1. Ulang Tahun

35 2 0
                                    

4 September 2016, Ayara Bulan berumur 17 tahun. Tidak ada kejutan, sebab Aya tahu teman-temannya akan memberi ia kue dengan lilin menyala diatasnya dan beberapa bingkisan kado. Jadi saat Sila membawa kue dengan teman lainnya yang tiba-tiba menghampiri Aya dengan lagu happy birthday, Aya tidak begitu terkejut. Sebenarnya, Aya tidak suka hari ulang tahun sebab sebelum kejutan itu dimulai Aya akan dikerjai habis-habisan oleh teman-temannya seolah-olah itu adalah tradisi.

"Selamat ulang tahun Ayara!"

"Makan-makan pokoknya."

"Pajak ultah yaw Aya!"

Berbagai macam ucapan dari teman-teman Aya saling bersahutan, tidak lupa dengan membawa ember berisi air untuk diguyur ke badan Aya.  Masih untung tidak ada telor dan tepung yang mereka lempar ke badan Aya mungkin karena mereka tahu Aya tidak membawa baju ganti lagi.

Sedari tadi Aya menunggu seseorang mengucapkan selamat ulang tahun dari lelaki yang hampir dua tahun Aya suka diam-diam.

"Sada, kamu ngga ngucapin selamat ulang tahun ke Aya?" memang Ayara namanya kalau segala yang ia ingin harus terjadi.

Laki-laki yang ditanya hanya terdiam sembari mencerna permintaan Aya, sedangkan yang lain sedang berbahagia merayakan ulang tahun dan berbagi cream kue ke wajah-wajah yang mereka anggap keluarga.

"Selamat ulang tahun,"

Sada bersuara, Aya sudah ingin menciptakan bulan sabit diwajahnya.

"Kata Dina, hehe." Lanjut Sada dengan menunjuk Dina yang berada disampingnya.

Benar, bulan sabit tidak jadi muncul. Aya menyesal meminta ucapan selamat ulang tahun, mungkin Sada tidak suka kepada Aya sehingga mereka tidak bisa dekat selayaknya teman seperti Sada dengan yang lainnya ataupun seperti Aya dengan yang lainnya.

"Sama saja, berarti tidak ada ucapan darimu." Batin Aya.

Aya tetap berbahagia bersama teman-teman lainnya, sebab Aya menyayangi mereka. Aya juga sangat sayang kepada Sada, dulu waktu Aya baru sadar bahwa ia tertarik kepada Sada, rasa suka itu Aya tepis jauh-jauh, namun semakin logika Aya menolak perasaan itu, perasaan Aya semakin yakin bahwa ia menyukai seorang Sada Jiwa.

Matahari sudah menenggelamkan teriknya, dibawah langit mendung yang mengundang hujan. Mereka sudah selesai dengan perayaan sederhana dilapangan sekolah, secepat kilat mereka membersihkan kekacauan yang dibuat dalam tema ulang tahun Ayara. Kemudian pulang untuk besok kembali melihat wajah teman yang itu-itu saja.

Diperjalanan pulang, pukul 18.20 Ayara dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah sendu sudah bersiap menceritakan kekecewaan dihari ulang tahunnya kepada Sila sang sahabat.

"Sila tahu tidak?, tadi aku minta ucapan ulang tahun ke Sada."

"Kemudian apa kata Sada?"

"Selamat ulang tahun, katanya."

"Wow, senang-" Ayara secepat mungkin memotong ucapan Sila.

"Belum aku bilang makasih, tapi Sada sudah melanjutkan ucapannya selamat ulang tahun, kata Dina sembari nunjuk Dina. Ditambah tertawa."

Sila malah tertawa.

"Beneran? Sada kok bisa-bisanya."

"Sada selalu terlihat canggung kalo sama aku, dibanding sama yang lain. Sama Sila aja Sada akrab kan?"

"Setahu aku Sada orangnya baik ke semua orang Ya, mungkin terlihat akrab sama aku karena kita satu kelas."

"Iya Sila, mungkin begitu. Salam yang kemarin sudah disampaikan Sil?"

UNTUK SADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang