2. One Day at the Dorm

193 39 8
                                    


Sore itu dorm nampak sepi. Hanya ada Jaejoong di sana, sementara empat rekannya yang lain punya kesibukannya sendiri-sendiri. Hanya Jaejoong yang punya waktu luang. Changmin si bungsu sedang ada jadwal latihan vokal. Yoochun bertemu dengan produser. Junsu sedang di studio. Lalu Yunho sang ketua tengah menjalani syuting iklan.

Sebentar lagi jam makan malam. Jaejoong sudah menyuruh mereka untuk pulang tepat waktu jika tidak ada lagi jadwal yang mendesak. Ia berpesan bahwa ia akan membuatkan makan malam untuk mereka karena itu sedari tadi ia berkutat di dapur untuk menyiapkan hidangan makan malam.

Sudah ada kimchi dan japchae, ia tinggal menunggu nasi matang dan memasak bulgogi serta sup. Selagi memasak, Jaejoong bersenandung dengan suara merdunya yang menggetarkan jiwa. Sayang sekali, tidak ada siapapun yang mendengarnya, padahal mendengar Jaejoong bernyanyi sudah barang tentu jadi kesempatan istimewa.

Suara pintu dorm mereka yang terbuka, membuat Jaejoong menghentikan nyanyian dan kegiatannya. Sebentar ia memeriksa siapa yang datang.

“Aku pulang! Hyung!” Oh itu si bungsu Changmin.

“Oh Changmin-ah!” sahut Jaejoong.

“Wah wangi sekali, Hyung. Hyung masak apa?” kata Changmin sambil mendekati dapur dan memeriksa meja makan. “DAEBAK! Hyung mau masak bulgogi?” pekik Changmin yang antusias melihat penampakan bulgogi yang masih belum jadi.

Jaejoong terkekeh melihat anak itu.

“Sekarang sana mandi dulu nanti bantu aku masak sambil menunggu yang lain pulang,” titah Jaejoong yang langsung diangguki Changmin, anak itu kemudian meninggalkan Jaejoong ke kamarnya.

Tidak lama saat Changmin mandi, Junsu datang bersamaan dengan Yoochun. Mereka juga sama tidak sabarnya dengan si bungsu untuk segera mencicip makanan buatan Jaejoong. Sampai akhirnya Jaejoong selesai dengan semua hidangan, saat itu pula lah Yunho pulang.

Jaejoong tersenyum simpul saat tahu-tahu kedua tangan melingkar sempurna lalu sebuah kecupan menempel di lehernya. Jaejoong memutar tubuhnya dan menemukan wajah tampan Yunho menyapa netranya.

“Selamat datang,” ucap Jaejoong seraya mengalungkan kedua lengannya di leher Yunho, sebelum ia memberikan ciuman untuk kekasihnya. “Kau terlihat lelah.” Tangan Jaejoong terulur menyentuh wajah pemimpin grupnya itu.

Yunho mengerang. Nampak kesakitan, membuat Jaejoong yang menyadarinya mengerutkan kening.

“Kau pasti belum makan. Perutmu sakit?” tanya Jaejoong dengan wajah cemas.

Yunho mengangguk sambil menahan perih di perutnya hingga terasa nyeri sampai ke ulu hatinya. Seharian ini Yunho hanya sempat makan kimbab buatan Jaejoong di pagi hari, sisanya ia lupa sepenuhnya meski manajer sudah mengingatkannya.

“Sudah kubilang kalau manajer hyung mengingatkanmu makan, kau harus makan! Berapa kali aku harus mengingatkanmu?” omel Jaejoong sambil menuntun Yunho agar segera duduk. “Ayo makan dulu. Kau harus makan banyak, setelah itu minum obat, mandi lalu tidur.” Jaejoong lantas menyerahkan semangkuk nasi pada Yunho.

Setelah memastikan Yunho mulai makan, Jaejoong kemudian memanggil anggota grup yang lain untuk ikut makan malam. Tentu saja, si bungsu Changmin yang paling bersemangat.

“Yunho Hyung, kau kenapa? Asam lambungmu kambuh?” kata Changmin yang menyadari gelagat aneh ketuanya. Changmin menatap Jaejoong dan ekspresinya seolah memberinya jawaban.

“Hyung, padahal Jaejoong Hyung sudah mengingatkanmu berapa kali.” Yoochun menimpali.

“Iya, iya, aku tahu.” Yunho bergumam sambil menahan rasa sakit. Tangannya terus memegangi perutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang