Awal

1.6K 235 46
                                    



Plak!

"DASAR KAMU MALU MALUIN ORANG TUA AJA!"

Minju memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari orang didepannya.

Keadaan Minju sekarang berantakan, setara dengan otaknya yang ikut berantakan.

Sebuah testpack tergenggam erat ditangan laki laki paruh baya itu.

"Ya ampun Minju.. kamu udah kita kasih kepercayaan nak.. kenapa kamu malah gini" Tangisan dari ibunya terdengar histeris semenjak Minju mengatakan kalau dirinya hamil.

Hati Minju sakit ngeliat orangtua nya menangis seperti itu karna kelakuannya. Kalau bisa Minju pengen ngulang waktu biar ini semua ga kejadian. Tapi itu cuman angan angan Minju aja, dan ga akan pernah jadi nyata.

Flashback on

"Aku hamil"

Plak!

Minju memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari seorang lelaki didepannya.

"Ga mungkin kamu hamil!"

"Tapi kenyataannya aku hamil!" Minju memperjelas kembali kata katanya dengan suara yang mulai bergetar. "Aku hamil anak kamu, Jaemin!"

Jaemin terkekeh singkat, "Terus kamu mau aku apa? Aku tanggung jawab nikahin kamu gitu?"

Minju menggeleng ga percaya sama jawaban dari kekasihnya. "Dasar bajingan!"

Plak!

Minju membalas menampar kencang pipi lelaki didepannya.

"Dari pada kamu, murahan! Jaga kehormatan diri sendiri aja ga bisa, apa lagi jaga anak!"

Jaemin mencengkeram erat leher Minju sedikit mencekiknya, "Inget ya, aku bukan pacar kamu lagi!"

Tangis Minju semakin terdengar kencang di ikuti langkah Jaemin yang keluar dari gudang sekolah.

"LAKI LAKI BRENGSEK! AAARRGGHHH!" Minju terduduk lemas di lantai yang berdebu itu, menangis semakin kencang sambil memukul mukul kepalanya sendiri.

Kenapa dia harus nurutin permintaan Jaemin waktu itu. Dan kenapa dia harus ketemu sosok yang brengsek di saat yang sama.

Mulai dari situ, Minju udah ga pernah lagi percaya sama yang namanya laki-laki.

Flashback off

"KAMU ITU MALU MALUIN SAYA TAU GA! SAYA BILANG APA NANTI SAMA ORANG ORANG KALO TAU KAMU HAMIL!" Urat urat di lehernya bahkan sampai terlihat, seakan akan melampiaskan semua amarahnya didalam bentakan itu.

"Pah, maafin Minju pah.. hiks.."

"MAAF MAAF! GAUSAH NANGIS KAMU! AIR MATA KAMU GA ADA GUNA NYA!"

Jinyoung melempar testpack ditangannya kearah Minju. "Jangan pernah panggil saya papah lagi!" Kaki nya melangkah pergi meninggalkan Minju dan istrinya yang masih berada diruang tengah.

Minju menumpahkan semua tangisnya yang sedari tadi dia tahan, dia harus apa sekarang? Ini kesalahan dia sendiri yang terlalu terbawa nafsu mantan kekasihnya.

Jisoo berjalan mendekati anak satu satunya yang terduduk dilantai, dipeluknya erat.

"Mah.. maafin Minju" Minju membalas erat pelukannya, menyembunyikan kepalanya di dalam pelukan ibunya. Seakan akan takut jika harus melihat ayahnya lagi.

Dengan suara yang bergetar, Jisoo berusaha menjawab perkataan anaknya.

"Iya sayang, mamah maafin"

Her Treat [JINJOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang