Jung Sungchan

2.5K 418 10
                                        

Saat diminta menceritakan diri sendiri sosok Sungchan akan dengan panjang lebar menganggambarkan dirinya.

Namanya, dulu dia sekolah dimana, hobinya bahkan dimana letak rumahnya pun dia dengan gamblang ceritakan.

Jung Sungchan terlalu mudah bergaul. Jika diibaratkan dia itu seperti kupu-kupu yang terbang kesana-kemari tanpa benar-benar pernah menetap dan berhenti.

Terus mencari sesuatu yang dia sendiri pun tak tau pasti apa itu. Yang dia tau dia hanya terus hidup dan mencari sampai perasaan kosong dalam diri kupu-kupu kecilnya penuh.

Tapi agaknya itu terlalu sulit untuknya karena alih-alih merasa puas berbaur dengan begitu banyak orang, dirinya malah merasa bosan dan muak.

Ternyata dikelilingi banyak manusia itu juga cukup membuatnya kelelahan. Karena itu saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah menengah atas, Sungchan yang dulunya akan menceritakan dirinya dengan begitu detail kini hanya menyebutkan nama dan hobinya saja. Selebihnya hanya akan diketahui oleh teman terdekatnya.

"Tunggu sebentar, Sungchan"

Tangannya berhenti bergerak untuk mengambil nasi saat suara ayahnya menggema. Dia menyengir dan dengan kikuk meletakkan kembali sendoknya.

"Hehe"

Aturan dasar di rumahnya, tidak boleh makan jika anggota keluarga belum berkumpul lengkap.

Itu sedikit merepotkan sebenarnya tapi Sungchan sama sekali tidak masalah. Justru sekarang dia tengah menyangga kepalanya dengan tangan menatap pada tangga rumahnya.

"Jaemin!"

Dia meringis kecil saat suara nyaring ibunya memenuhi gendang telinga.

"Aku datang!"

Suara langkah kaki di sana membuatnya menegakkan badan. Berpura-pura tidak menunggu kedatangan sosok itu.

Saat kemudian sosok itu sudah duduk sempurna di depannya, Sungchan dengan jahil menendang kaki sosok itu dari bawah meja.

"Lama" katanya tanpa suara.

Lalu sosok di depannya memutar mata malas balas menendang kakinya jauh lebih keras.

"Balasan buat anak nakal"

Bukannya marah Sungchan malah menunduk berusaha menyembunyikan senyumannya.

Ah. Dia agaknya sedikit payah untuk memulai sesuatu dengan benar.

🦋🦋🦋

Namanya Jung Sungchan. Anak yang lahir berkat nyawa ibunya sendiri.

Masih belum mengerti??

Baiklah Sungchan akan menerangkannya secara singkat, padat, dan jelas.

Ibunya meninggal karena melahirkan dirinya. Sudah cukup jelas??

Jika masih kurang biar Sungchan beritahu lebih banyak lagi.

Sejak kecil Sungchan hanya diawasi oleh sosok penjaganya. Bukan ibu seperti anak kebanyakan. Karena tentu saja ibunya sudah bahagia di surga tidak perlu repot-repot merawat dirinya.

Ayahnya terlalu sibuk bekerja membuat sosok Sungchan benar-benar tumbuh seorang diri.

Seperti bunga cantik diantara puluhan rumput liar. Dia berharga tapi tidak terurus dengan benar.

Sehari-hari dia hanya seperti anak kesepian menanti kapan ayahnya akan pulang lalu menemaninya tidur sampai pagi.

Sungchan tidak pernah benar-benar merasa masa kecilnya adalah sesuatu hal istimewa yang harus dia ingat.

DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang