Warning! cerita ini hanya fiktif belaka!
Happy reading 💙
Brak!"Ketua ! Apakah anda benar-benar akan meninggalkan depertemen ini dan meninggalkan kami semua?! Katakan kalau itu tidak benar!"
Seorang gadis cantik berlari ke dalam ruang kepala Divisi investigasi kriminal pusat kota. Gadis itu ditemani seorang lelaki tampan dengan kacamata bulat bertengger masih di hidung mancungnya.
Wajah mereka berdua terlihat sangat panik dan dipenuhi teror. Pasalnya, ketua mereka yang paling berjasa dan paling mereka sayangi ini di gadang-gadangkan akan di pindah tugaskan secara rahasia! Dan... Akan mundur dari depertemen ini. Entah itu permanen atau sementara, yang jelas hal itu terdengar sangat buruk di telinga para rekan kerja dan bawahannya!
"Itu benar. Aku akan pindah ke kota Light"
Mendengar suara datar dari Ketua Ken, gadas itu tertegun dan menatap tidak percaya orang yang ada didepannya. Sementara lelaki disampingnya segera menghampiri Ketua Ken dengan wajah serius ia berkata.
"Bawa aku bersamamu Ketua! Aku tidak perduli walau haru mengundurkan diri!"
Ketua Ken--a.k.a Kenzie. Menatap lelaki berkacamata bulat didepannya dengan jengah. Kenzie menepuk pundak lebar lelaki itu dan menghela nafas.
"Kau tetap disini. Jika kau ikut bersamaku, Ara pasti akan ikut. Jika kalian berdua ikut bersamaku, siapa lagi yang harus aku percayakan untuk memegang jabatan ini?"
Suara datar Kenzie membuat gadis yang bernama Ara dan lelaki berkacamata bernama Deva terdiam. Mereka masih ingin berargumen, namun mereka di intrupsi oleh Tuan Komisaris.
"Ketua Ken benar. Kalian harus tetap disini
Jadi, saat Ketua Ken kembali, ia bisa langsung menduduki jabatannya kembali dan kalian akan melakukan misi bersama lagi"Ara dan Deva berbalik menatap Tuan komisaris dan segera berdiri tegak seraya memberi hormat. Tuan komisaris hanya mengangguk memberi isyarat kalau ia menerima hormat mereka.
"Tapi Tuan komisaris..."
"Tidak ada tapi petugas Deva. Kau harus menggantikan Ketua Ken untuk sementara waktu"
Bisa dilihat kalau Deva tidak bisa menerima ini dan akan kembali berbicara ketika Kenzie memerintahkan mereka untuk keluar.
"Baiklah, Bisakah kalian keluar sebentar? Ada yang ingin kubicarakan dengan Tuan Komisaris. Aku janji, setelah aku selesai mengemasi barang ku setelah ini, aku akan mentraktir kalian makan dan membahas ini"
Dengan enggan, Ara dan Deva hanya bisa menuruti Kenzie dan keluar.
Setelah Ara dan Deva keluar, pintu di tutup dan Tuan komisaris segera menghampiri Kenzie dan memeluknya erat.
"Ayah, jika kau kesini untuk membujukku, maka lupakan saja. Tekatku sudah bulat. Aku tidak akan mundur dari penyelidikan ini!"
Mendengar penuturan Kenzie, Putrinya. William hanya diam dan memeluk putrinya lebih erat. Satu sisi ia tidak ingin membiarkan putri kecilnya ikut dalam penyelidikan ini. Itu terlalu berbahaya. Tapi, disisi lain ia tidak mau kehilangan kesempatan untuk mengungkap kasus ini. Ia tahu, Kenzie adalah kandidat paling tepat untuk kasus ini.
Ini bukan hanya sekedar kasus pembunuhan anak kaka sulungnya, tapi ini juga berkaitan dengan hilangnya istirnya, ibu dari anak-anaknya satu tahun yang lalu.
"Ayah tidak akan melarangmu. Tapi sebagai seorang ayah, ayah memiliki permintaan. Kau harus kembali dengan selamat. Apapun yang terjadi, jangan bahayakan dirimu sendiri. Mungkin ini terdengar egois, tapi kau bisa menggunakan orang lain jiak kau dalam masalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black White
FantasyKenzie seorang polisi muda yang energik. Demi mencari pembunuh sepupunya, ia harus pergi ke kota Light dan mendaftar menjadi polisi baru di kota itu. --- Saat Kenzie mengalami kemacetan dengan misi rahasianya, ia dibantu oleh Irwin, kepala Divisi De...