dan masuk kembali untuk melanjutkan tidurnya yang di ganggu Karen.

Karen masuk dan betapa terkejutnya ia ketika melihat kamar Anne yang sangat berantakan, bantal yang jatuh ke lantai dan Anne dengan nyamannya tidur dengan kondisi kamar seperti ini.

"Anne kamarmu ini sangat berantakan dan kau tetap bisa tidur?" Karen kembali mengomeli Anne lagi karena ia kembali tidur dengan posisi tengkurap dengan bantal yang menutupi telinganya.

"Ayo bangun!!" Karen menarik tangan kiri Anne dan itu berhasil membuat Anne bangun dan duduk di kasurnya dengan mata yang masih terpejam.

"Kau ini, pagi-pagi sudah berisik, mengganggu tau!! Aku ini masih mengantuk!! Aku mencemaskanmu karena kau menangis semalaman!! Kalau tau begini aku langsung saja tidur tidak perlu memikirkanmu yang menangis sampai tengah malam," gerutu Anne

"Maaf," Karen duduk di tepi kasur Anne dan menatap Anne yang masih mengatur napasnya karena marah.

"Kau itu aneh!! Apa hanya karena seorang laki-laki seperti dia kau sampai seperti ini? Menangis sampai tengah malam dan bahkan tidak mau memakan masakanku?"

"Bukan begitu Anne, aku-"

"Stop! Aku tidak mau mendengar ceritamu tentang dia! Sekarang jam berapa?"

"Jam 08.30,"

"Kau tidak pergi kerja?" tanya Anne yang sudah merasa aneh kenapa anak ini masih dirumah dan masih memakai baju tidurnya yang bermotif teddy bear.

"Aku perginya nanti, kita pergi sama-sama ya,"

"Kenapa? Kau ingin menghindarinya?"

Belum sempat Karen menjawab, Anne memotongnya kembali.

Take It Back ✅Where stories live. Discover now