Warning! cerita ini hanya fiktif belaka!
Happy reading 💙
"Kenzie J, sekarang giliranmu"
Seorang wanita cantik yang berdiri tepat didepan ruang Kepala Devisi Detektif Kota Light menyebut nama Kenzie dan menyuruhnya untuk segera masuk kedalam dan memulai sesi interview.
Kenzie urutan ketiga dari 3 kandidat yang mendaftar. Kenzie dengan percaya diri berdiri dari duduknya dan segera masuk keruang kepala Divisi.
Orang-orang sekitar termasuk 2 kandidat sebelumnya mencemooh Kenzie setelah ia memasuki ruangan dan Pintu ruangan itu tertutup.
Mereka tidak yakin ketua Irwin yang pemilih itu akan menerima Kenzie. Selain Kenzie terlihat seperti laki-laki lemah, ia juga nampak penakut. Mungkin, sekali Ketua Iriwn membentaknya, ia akan menangis dan kehilangan harga dirinya.
Ya, Kenzie berpakaian silang dan ia disini sebagai laki-laki cantik yang terlihat lemah. Wajar saja ia mendapat cemoohan sepanjang jalan, karena orang lemah tidak akan diterima di kepolisian ini. Walau di terimapun, mungkin ia akan dilihat sebelah mata oleh rekan dan atasan. Bisa dibilang, kepolisian di kota Light sangatlah harus terampil dan kuat karena banyak penjahat kelas atas yang bersembunyi di kota ini. Karena alasan itu pula Kenzie pergi ke kota ini untuk mencari petunjuk pembunuh sepupunya.
Ceklekk...
Dum
Suara pintu yang dibuka lalu ditutup secara perlahan terdengar. Kenzie segera mengamati seisi ruangan dengan teliti. Dekorasi ruangan itu sangat simpel dan sederhana namun nyaman untuk ditinggali.
Seorang lelaki muda tampan duduk di meja kerja sembari membaca selembar kertas polio. Kenzie menebak kalau itu bio data miliknya. Ini hal biasa, karena Kenzie sudah sering melakukan ini saat melakukan interview pada anggota baru.
"Selamat siang, Ketua"
Kenzie menyapa dengan ramah dan senyum tulus terukir di bibir tipisnya.
Irwin mengangkat kepalanya dari bio data milik Kenzie dan menatap lelaki muda didepannya dengan cermat.
Hmma terlihat lemah -pikir Irwin tidak tertarik.
Irwin menopang wajah tampanya dengan satu tangan dan memainakan kertas polio di tangan satunya. Gambarannya sekarang jelas terlihat kalau ia nampak malas dan tidak tertarik dengan Kenzie. Namun, itu tidak membuat Kenzie goyah. Ia sudah menduga hal ini jika ia menggunakan penyamaran ini.
Yang harus ia lakukan Sekang adalah membuktikan Dirinya.
"Baik... Kenzie, mari kita mulai sesinya"
"Baik! Saya akan!"
***
Mobil BMW berwarna Biru terparkir di depan kantor polisi ibukota Xinzi. Lelaki tampan dengan stelan jas lengkap dan kacamata emas bertengger manis di jembatan hidung mancungnya membuatnya terlihat seperti aktor alih-alih bos dari perusahaan besar.
"Selamat siang CEO Rey"
Sapa ramah salah satu polisi paruh baya yang baru saja keluar dari gedung dan melihat lelaki itu berjalan menuju gedung.
"Um. Selamat siang Ketua Lee"
Balas CEO Ray dengan senyum hangat."Haha tidak usah formal padaku. Oh ya, Kau kesini pasti ingin mencari Ayahmu kan? Ayo aku antar kau kesana..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black White
FantasyKenzie seorang polisi muda yang energik. Demi mencari pembunuh sepupunya, ia harus pergi ke kota Light dan mendaftar menjadi polisi baru di kota itu. --- Saat Kenzie mengalami kemacetan dengan misi rahasianya, ia dibantu oleh Irwin, kepala Divisi De...