Grizzele berjalan masuk kedalam cafe, melihat ke sekeliling mencari sosok yang membuat janji dengannya.
"Zell... disini" panggil laki-laki itu dari sudut cafe.
Grizzele berjalan kearah suara tersebut. Dalam hatinya, dirinya bertanya tanya mengapa banyak sekali orang diujung sana? Padahal dirinya hanya membuat janji dengan satu orang saja.
"Sorry lama, tadi ada barang dateng soalnya dikantor gue" ucap Grizzele saat sampai dihadapan temannya.
"Santai aja zel. Oh iya, kenalin zel... ini temen-temen gue, kebetulan cafe ini milik temen deket kita jadi sekalian kumpul dan juga sekalian buat kenalin ke lo" jelas Gio, teman dekat gizzele
"Ohh, haii... gue gizzele panggil aja izel" sapa nya pada teman-teman Gio
"Hai" jawab mereka semua.
Sejujurnya gizzele sangat canggung berada diantara mereka. Walaupun tidak semuanya laki-laki, tapi dirinya menjadi minder karena merasa tidak pantas.
"Hai, duduk sini aja. Samping aku" wanita itu menepuk nepuk kursi disebelahnya.
"Ehh, iya kak. Makasih ya" Grizzele duduk dengan cangung disebelahnya
"Gausah malu, kenalin aku Oliv, ini pacar aku Arlan" oliv menunjuk Arlan yang berada disebelahnya dan dibalas dengan senyuman olehnya.
"Nah, terus yang samping Arlan namanya Wafda, sampingnya wafda namanya Vio, samping nya Vio namnya Ciko" Perkataannya berhenti sejenak."Ada apa kak?" Tanya Izel dengan bingung
"Gapapa kok, kalo yang itu namanya Rey. Dia itu cuek tapi kadang perhatian, ya gak tau deh. Aneh banget orangnya, tapi baik banget kok dia. Paling baik dari semua nya" jelas oliv, n anggukan oleh Grizzele.
***
Tak terasa, hari semakin larut. Pengunjung cafe juga mulai berpergian. Grizzele dan teman-teman nya pun juga mulai merapihkan barang bawannya bergegas untuk pulang.Grizzele mengambil hp nya berniat untuk memesan ojek online, namun dirinya lupa charger hp miliknya.
"Gio, tolong pesenin gue ojol. Hp gue mati" bisiknya pada Gio
"Aplikasinya baru gue uninstal, soalnya memori hp gue penuh" jawabnya berbisik
"Lo berdua bisik-bisik apasi? Serius amat? Gamau balik lo pada?" Cetus Wafda
"Nih izel mau mesen ojol, tapi hp nya mati. Mau minjem punya gue, gue juga baru uninstal, kalian ada yang punya gak?" Jawab Gio memperhatikan teman-temannya satu persatu
"Udah biar dia sama gue, gak baik udah malem juga"jawab Rey sambil memakai jam miliknya
Mereka semua saling tatap tatapan, bingung karena Rey mau mengantarkannya pulang. Padahal kabarnya dirinya sedang patah hati karena gebetannya punya pacar
"Wah wahh bibit baru ya hahah" Ledek Ardan disertai tawa oleh teman temannya
"Gue duluan, ayo zel" Cuek Rey pada teman temannya yang masih menertawainya.
***
Didalam mobil hanya ada suara musik yang mengalun perjalanan mereka. Grizzele bingung kenapa Rey tidak menanyakan alamat nya? Apa dia sudah tau? Entahlah..."kak Rey?" Pangil Izel untuk membuka percakapan
"Kenapa?" Jawabnya
"Kakak udah tau alamat nya? Kok daritadi diem aja?" Tanyaku dengan hati-hati
"Gue laper" jawabnya dengan santai
Grizzele terdiam dengan jawaban Rey, dirinya bingung apa yang harus dikatakannya lagi.
"Abis makan gue anter lo pulang, lo ikut makan juga" sambungnya setelah beberapa detik diam.
"Iya, tapi aku yang bayar ya? Kan kak Rey udah mau anterin aku pulang" Jawabku sambil memperhatikan wajahnya, jujur ini tampan sekali!
"Lo ngehina apa ngehibur?" Tanya nya, membalas tatapakan ku sekilas.
________________Next?_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIZZELE
Teen FictionGrizzele atau Izel adalah gadis mandiri berusia 19 tahun. Kerja sambil kuliah adalah satu-satunya pilihan. Karena, ia harus meneruskan perusahaan milik keluarganya supaya tetap berjalan. Banyak sekali yang iri pada dirinya, namun tidak untuknya. Gri...