3. Mau dimana?

4 1 0
                                    

Nika mengetuk meja dengan jari telunjuknya sambil mengamati guru yang sedang mengajar.

Panas terik matahari di luar sangat silau. Konsentasinya terganggu karna sudah memasuki pukul dua belas siang.

" Baik saya akhiri pertemuan kali ini dan ingat besok kalian akan menghadapi ujian" Pak Tom mengakhiri kelasnya lalu segera keluar dari kelas.

Kelas berakhir. Nika memasukkan semua barang barangnya ke dalam kelas, ia ingin segera pulang untuk belajar.

Saat menuruni tangga, Alisa mengajak Nika untuk nongkrong bersama di sebuah kedai dekat sekolah.

Merasa tidak enak untuk menolak, Nika mengiyakan permintaan temannya itu, lalu segera mengirim pesan bahwa ia akan nongkrong bersama temannya.

*****

Al sangat mengantuk memperhatikan guru yang sedang mengajar. Terik matahari semakin siang membawa suasana kantuk berlebih terutama pada cowok ini.

Ting

Ponsel Al berbunyi, ia membuka notifikasi pesan, lalu membacanya.

Teman aku ajak main di kedai dekat sekolah. Nanti kalau sudah pulang aku kabarin ya, semangat sekolahnya. Jangan deket deket cewe lain!

Al tersenyum mendengarnya, Nika memang seperti anak kecil dimata Al.

" Ngapain kamu senyum senyum Al?" Tanya Pak Agung. Satu kelas melihat Al yang sedang senyum-senyum sendiri bak orang gila.

" Mau taruh hp nya atau keluar dari kelas?! " Tanya Pak Agung sambil berkacak pinggang.

Al menghela napas sambil menaruh ponselnya ke dalam laci meja nya. Pelajaran pun berlangsung seperti biasa.

" Dapet chat dari cewek lo? " Tanya Dinda

" Hm"

"Kalo ada cewek yang gak penting ajak ngomongnya harus bilang apa? "

"Hm"

"Great!! "

" Cewek lo kayaknya ganggu banget sih " Tambah Dinda.

Pak Agung pun mengakhiri materinya lalu keluar dari kelas. Al menatap Dinda yang duduk di belakangnya. Ia menoleh memberi raut sinis.

" Lebih ganggu lagi kalo lo panas - panasin hubungan orang" Tukas Al lalu pergi ke kantin bersama temannya.

Di kantin sangat ramai, jadi Al memutuskan untuk di kelas. Menitip jajanan pada temannya di kantin.

" Punya lo " Zaky menyerahkan sebotol soda milik Al yang ia beli di kantin.

" Thanks "

" Dinda buat ulah apa ke lo? " tanya Sam

Al menutup kembali tutup botol soda itu lalu menaruh nya di meja.

" Biasa manas-manasin hubungan orang "

" Gak habis pikir gue, kemarin buat ulah sama dekel sekarang sama lo. " Erik geleng geleng mendengar jawaban Al.

" Udahlah biarin aja, btw pulang sekolah main nggak? " Tanya Zaky

" Gue sih gas aja " Sahut Erik dengan semangat.

" Gue gak bisa, mau jemput  ibu negara " Perjelas Al

Erik, zaky, Sam mengehela napas. Sobatnya yang satu ini memang sedang bucin tingkat dewa.

" BUCIN!!! " Teriak Mereka bertiga kompak.

" Biarin bucin, gue bucin punya pacar, lah lo bertiga? Bucin tapi cuma temen " Ledek Al

Erik, Zaky dan Sam mengangkat bangku bersiap melempar ke arah Al dengan wajah dendam.

" Gue begal lo nanti pulang sekolah!!!"

Al semakin menatap ketiga temannya dengan tatapan remeh.

" Deket doang jadian nggak, tahu tahunya dia jadian sama yang lain. Ngenes!!!" Pertajam Al

Tanpa menunggu balasan dari mereka bertiga, Al lari menjauhi kelas. Membuat ketiga orang itu berlari mengejar Al di sepanjang kooridor sekolah.

" DASAR TEMEN LAKNAT! "

****

Al sedari tadi mondar-mandir khawtir. Sejak Nika mengirim pesan padanya untuk tidak menjemputnya karena ia sudah pulang al khawatir karena Nika tak ada kabar. Bahkan sejak tadi ponsel gadis itu tidak aktif.

Kamu kemana?
P
P
P
100×

Panggilan 10  tak terjawab

Al memutuskan untuk melihat lokasi dimana gadis itu berada. Sial, gps Nika tidak aktif. Ya, mereka memang sengaja menautkan akun satu sama lain agar lebih mudah mencari ketika kemanapun mereka berada.

Ting

Al kemudian membaca pesan itu, rasa khawatirnya reda saat membaca pesan yang di kirim Nika.

Maaf aku td tidur, baru bangun hehe

Cukup terkejut dengan pernyataan gadis itu namun rasa khawatirnya hilang saat tahu bahwa pacarnya tidur lelap.

Ada panggilan video dari gadis itu. Al pun dengan cepat menekan tombol hijau untuk menerima panggilan video itu.

Yang di lihat, gadis itu masih memakai baju tidur, wajah khas bangun tidur dan rambut yang acak-acakan.

" Ayo bangun " Ucap Al namun Nika hanya membalas dengan singkat.

" Nanti"

" Sudah malam, nanti kamu begadang lagi pasti kalau jam segini masih tidur " Omel Al mengingat Kelakukan sang pacar jika tidur sore hari.

Terlintas ide jahil di dalam otak Al. Ia tersenyum picik melihat pacarnya malah tertidur pulas lagi.

" Sayang"

Nika yang di panggil seperti itu pun menarik selimut untuk menutupi wajahnya yang memerah.

" Bangun atau aku cium"

Sial, Nika tidak tahan jika di goda seperti itu. Ia kemudian membalikan badan nya menatap Al.

" Kayak berani aja wle " Nika menjulurkan lidahnya meledek Al, namun hal itu malah berbalik pada dirinya.

" Oh Nantangin? Mau di cium dimana? "

***

Jangan lupa vote dan follow akun aku. Hope u Enjoy this story. 🔥🔥🔥

See u next chapter

Byee

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang