Jennie dibawa menuju ke dunia para Dewa, dan diberi misi untuk menemukan belahan jiwanya yang ternyata juga manusia !
Lalu, bagaimana caranya Jennie bisa menemukan belahan jiwanya jika semua pria tampak sama di dunia para Dewa ?
Akankah ia berhasil...
Sejak membaca kata HERA di Golden Card itu, identitasnya seolah berubah.
Tubuhnya seperti sudah diatur untuk menjadi sosok lain.
Di dunia lain.
Buram. Gadis itu mengerjap berusaha menyesuaikan lingkungan baru yang benar-benar asing.
Hingga akhirnya, pertama yang ia lihat adalah sepasang pria-wanita yang berdiri anggun tepat di depannya.
Dan sesaat ia menyadari bahwa posisinya sekarang tengah berlutut di suatu tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Altar gelap...
Karpet biru keemasan...
Tahta berwarna biru gelap...
Dan Jennie tersentak melihat sesosok pria tinggi kekar dan berjenggot tengah menatapnya tajam.
Pria itu cukup tua, walaupun dengan tubuh yang masih sempurna berotot dan berambut panjang yang sudah memutih.
Namun di sampingnya, seorang wanita cantik tengah menatapnya lembut. Penuh kasih sayang.
"Who... Who are you?" Tanyanya memberanikan diri.
"Aku adalah Bunda-mu, Rhea. Dan ini adalah Rama-mu, Cronus. Dia adalah Raja dari para Titan. Dan kau... Adalah Hera." Ucap Rhea.
Jennie ternganga mendengar itu.
Dunia ini benar-benar mempengaruhi tubuhnya dengan hebat, hingga membuatnya seolah-olah langsung memahami kehidupannya disini.
Walaupun jauh di dalam sana, jiwanya mengaung meminta pulang, bertanya-tanya ada apa ini sebenarnya.
Tapi pikirannya sendiri terblokir, dan hanya bisa patuh seperti seekor kerbau.
"Aku tau, kau adalah manusia dari abad ke-20. Dan nama aslimu adalah Jennie. Jennie Ruby Jane." Ucap Rhea, membuat Jennie mengernyit kebingungan.
"Kau tau permainan ini?"
"Ini bukan permainan, Anakku... Ini hukuman dari semesta untukmu."
"Untuk apa?!"
"Untuk menemukan belahan jiwamu disini..."
Jennie tertawa getir. "Sial. Aku sudah memiliki kekasih."
"Tutup mulutmu, Hera." Cronus yang membuka mulut. "Kau harus menerima kenyataan bahwa belahan jiwamu ada di dunia ini."
"Jadi, jodohku seorang Dewa?"
"Tidak." Rhea yang menjawab. "Dia adalah manusia, sama sepertimu. Dia bernasib sama denganmu, harus menerima hukuman karena terlalu terlena oleh kenikmatan duniawi. Misi-nya pun sama, untuk menemukanmu."
