1. Keluarga Masa Gini?

3.3K 454 294
                                    

Pagi yang cerah dihari senin, seorang wanita setengah baya yang masih sangat cantik diusia akhir tiga-puluh tahun itu tengah membuat sarapan pagi untuk anak-anak tampan yang memasuki usia remajanya.

Suara gaduh terdengar riuh, dua orang pemuda tampan dengan tinggi badan yang tak jauh berbeda itu tengah menuruni anak tangga secara berebut hingga saling menyikut.

Tak hanya sampai disana keduanya masih terus berkelahi hingga tepat dipintu kamar mandi "Jangan main fisik dong lo bang! Mentang-mentang badan lo gede kek babon! Ngalah ama yang muda ngapa sih!"

Merasa tak terima karena dikatai, pemuda yang lebih tua itu menggulung lengan kaus putih yang ia kenakan "Heh! Lo aja yang punya badan kurus bener kek lidi-lidian SD. Makan makanya!"

"Lo kok bawa-bawa fisik sih bang!"

Pemuda itu mendelik, lelah sekali bertengkar dengan adiknya setiap pagi. Padahal bocah ini yang lebih dulu menghina fisiknya "Lo goblok apa bloon sih? Ini nih akibat kebanyakan main ama Jihoon ama geng teri jengkol lo itu. Rusak-rusak" ujarnya sembari melenggang memasuki pintu kamar mandi, namun sepertinya seseorang sedang tak terima dengan hinaan tersebut.

"Sebagai perkumpulan orang-orang ganteng nan famous, gue gak terima ya dihina ama geng ecek-ecek macem wa pi'i kaya lo!"

"Wayv ya anjing! Gue ributin mampus lo!"

"Emang gue berani?" ujarnya nyolot.

"Tuh kan goblok! Bunda~ mulai besok abang mau buat petisi mau coret Naruto dari daftar keluarga!"

Lisa yang mendengar dan menyaksikan perdebatan tak berguna kedua anaknya itu hanya menggeleng, tak ingin menengahi. Jika sudah semakin buruk Lisa akan memberikan alat bantu. Contohnya pisau dapur sebagai pertahanan diri mungkin.

"Minggir lo, gue mau mandi! Mau berangkat sekolah" tubuh Haruto yang ringan seringan kapas itu terhempas akibat dorongan super kuat dari pemuda bertubuh tinggi dan atletis tersebut.

"Lah lo pikir gue mau dagang cilok! Gue juga mau sekolah kali bang. Gue duluan apa yang mandi, ngalah ama yang mudaan"

"Gue mau ngalah kalo punya adik gak macem racikan bocah gede kurang imunisasi kaya lo" Haruto kesal tentu, manusia tampan sepertinya direndahkan terus-menerus pagi ini. Harga dirinya terluka tahu!

"Kerjaannya bikin emosi mulu tiap hari" ujarnya lagi sembari melenggang masuk kedalam kamar mandi.

"Bang Lucas! Aelah! Gini nih kelakuan anak gak punya bapak!"

"LO JUGA GAK PUNYA BAPAK YA BANGSAT!" teriaknya dari dalam kamar mandi.

Haruto kesal, ia berjalan kearah dapur dan duduk dimeja makan. Disana ada Lisa yang sudah cantik dan sangat santai setelah melihat perseteruan seru keduanya.

"Ngapain kesini kamu?" Haruto yang ditanya seperti itu oleh Ibunya sendiri mendelik tajam.

"Mau macul Bun siapa tahu ada yang bisa digarap" jawabnya asal, maaf ya Haruto ini lagi emosi banget. Lagi bete maksimal.

Lisa terkekeh mendengar jawaban Haruto dengan wajah merajuk yang menggemaskan "Ngapain sih ribut gara-gara kamar mandi doang? Kamu kan bisa mandi dikamar mandi Bunda didalam kamar"

"Lah iya juga ya, Bun! Cape-cape orang ganteng marah-marah di pagi yang cerah ini, mana lawannya manusia setengah babon lagi" Lisa tertawa geli, bisa dibilang ia termasuk Ibu yang sangat santai namun disiplin untuk beberapa hal "Bun, makasih ya, i love you. Haru mau mandi dulu"

Paginya sebelum membuka toko kue memang selalu seperti ini. Tumbuh menjadi single fighter bukanlah impiannya. Walau ia harus menjalaninya selama dua-belas tahun terakhir.

LACUNA [Taelice Oneshoot] - DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang