LACUNA [Taelice Oneshoot] - DISCONTINUED

Best Friend Forever?

***

Bocah laki-laki berusia sepuluh tahun tengah berlari kencang setelah seekor anjing mengejarnya, ia yang tengah bermain di halaman luas depan rumah milik teman dari Ibunya itu terpaksa melarikan diri akibat gonggongan keras dari seekor anjing yang entah milik siapa.

Pemuda itu terus berlari sekuat tenaga menuju kedalam rumah dimana Ibunya tengah bercengkrama dengan teman lama "Eomma!" teriaknya kencang cukup menggema.

"Eomma! Tolong aku!" suara pekikan bocah sepuluh tahun itu berhasil membuat kedua wanita setengah baya itu kebingungan.

Anjing terus menggonggong mengejar masuk kedalam rumah besar yang sangat luas tersebut hingga membuat bocah laki-laki itu tersungkur jatuh ditengah ruangan.

Sang pemilik rumah tentu terkejut dengan kejadian tiba-tiba yang menimpa anak sahabatnya itu hingga membuatnya terjatuh dan menangis. Posisi tubuhnya berbaring dengan tangan yang menutupi wajahnya, bocah itu jelas ketakutan akibat gonggongan kencang anjing golden retriever yang berada dekat tubuhnya.

"Louis, stop!" anjing itu beringsut takut dengan ekspresi wajah bersalah akibat teriakan marah dari tuannya.

Kedua wanita setengah bayu itu kemudian mendekati bocah sepuluh tahun yang nampak bergetar takut, ia langsung beringsut memeluk ibunya saat datang mendekat.

"Lalisa, sebaiknya kau keluar sebelum eomma menghukummu" bocah cantik bersurai panjang keluar dibalik persembunyiannya, setelah mendengar ucapan dingin dengan suara rendah dari Ibunya.

Gadis itu menunduk takut melihat kemarahan dari wanita kesayangannya itu, dengan perasaan bersalah ia datang mendekat.

"Eomma berulang kali mengatakan padamu untuk tidak membuat masalah, kau sedang dalam masa hukuman akibat kenakalanmu disekolah"

"Mianhaeyo, eomma. Aku hanya bercanda sungguh!"

Hwang Ahra mendesah lelah "Lisa-ya, jika Taehyung terluka bagaimana?"

"Maafkan aku eomma, aku benar-benar menyesal"

"Minta maaf pada Taehyung!" perintahnya marah, membuat Hanna yang berada disamping Ahrabmeraih pundak wanita itu menenangkan bahwa Ahra tak perlu bersikap berlebihan.

"Tak apa-apa, Ahra-ya. Lisa hanya anak-anak"

Ahra menggeleng "Lisa sudah sering sekali membuat anak lain celaka, jadi tindakannya benar-benar sudah sangat keterlaluan"