sentuhan hampa

5 0 0
                                    

Hari biasa.

Cuaca yang cerah dan sunyi. Tanpa kicau burung, tanpa awan, tanpa keributan teman sekelas.

Istrihat makan siang.

Waktu yang dipenuhi dengan kebahagiaan banyak siswa, dengan rencana untuk mengisi perut yang kosong minta diisi.

Lagi - lagi.

Ada hal yang tak bisa dihindari.

Helen yang baru saja melangkah keluar kelasnya, langsung terdorong keras menabrak dinding disampingnya.

Marah. Tapi tidak semarah itu.

"Sori Len, gue didorong Icing."
Wajah itu kaku, dan salah tingkah, meremas jari berharap dimaafkan.

Helen mengangguk kecil dengan mata elangnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Berjalan pelan, menuju tempat yang disebut surga sekolah.

Kantin.

Mengambil sebotol minuman tanpa makanan, tak ingin mengotorkan gigi yang sudah ia gosok tadi pagi.

Kembali ke kelas dengan kedua tangan berisi hp dan botol minuman.

Banyak mata, banyak suara yang tertuju padanya. Orang-orang haus akan rasa penasaran itu tak akan ada habisnya.

Sebuah tangan mengetuk bahunya, mengguncang pelan.

"Len! Lo gak papa kan?" Bertanya khawatir dengan nada memastikan.

"Kena-?" Ia yang tadi sedikit marah, terdiam bisa saat merasakan sesuatu yang anyir menyapa lidahnya.

"Ayo Len ke UKS, minta surat keterangan sakit, habis itu lapor guru piket biar gue anter pulang."

Dia Genva. Tetangga yang tak pernah Helen tau. Tiba-tiba datang memberi pertolongan.

Helen berdiri saat sebelah tangannya tergantung dibahu Genva. Mengikuti kemana cowok itu melangkah.

Sampai di tangga Helen menurunkan tangannya, membuat Genva bertanya dengan ekspresinya.

"Malah bikin tangan gue pegel, gue mimisan gak lumpuh."

Melangkah santai, membiarkan Genva sedikit terpaku dengan jalan lambat memperhatikan gadis didepannya.

Setelah selesai mengurus surat izin sakit, Helen diantar oleh anak MPR yang kebetulan piket hari ini.

Genva? Dia kembali ke kelas setelah mendapat ledekan dari guru piket.
"Modus aja kamu ini, sana kembali ke kelas biar Justin antar Helen."

【♥︎】

Cerita tanpa ada kisah istimewa, hanya jaga-jaga saat aku lupa esok harinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

theurgyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang