Hari ini, hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Hari ini, juga hari pertama Lia masuk ke High School tempat dimana Lisa dan Rosé bersekolah.Tok tok tok!
" Bang, bangun! Yang lain udah pada nungguin di Ruang Makan. " Teriak Irene sambil mengetuk pintu kamar Lisa.
Tidak lama setelah Irene mengetuk, pintu kamar Lisa pun terbuka." Abang udah rapi ternyata. Ayo yang lain udah pada nungguin. " Ujar Irene setelah melihat Lisa yang sudah memakai seragam dan membawa tas.
" Ayo, kak. " Lisa menarik lembut tangan Irene, dan berjalan menuju ke ruang makan.
" Selamat Pagi, semua. " Sapa Lisa
" Selamat pagi, bang. " Balas semuanya bersamaan." Abang, ayo cepet duduk. Rosé udah laper. " Ucap Rosé yang sudah tidak sabar ingin makan.
" Sabar, chipmunk. Kaya udah ga makan sebulan aja. " Ujar Lisa sambil tertawa membuat yang lain ikut tertawa, tapi tidak dengan Rosé dia hanya mendengus kesal.
" Ish, abang! " Gerutu Rosé.Lisa dan Irene pun duduk, lalu Irene mengambilkan nasi dan lauk untuk Lisa.
" Gomawo. " Ujar Lisa sambil mengambil piring itu, dan dibalas anggukkan.
" Nanti adek berangkatnya ikut abang ya? Boleh, kan? " Tanya Lia dengan mulut yang sibuk mengunyah.
" Adek, habisin dulu makannya baru ngomong. " Ujar Lisa, dibalas anggukkan oleh Lia. Mereka pun melanjutkan makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara.
" Adek, mau ikut abang? Tapi pas pulang sekolah, abang mau latihan basket. " Ujar Lisa setelah mereka selesai makan.
" Yaudah adek temenin abang deh latihannya. Boleh ya? " Pinta Lia sambil memegang lengan Lisa.
" Nanti adek cape nungguin kalo nungguin abang. " Ujar Lisa membuat Lia menunduk.Lisa menghela nafasnya, ia paling tidak bisa melihat adeknya sedih.
" Izin dulu sama Daddy, Mommy, sama Kakak dulu ya. " Ujar Lisa, membuat Lia mengangguk senang.
" Lia boleh nemenin abang, kan? " Tanya Lia sambil melihat ke arah Daddy, Mommy dan kakak-kakaknya.
Daddy, Mommy dan kakak-kakaknya yang dari tadi hanya memperhatikan percakapan keduanya pun, hanya bisa mengangguk. Mereka tidak mau melihat si bungsu sedih, lagipula perginya bersama kakaknya jadi mereka pun mengizinkan.
" Abang, nanti pake mobil aja ya. Jangan pake motor, kasian adeknya. " Ujar Daddy dan diangguki oleh mommy dan kakak-kakaknya.
" Iya kasian adek, nanti sakit lagi pas pulang. Adek kan jarang naik motor. " Ujar Krystal menyetujui perkataan sang Ayah.
" Ish, tapi kan adek pengennya naik motor. " Ujar Lia kesal, karena ia ingin naik motor bersama kakaknya tetapi tidak diizinkan.
" Adek ga boleh gitu ya. Adek kan udah diizinin sama Daddy, Mommy juga sama Kakak-kakak, harusnya adek bilang terimakasih bukannya malah kesal gitu. " Ujar Lisa lembut, membuat yang lain menatap bangga ke arah Lisa yang bisa jadi panutan untuk adeknya.
" Daddy, Mommy, Kakak, maafin Lia ya. " Ujar Lia lalu menatap ke arah Daddy, Mommy, dan Kakak-kakaknya.
" Iya kita maafin, yaudah sana berangkat nanti telat. " Ujar Mommy, membuat Lisa dan Lia pun menghampiri kedua orang tuanya untuk mencium pipi nya.
" Hati-hati di jalan. Jangan ngebut ya, bang. " Ujar Jisoo memperingatkan.
" Iya, kak. Rosé ayo berangkat. " Ujar Lisa setelah mencium pipi kakak-kakaknya.
" Rosé juga berangkat dulu ya. " Rosé, Lisa dan Lia pun keluar sambil melambaikan tangan kepada Orang tua dan kakak-kakaknya.Rosé berangkat ke sekolah menggunakan Mobil Nissan GT-R50, sedangkan Lisa menggunakan Mobil Lotus Evija.
Lisa pun mengemudikan mobilnya keluar mansion dan diikuti oleh rosé di belakang.Setelah 30 menit di perjalanan, mereka pun sampai di YISS. Kedatangan keduanya menjadikan keduanya sebagai pusat perhatian. Karena mobil keduanya yang mencolok. Walaupun Lisa dan Rosé sudah sekolah satu tahun disana, tetap saja keduanya selalu menjadi pusat perhatian apalagi keduanya sering gonta-ganti mobil.
Rosé keluar dari mobilnya, lalu ia berjalan menuju mobil milik Lisa.
Lisa pun keluar lalu berlari menuju pintu penumpang, lalu membukakan pintu untuk adeknya." Terima kasih, abang. " Ujar Lia sambil tersenyum.
" Iya. " Jawab Lisa lalu mengelus kepala Lia.
" Ayo, Rosé. Anterin adek ke kelasnya dulu. " Ujar Lisa, dibalas anggukkan oleh Rosé.
" Iya, bang. Ayo, dek. " Ucap rosé lalu menarik lembut tangan Lia.
Mereka pun berjalan menuju kelas Lia.~
Sesampainya di kelas, Lia pun langsung memilih tempat duduk untuknya, sedangkan Rosé dan Lisa hanya mengikuti Lia. Setelah memilih, Lia pun memutuskan untuk duduk di bangku yang paling depan.
" Adek yang fokus belajarnya. Boleh cari temen yang banyak, tapi jangan pacaran dulu. Ngerti? " Ujar Lisa, diangguki oleh Lia.
" Bener kata, Abang. Fokus belajar dulu biar nilainya bagus. " Ujar Rosé, ikut menasihati Lia.
" Kalo ada yang gangguin adek, bilang abang ya. Jangan sembunyiin apapun dari Abang, kalo sampe adek gitu, Abang bakal marah sama adek. "
" Siap, Abang! " Jawab Lia sambil memperagakan gerakan hormat ke Lisa.
" Abang sama kak Rosé ke kelas dulu, ya? " Pamit Lisa, Rosé pun mencium pipi Lia, diikuti oleh Lisa.
" Bye, Adek. Inget kata Abang, ya? " Ujar Lisa, dibalas anggukkan oleh Lia.
Rosé dan Lisa melambaikan tangan, dan dibalas oleh Lia. Lalu keduanya pun keluar dari kelas Lia menuju kelas mereka.
Rosé dan Lisa pun sudah sampai di kelas mereka. Keduanya disambut oleh temen-temen sekelasnya.
" Abang, abis dari mana? Tadi pas gue sampai, mobil abang sama rosé udah ada diparkiran. Tapi kok abang baru masuk kelas? " Tanya Yeri, sahabat rosé.
" Abis anterin Adek ke kelasnya. " Bukan Lisa yang menjawab, tetapi rosé.
Lisa dan Rosé pun duduk, di kursi masing-masing.
" Adek sekolah di sini? " Tanya Bambam, sahabat Lisa, dibalas anggukkan oleh Lisa.
" Adek mau nemenin gue latihan, Chae bisa temenin adek gak? " Tanya Lisa ke Chaeyoung sahabatnya.
" Bisa, bang. Emang rencananya nanti mau liat kalian latihan. " Jawab chaeyoung.
" Jagain adek gue ya, Chae? " Pinta Rosé, membuat chaeyoung mengangguk.
Tidak lama setelah bel masuk berbunyi, Songsaengnim yang mengajar pun masuk ke kelas.
" Abang ke kantin yuk, rosé laper. " Ujar rosé kepada Lisa, saat songsaengnim keluar kelas karena sudah jam istirahat.
" Ayo, sekalian ajak adek. " Rosé pun mengangguk, lalu menarik tangan Lisa.
Rosé, Lisa, Yeri, Bambam, dan Chaeyoung pun berjalan menuju kelas Lia.
Lisa dan rosé pun langsung masuk ke kelas Lia, sedangkan Yeri, Bambam dan Chaeyoung menunggu di luar. Keduanya melihat Lia bercanda gurau dengan temannya.
" Adek. " Sapa Lisa, membuat Lia dan keempat temannya mengalihkan pandangannya kepada Lisa dan rosé.
" Abang! Kak rosé! " Ujar Lia semangat.
" Mereka temannya adek. "
" Ini namanya Yuna. "
" Yang ini Chaeryeong. "
" Ini Yeji. "
" Kalo yang ini Ryujin. "
Lia memperkenalkan temannya satu per satu, membuat Lisa dan Rosé tersenyum karena melihat Lia yang antusias memperkenalkan temannya." Rosé, kakaknya Lia. Kalo yang ini Lisa, Kakaknya Lia juga. Biasanya Lia manggilnya Abang. " Rosé memperkenalkan diri kepada teman-temannya Lia.
" Hai Kak Rosé, Kak Lisa. " Sapa keempat gadis bersamaan.
" Panggil abang aja, biar sama kaya Lia. " Ucap Lisa dan diangguki oleh keempatnya.
" Adek, ayo ke kantin. " Ajak Lisa.
" Kak Rosé, udah laper nih. Ayoo, dek. " Ujar Rosé, sambil menggenggam tangan Lia.
" Kalian ikut ya, nanti Abang yang bayar. " Ucap Lia, dan diangguki oleh Lisa.Mereka pun keluar kelas, lalu berjalan menuju kantin dan diikuti oleh Yeri, Bambam, dan Chaeyoung yang tadi menunggu di luar kelas.
" Abang! " Teriak Tzuyu, yang melihat Lisa dan yang lainnya memasuki kantin.
" Gabung di sini aja. " Teriaknya lagi, membuat Lisa mengangguk dan berjalan ke arah tzuyu dan temannya.
" Loh adek? " Ucap Mina bingung.
" Hai Kak Mina, Kak Tzuyu, Kak Sana. " Sapa Lia sambil terkekeh melihat ketiganya kebingungan.
" Adek sekolah disini, engga jadi ke US. " Jelas Lisa, membuat Tzuyu, Mina, dan Sana mengangguk paham.